Thursday, 25 July 2013

Mentafakuri Nuzulul Qur'an: Melahirkan Para Super Teacher

Allhamdulilah Malam ini dapat mengikuti terawih berjama'ah dan peringatan Nuzulul Qur'an di mesjid Nurul Fallah. Hadir sebagai penceramah adalah Bpk. Uztadz  H. Mulyana, S.Ag., M.Pd.

Beliau menjelaskan bagaimana Al-Qur'an diturunakan, dan menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat Manusia, bahkan dapat bertahan dari metode pencarian kebenaran ilmiah, yaitu metode Falsifikasi dan Metode Verifikasi.

Semoga kita semua dapat memahami dan menerapkan Al-Qur'an yang Mulia.

Malam Nuzulul Qur'an
 
Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW. 

Wahyu, Waktu dan Tempat Kejadian 

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan menjadi : 

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya 

Saat wahyu ini diturunkan Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar).

Sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah, dan lainnya adalah pada bulan Ramadhan pada tanggal 17 (Al-Bara' bin Azib) , 21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo' ) Peringatan Nuzulul Qur'an Sebagian muslim, memperingati waktu terjadinya peristiwa tersebut secara khusus. 

Di Indonesia setiap tanggal 17 Ramadhan, biasanya dilakukan ceramah atau pengajian khusus bertemakan Nuzulul Qur'an. Dilihat dari pada bulan yang disuruh kita berpuasa sebulan penuh maka turunnya Al Quran terjadi pada bulan ramadhan. 

Dan dilihat dari pada 10 hari terakhir pada bulan ramadhan turunnya lailatul qadar maka tentunya turunnya al quran terjadi pada 10 malam terakhir pada bulan ramadhan dan diikuti pada bulan-bulan selanjutnya. 

Dan menurut musnad Imam Ahmad, turunnya Al-Qur'an pada tanggal 24 Ramadhan, namun masih ada perbedaan pendapat antara ulama. Namun yang paling masyhur adalah tanggal 17 Ramadhan.

Sang Guru, Find Your Best Teacher: Perjalanan Menemui Guru Terbaik Menuju Puncak Kehidupan

Oleh: Kang H. Bambang Achdiyat, S.Pd.

Sebuah Magnum Opus dari seorang sahabat Pendiri Belajar Menuju Ihsan, Guru Fisika, Motivator Muda, sedang menempuh pendidikan Master di Institut Teknologi Bandung dan Penulis yang sangat produktif.

Bercengkrama dan bertukar pengalaman dengan beliau sungguh mencerahkan.

Mendapatkan sebuah karya luar biasa darinya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.

Terima Kasih Abang.

Inilah sekilas buku karya Kang Bambang. 


Kata Pengantar Tokoh

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.Si.

Guru Besar UPI, Direktur Pascasarjana UNIKU

Buku ini mendeskripsikan kepada kita sebuah perjalanan yang tidak biasa. Sebuah perjalanan seseorang yang penuh dengan banyak pertanyaan dan kesungguhan untuk menemukan dirinya yang berhak atas kehidupan yang mapan di masa depan dalam banyak segi, yaitu spiritual, sosial, pendidikan, keluarga, karir, dan finansial.

Berbeda dengan buku pengembangan diri yang lain, buku ini menyuguhkan berbagai argumen yang memang ada di masyarakat dan sering menjadi barrier pertumbuhan masyarakat kita. Penulis kemudian membahasnya dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah sekali dicerna oleh berbagai kalangan masyarakat. Saya sangat mengapresiasi buku FIND YOUR BEST TEACHER ini, karena pasti sangat dibutuhkan bagi kaum muda yang sedang tumbuh.

Inti dari buku ini adalah sebuah kejujuran seorang manusia yang mengakui bahwa sehebat-hebat dirinya pasti akan ada orang yang jauh lebih hebat dari dirinya. Karena itu, tugas kita adalah menemukan orang itu dan segera belajar darinya sebagai seorang murid kepada gurunya, yang tidak terbatasi oleh perbedaan suku, bangsa, warna kulit, usia, dan status sosial.

