Sunday, 14 April 2013

Night at The Library: Seandainya Mereka Bisa Bicara



"Ada yang lebih kejam dari membakar dan memakan buku yaitu tak membacanya" 
~A. N.~

Dewasa ini perpustakaan diperlukan sebagai sarana pendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan. Perpustakaan sekolah menjadi kebutuhan mutlak sebagai sumber ilmu dan informasi, guna memperluas wawasan, memunculkan dan mengembangkan daya imajinasi peserta didik. 

Perpustakaan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena perpustakaan adalah gudang dari segaala sumber disiplin ilmu, didalam lingkungan sekolah perpustakaan merupakan jantung sekolah, dimana kehidupan sekolah ditentukan dengan adanya perpustakaan. 

Tanpa perpustakaan kualitas sekolah juga tidak dapat digolongkan sebagai sekolah yang benar-benar membentuk SDM yang handal.

Perpustakaan merupakan sarana utama dalam menunjang kelengkapan sarana pendidikan yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. 

Salah satu fungsi dari perpustakaan sekolah adalah mengembangkan pendidikan yakni memberikan pengguna untuk dapat memanfaatkan seluruh informasi yang disajikan oleh perpustakaan.

Untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, perpustakaan harus menyediakan pelayanan berbagai informasi dan berusaha mengembangkan perpustakaan tersebut serta mempertemukan antara pengguna dengan informasi yang dibutuhkan dan tersedia. 

Perpustakaan di harapkan mampu mengikuti tuntutan dan perkembangan informasi yang ada, serta memfungsikan sebagai penyaji informasi yang handal sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai.

Ada 6 (enam) tahapan yang harus dilakukan oleh pengelola perpustakaan/pustakawan, tahapan ini merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus dan membentuk suatu siklus yang tetap.

Keenam tahapan tersebut adalah :

Analisis masyarakat (community analysis);

Pembuatan kebijakan seleksi (selection policies);

Seleksi bahan pustaka (selection);

Pengadaan bahan pustaka (acquisition);

Penyiangan bahan pustaka (weeding); dan

Evaluasi (evaluation).


TUJUAN 

Keberadaan perpustakaan bertujuan untuk: 

Menumbuhkan motivasi peserta didik untuk memiliki minat baca. 

Memberikan pemahaman kepada peserta didik dengan membaca, akan membuka pengetahuan dan wawasan cakrawala ilmu dunia. 

Agar peserta didik mampu memanfaatkan waktu luang-nya untuk membaca guna menambah pengetahuan dan wawasan dari berbagai macam disiplin ilmu.

Perpustakaan ini baiknya dikembangkan di setiap sekolah tanah air dan di seluruh desa-desa agar masyarakat kita menjadi sebuah masyarakat yang gemar belajar.
 
Terima Kasih

Bangkitlah Manusia-Manusia Indonesia

Maju Terus Ilmu Pengetahuan  Bangsa


Semangat Bisa

Sumber:

Arip Nurahman Notes

Pemustaka

Photo By: Me

Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nano Terapan

"Pekerjaan dan Usaha Sekecil apa pun akan membesarkan kehidupan kita, jika kita melakukannya dengan penuh cinta kasih serta kesungguhan besar." 
~Petuah Bijak~



Iptek Nano Terapan: Konversi Dari Hasil Penelitian Menjadi Produk

Teknologi nano, yakni teknik terbaru dengan material berukuran nanometer atau sepersemilyar meter kini mulai menyerbu pasar. 

Dalam teknologi terapan dan juga di bidang kedokteran, dengan bantuan teknologi nano, terbuka cakrawala baru yang cukup cerah. Akan tetapi, selain keunggulan-nya kini juga dipertanyakan ancaman bahaya teknologi nano tersebut.

Dengan teknologi nano, dewasa ini dapat dibuat berbagai material yang samasekali baru. Misalnya perekat yang bisa menempel layaknya kaki tokek. Atau sebaliknya, lapisan yang bersifat seperti daun keladi, yang bahkan dapat mencegah menempelnya madu. Juga lensa kacamata yang tidak bisa kotor atau bisa menepis menempelnya uap air. 

Sementara di bidang kedokteran, teknologi nano menjanjikan sejumlah kemungkinan terapi baru. Disamping berbagai keunggulan-nya  para pakar teknologi kini juga mempertanyakan dampak sampingan berbahaya dari teknologi nano.


