“Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar.”
~Dewi Lestari, Perahu Kertas~
RADAR singkatan dari Radio Detection and Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga satu meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan kadang-kadang dapat juga ditentukan jenisnya.
Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat oleh radar.
Pada tanggal 23 Desember 2012 penulis berkesempatan menuliskan sebuah artikel: Pengembangan IPTEK dan Rencana Kebutuhan Sistem RADAR Pertahanan Udara. Berikut ini adalah lanjutan dari tulisan tersebut.
Pengertian dan Aplikasi Radar
Radar (Radio detection and ranging) yang berarti deteksi dan penjarakkan radio) adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat dan kapal. Istilah radar pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding).
Radar digunakan pada banyak kepentingan, baik oleh sipil maupun keperluan militer. Penggunaan radar bagi kepentingan sipil sebagai berikut :
a. Peralatan radar pada pesawat udara dapat memberikan informasi-informasi tentang keadaan permukaan bumi
b. Peralatan radar dalam kapal laut dapat memberikan informasi tentang letak dari kapalkapal laut yang lain, pelampung-pelampung yang terpasang, bukit, tanah.
Sedangkan bagi keperluan militer, penggunaan radar sebagai berikut :
a. Menolong pengarahan senjata-senjata di darat terhadap sasaran-sasaran di laut dan udara.
b. Menentukan posisi sasaran di permukaan bumi untuk pemboman dari pesawat udara pada saat cuaca gelap atau terdapat kesulitan untuk melihat.
c. Menentukan posisi pesawat atau sasaran yang bergerak bagi pesawat pemburu di malam hari.
Aplikasi Radar dibagi atas :
a. Aplikasi Komersial. Aplikasi komersial Radar merupakan penggunaan Radar bagi peningkatan keamanan, transportasi udara dan laut. Radar tersebut diantaranya :
(1) Air Traffic Control Radar;
(2) Ground Control Approach Radar;
(3) Navigation Radar;
(4) Ground Mapping Radar;
(5) Terrain Following and Terrain Avordance radar dan
(6) Weather radar.
b. Aplikasi Militer. Semua radar yang diaplikasikan secara komersial juga dipakai pada aplikasi militer, seperti :
(1) Navigation Radar;
(2) Surveillance radar;
(3) Acquisition Radar;
(4) Tracking Radar;
(5) Homing Radar dan
(6) Airborne Interception Radar.
c. Aplikasi Ilmiah.
Penggunaan Radar sebagai alat ukur dalam penelitian oleh para ilmuwan telah meningkatkan tentang pengetahuan meteorologi, aurora, meteor dan benda-benda langit lainnya. Radar dapat mengendalikan satelit dan dapat digunakan untuk eksplorasi dirgantara. Dilain pihak, tehnik dan komponen yang dikembangkan telah menghasilkan microwave spectroscopy, radio astronomi dan radar astronomi.
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri sekaligus membantu memaksimalkan pengawasan dan pengamanan negara, Indonesia memerlukan suatu sistem pengamanan terintegrasi yang diaplikasikan ke dalam bentuk radar. Selama ini teknologi radar dikuasai oleh pihak asing.
Pada tanggal 24 Oktober 2008, SOLUSI247 bersama dengan divisi radar RCS-247 (Radar & Communication Systems)
untuk pertama kalinya berhasil meluncurkan sebuah karya anak bangsa di
bidang teknologi radar. Radar buatan anak bangsa ini diberi nama INDRA.
Radar Maritim INDRA dibangun dengan kemampuan mendeteksi dan mengukur
jarak sebuah kapal di lautan dengan penggunaan teknologi Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW)yang
mampu menghasilkan radar canggih dengan daya pancar sangat rendah.
Karena daya pancarnya yang sangat rendah itu INDRA dapat dioperasikan
dimana saja dan tidak akan menggangu perangkat-perangkat lain di
sekitarnya.
INDRA telah diujicobakan di pantai
Cilegon, Banten yang juga disaksikan juga oleh Kepala Dinas Litbang
TNI-AL. Dalam penampilan perdananya, INDRA mengukuhkan eksistensinya
sebagai radar maritim. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya mendeteksi
dan mengukur jarak sebuah kapal yang sedang berlayar di laut dengan
akurat.
Dr. Ir. A. Andaya Lestari, Head of
Division dari RCS-247 menegaskan bahwa tanggal 24 Oktober 2008 merupakan
momen bersejarah bagi dunia IPTEK Indonesia. Hari itu untuk pertama
kalinya setelah 63 tahun kemerdekaan Indonesia, akhirnya sebuah radar
buatan bangsa Indonesia telah berhasil dibangun dan dioperasikan.
"Semua hasil penelitian dari pusat‐pusat keunggulan penelitian di Eropa
dan Amerika Utara dalam bidang ilmu dirgantara, ilmu aerodinamik, ilmu
aeroelastik, ilmu konstruksi ringan, ilmu rekayasa, ilmu propulsi, ilmu
elektronik, ilmu avionik, ilmu produksi, ilmu pengendalian mutu
(qualitycontrol) dsb, telah dikembangkan dan diterapkan di industri"
~Prof. B.J. Habibie~
Sumber:
1. Arip Nurahman Notes
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Radar
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Radar
4. Introduction-to-radar-systems
[Instructor: Prof. Dr. Robert M. O'Donnel, Massachusetts Institute of Technology]
[Instructor: Prof. Dr. Robert M. O'Donnel, Massachusetts Institute of Technology]
5.Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan Republik Indonesia
http://www.balitbang.kemhan.go.id/
http://www.balitbang.kemhan.go.id/
6. http://astrophysicsblogs.blogspot.com/2012/12/pengembangan-iptek-dan-rencana.html