Testimoni :

"Saya setuju dengan buku ini, bahwa tugas kita adalah sesegera mungkin menemukan orang yang lebih mampu dari kita dan belajar darinya."
-Prof. Dr. H. Disman M.S.: Guru Besar UPI Bandung-

"Jika Anda memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam hidup, sepertinya buku ini bisa membantu Anda menemukan jawabannya"
-Dr. H. Edi Suryadi, M.Si : Dekan FPEB UPI Bandung-

"Buku ini membahas secara sederhana masalah-masalah di masyarakat kita dengan bahasa yang mudah dicerna oleh banyak kalangan."
-Dr. Marlan Nirsyamsu, M.M.: Kabid SMP Dinas Pendidikan Kab. Bandung-

"Inilah salah satu karya anak bangsa Indonesia yang ditunggu sejak lama. Ribuan anak muda akan memerlukan kisah-kisah dan jawaban dalam buku ini untuk tumbuh dan menjadi mapan semuda mungkin."
-Kakang Harudin, M.Pd.: Ketua MGMP Ekonomi Syariah Kota Tasikmalaya-

“Buku ini menegaskan sebuah statemen lama, bahwa hanya ada dua profesi di dunia ini : “Guru dan bukan Guru”
-Dwi Fahrial : Penulis dan Konsultan Pendidikan-

"Guru yang Mengispirasi lebih baik dari guru yang mengajar sekedarnya. Murid yang sungguh-sungguh belajar lebih baik dari yang sekedar pintar. Buku ini mengajak kita belajar banyak hal mengenai kearifan hidup. Mengispirasi. Segar. Mencerahkan. Membuat hidup lebih bermutu. Baca sampai tuntas agar hidup berkualitas."
-Jauhar Al-Zanky: Penulis, Inspirator Muda-

"Mumtazz… Buku yang sangat menarik, ringkas, dan sarat makna jika terus membacanya menjadikan kita ingat terus akan kekuatan Allah swt."
-Teguh Muhammad F. Lc : Ustadz, Pengusaha Printing-

"Siapapun Anda tanpa pikir panjang, memutuskan untuk membaca buku ini adalah pilihan yang keren sekeren penjelasan dari buku ini. Dengan pendekatan yang sangat spesial saya merasa ada di zona lain, Hidup saya yang baru dibuat setelah membaca naskah ini. menggunakan kacamata ilmu pengetahuan yang amak menarik perspektifnya, sehingga informasi yang tersampaikan tidak setengah-setengah. Kali ini saya harus berkata bahwa buku ini sangat relevan dengan permasalahan yang sering muncul, apalagi untuk anak muda, termasuk saya."
-Hana Izzatul Jannah: Penulis dan Inpirator Muda-

"Buku ini menjelaskan bahwa kita itu membutuhkan seseorang yang mempunyai pengetahuan lebih dan mengupas tuntas atas hal yang kita perlukan."
-Muthmainnah Al-Khoeriyah: Siswa SMAIT Assyifa Boarding School-


"Buku Ini menginspirasi saya untuk terus berubah menjadi lebih baik, juga untuk menjawab berbagai masalah kehidupan yang sering kita temui dan mengubah sudut pandang kita akan sesuatu yang sering kita anggap buruk seperti ‘malas’ ataupun ‘galau’ menjadi kekuatan besar."
-Sidhi Razinda/Siswa SMAN 3 Bandung-

Satu kata untuk buku ini, “SUPER”
-Noria Mardiyani S.Pd: Wakasek SMK Al-Huda Ciamis-

"Jika Anda kekurangan waktu menemui banyak guru untuk bertanya banyak hal, temukan di buku ini. Anda akan dapatkan jawabannya."
-Atep Muhammad: Mahasiswa STAI Al-Ma'arif Ciamis-

Kang Bambang Sedang Memberikan Motivasi Kepada Siswa SMP dan SMA di Mesjid Al-Furqon
Universitas Pendidikan Indonesia

Ini adalah buku yang menggambarkan perjalanan seseorang menemui guru-guru pilihan untuk pertanyaan-pertanyaan yang sering mengganggu kita mengenai masa depan.

1. Mengapa dan bagaimana caranya sebagian orang yang usianya lebih muda dari kita telah berhasil melakukan dan mendapatkan lebih banyak hal dari kita dalam karir, keluarga, pendidikan, finansial, dan spiritual?

2. Mengapa sepertinya ada orang yang begitu lancarnya mencapai posisi-posisi puncaknya semuda mungkin?

Doa menjadi hal yang ajaib bagi dirinya. Jika pada sebagian orang teknik-teknik ini telah bekerja dengan AJAIB, mengapa tidak kita coba?

Hidup itu fungsi waktu, semakin banyak hal yang bisa kita lakukan dan dapatkan dalam rentang hidup kita yang singkat prestasi kita semakin besar.