Indonesia Potensial Jadi Pemasok Material Nano

“Sekarang ini dunia sedang mengarah pada revolusi nanoteknologi di mana dalam periode 2010 sampai 2020 akan tejadi percepatan luar biasa dalam penerapan nanoteknologi di dunia industri,” kata Pakar Nanoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Nurul Taufiqu Rochman M. Eng.


Nurul menyebutkan ada tiga isu penting dalam pengembangan nanomaterial yakni bagaimana membuat partikel berukuran nano sebagai bahan baku produk nano, bagaimana mengkarakterisasi partikel nano yang telah dibuat dan bagaimana menyusun partikel nano menjadi produk akhir yang diinginkan.

ia mengatakan, nanoteknologi berkaitan dengan bagaimana mengatur material, sruktur dan fungsi zat pada skala nano (satu nano meter (nm) sama dengan satu meter dibagi satu milyar) sehingga menghasilkan fungsi materi baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Sedangkan nanomaterial merupakan landasan utama dalam rantai pengembangan produk nano yang kebutuhannya di pasar global meningkat drastis, kata Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia itu.

Dalam pembuatan material nano ada dua proses pendekatan yang perlu dilakukan Indonesia yaitu top-down di mana material misalnya pasir besi dihaluskan sedemikian rupa sampai menjadi seukuran nano meter (sebagai perbandingan, besar atom sama dengan 1 nm).

Partikel baru yang sangat halus itu akan mempunyai sifat-sifat dan performan yang jauh lebih baik dan berbeda dengan material aslinya, misalnya teknik pembuatan peralatan elektronik dari semikonduktor silikon yang dibentuk sesuai pola tertentu.

“Dengan pendekatan ini misalnya dapat dibuat IC berukuran 1 Cm^2 berisikan bermilyar-milyar transistor untuk komponen hardisk berkapasitas penyimpanan terabyte, atau nano baja berstruktur sangat halus mencapai puluhan nm dengan kekuatan dan umur dua kali lipat,” kata Nurul.

Berhubung Indonesia sangat kaya dengan berbagai material, teknologi penghalusan materi menjadi seukuran nano ini harus dikuasai, ia mencontohkan pasir besi yang harganya hanya Rp.250 per kg akan melonjak menjadi Rp. 1 juta per kg jika dijual dalam ukuran nano.

“Harganya jadi 4.000 kali lipat. Itulah mengapa teknologi dan industri pembuatan material nano ini harus dikuasai karena memiliki nilai tambah sangat besar. Indonesia harus menjadi salah satu pemasok terbesar material nano di pasar global,” katanya.

Teknologi ini, ujarnya, saat ini sedang dikembangkan di LIPI, dengan menggunakan sumber-sumber mineral pasir besi yang diseparasi menjadi silika dan alumina yang ketika di-nano-kan dapat diaplikasikan menjadi beton berkekuatan tinggi, menjadi bahan sensor, membran dan lain-lain, sementara yang telah dipurifikasi menghasilkan oksida besi untuk toner printer.

Pendekatan kedua yang juga harus dikuasai adalah bottom-up yakni dengan menyusun atom demi atom atau molekul menjadi bahan yang memenuhi suatu fungsi tertentu yang diinginkan seperti misalnya menyusun atom grafit menjadi intan, ujarnya.




Sumber:

Jeremy J. Ramsden, Ph.D. is Professor of Nanotechnology, Advanced Materials, at Cranfield University, UK. He founded the MEMOCS research consortium uniting a dozen European academic research groups and industrial firms working in the field of integrated-optical membrane-based sensors for medical and environmental applications. He is currently Editor-in-Chief of the Journal of Biological Physics and Chemistry (JBPC) and of Nanotechnology Perceptions.

He studied Natural Sciences at Cambridge University, and earned his Ph.D. from the Institute of Chemical Physics, Swiss Federal Institute of Technology, Lausanne for work on the electronic properties of small semiconductor aggregates. He completed his postdoctoral studies in spectroscopic investigations of protein dynamics at Princeton University, and at the Biocentre of the Hungarian Academy of Sciences in Szeged.

Arip Nurahman Notes
http://nanotech.co.id/
http://masyarakatipteksindonesia.blogspot.com/2010/04/pendidikan-nanoteknologi_4554.html
http://situs.opi.lipi.go.id/mni/

Semoga Bermanfaat