Mari kita jujur, apakah grafik kehidupan kita sekarang naik?

Atau hidup kita sekarang monoton?

Atau bahkan ternyata sekarang grafik kita sedang turun?

Tugas kita adalah sesegera mungkin menemukan guru-guru pilihan dan belajar darinya.

Karena hukumnya :

PASTI ada orang yang lebih hebat dari kita, tugas kita adalah menemukannya dan belajar darinya.

Kenapa Buku ini Penting bagi Anda?

Karena buku ini menghemat waktu dan uang Anda.

1. Anda tidak perlu menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menemukan guru-guru tertentu untuk bertanya banyak hal, Anda cukup dalam 1 hari saja membaca buku ini bahkan bisa kurang.

2. Anda tidak perlu mengeluarkan uang jutaan untuk mengikuti seminar, beli buku pengembangan diri, dan pendidikan untuk mendapatkan jawabannya seperti yang penulis lakukan.

3. Saya berikan 6 tahun perjalanan hidup saya dalam 1 buku ini, semog bermanfaat bagi Anda.

Kang Ruli, Kang Angga dan Kang Bambang sedang berdiskusi-bertukar pikiran


Majulah Peradaban Islam

Jayalah Pendidikan Indonesia

Insha Allah

Amin.

Hikmah Ramadhan: Memahami Sistem Pendidikan di Indonesia dan Singapura

Sistem Pendidikan di Indonesia Dalam undang-undang Sisdiknas tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, jenjang pendidikan di Indonesia ada 3 yaitu : 

1. Pendidikan dasar 

2. Pendidikan menengah 

3. Pendidikan tinggi

Penulis dan Para Anak Muda dari SMA Lab School UPI sedang Mentoring di Mesjid Al-Furqon
Universitas Pendidikan Indonesia


Top 30 Universitas Terbaik di Indonesia 2013

Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Universitas Indonesia
Depok ...
Institut Teknologi Bandung
Bandung
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Yogyakarta
Universitas Kristen Petra
Surabaya
Universitas Padjadjaran
Bandung ...
Universitas Brawijaya
Malang
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Universitas Diponegoro
Semarang ...
10  Universitas Sumatera Utara
Medan
11  Institut Pertanian Bogor
Bogor
12  Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Jakarta
13  Universitas Airlangga
Surabaya
14  Universitas Gunadarma
Depok
15  Universitas Sriwijaya
Indralaya ...
16  Universitas Nusa Cendana
Kupang
17  Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
18  Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
19  Universitas Mercu Buana
Jakarta
20  Universitas Bina Nusantara
Jakarta ...
21  Universitas Esa Unggul
Jakarta ...
22  Universitas Negeri Yogyakarta
Yogyakarta
23  Universitas Islam Indonesia 
Yogyakarta
24  Universitas Hasanuddin
Makassar
25  Universitas Muhammadiyah Surakarta
Surakarta
26  Universitas Komputer Indonesia
Bandung
27  Universitas Negeri Jakarta
Jakarta
28  Universitas Negeri Malang
Malang
29  Universitas Muhammadiyah Malang
Malang ...
30  Universitas Negeri Semarang
Semarang

Singapura tidak menyamaratakan bahwa semua warga pasti mampu. Biaya sekolah di Singapura relatif murah. Yang diperlukan adalah biaya di luar uang sekolah seperti penunjang kelancaran sekolah, transportasi, buku-buku, dan lainnya.

Untuk keluarga yang tidak mampu, pemerintah menyediakan beasiswa jika perlu. Itu disediakan untuk memastikan bahwa kemiskinan bukan hambatan untuk mengenyam pendidikan.

National University of Singapore
 
Meski mobil bukan persoalan bagi kebanyakan warga di Singapura, untuk kelancaran transportasi anak-anaknya tersedia berbagai mode transportasi, mulai dari MRT, dipadu dengan rangkaian bus kota yang memiliki akses ke semua sekolah. Untuk transportasi ke dan dari Nanyang Technological University (NTU), misalnya, tersedia berbagai jalur bus yang membelah masuk ke kompleks universitas di Jurong.

Apa lagi? 

Ruang kelas, perpustakaan, kantin sekolah, dan tempat bersantai juga tersedia. Ruang kelas ditata secara bersih dan membuat murid bisa melihat guru atau dosen dan sebaliknya dosen atau guru bisa memantau semua anak didiknya. Kelas diperlengkapi dengan peralatan yang memudahkan guru melakukan presentasi lewat slide yang sudah melekat di setiap ruang sekolah sehingga tidak perlu repot setiap kali melakukan presentasi.

Janganlah segan makan di kantin-kantin sekolah, jenisnya cukup banyak, relatif sehat, dan murah lagi.

Akses internet hingga ke ruang-ruang kelas juga tersedia dan gratis hanya dengan mendaftar untuk mendapatkan ID dari sekolah dan universitas. 

Hal itu memang sengaja dilakukan untuk membuat murid memiliki akses yang mudah mendapatkan informasi. Terkadang bahan pelajaran juga sudah dipajang di situs internet yang membuat mahasiswa bisa mengakses secara on-line.

Dosen-dosen dan guru di Singapura juga tidak kalah profesionalnya. Dengan gaji yang tergolong memadai, orang- orang terangsang menjadi guru. Tidak semua guru berasal dari Singapura sendiri.

Dengan jumlah penduduk yang sedikit, hanya 5,3 juta jiwa lebih, Singapura memerlukan pasokan guru. Untuk itu terkadang guru didatangkan dari negara lain. Untuk level universitas, misalnya, NTU dan National University of Singapore (NUS) tak segan menawarkan gaji yang tinggi menyamai gaji di Harvard Business School. "Kami memang harus bersaing dan menawarkan rangsangan yang lumayan untuk bisa menarik orang-orang yang punya talenta dunia," demikian dosen di NTU, Ang Poo Wah.

Dosen-dosen di NTU, misalnya, tidak sedikit yang menjadi orang-orang hebat di negara asalnya dan kemudian direkrut menjadi dosen di Singapura. Singapura berniat menjadikan dirinya sebagai pusat pendidikan berkelas internasional, setelah berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat pelayanan kesehatan terbagus di Asia Tenggara.

Kegiatan di universitas dan di sekolah-sekolah bukan sebatas acara belajar-mengajar rutin di ruang-ruang kelas. Hampir setiap bulan tampil pembicara tamu berkaliber internasional membawakan topik-topik baru yang ditemukan di dunia.

Pemerintah Singapura tidak segan-segan mendatangkan, misalnya, Michael Porter, Philip Kottler, ahli manajemen terkenal di dunia, serta dosen-dosen kaliber internasional yang memang mahal tarifnya tetapi Singapura tidak pelit soal itu.

Jadi, selain mendapatkan ilmu, mahasiswa juga diberi pencerahan dengan menghadiri seminar-seminar gratis tetapi sangat berkualitas.


Two quantum leaps in two years place NTU at 47th place this year  Nanyang Technological University (NTU) has been ranked among the world's top 50 universities, hitting the No 47 spot this year.

Top 10 Universitas Terbaik di Singapura:

1. National University of Singapore

2. Nanyang Technological University

3. Singapore Management University

4. SIM University

5. Singapore University of Technology and Design

6. Melior International College

7. Cornell-Nanyang Institute of Hospitality Management

8. European Business School

9. Pioneer Junior College

10. Jewellery Design And Management International School

http://web.mit.edu/sma/ [THE SINGAPORE-MIT ALLIANCE]

http://smart.mit.edu/ [SMART: Singapore-MIT Alliance for Research and Technology]

Sekolah di Singapura 
Wajib pendidikan di Singapura berlangsung selama sepuluh tahun, walaupun untuk meneruskan pendidikan universitas di Singapura dibutuhkan 13 tahun pendidikan dasar. 

Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah 
Sekolah dasar dan sekolah menengah berlangsung selama 10 tahun. Di akhir kelas 10, siswa akan menghadapi ujian GCE O-Level atau GCE N-Level. Siswa dapat menyelesaikan pendidikan di Junior College, mendapatkan gelar dan sertifikar diploma di salah satu Polytechnics, atau meninggalkan sekolah dan mulai bekerja. Pre-University akan berlangsung selama 3 tahun dimana siswa mempersiapkan GCE A-Level. 

Program Sarjana 
Setelah menyelesaikan GCE A-Level, siswa akan mengambil kuliah di salah satu universitas di Singapura. Gelar sarjana akan diraih setelah tiga sampai dengan lima tahun. Pilihan jurusan adalah Teknik, Kedokteran Gigi, Hukum, Pembangunan, Musik, dan Arsitektur ataupun Kedokteran. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.0 

Pasca Sarjana: Master dan Ph.D.
Gelar Master di Singapura bisa didapatkan setelah menyelesaikan satu sampai dengan tiga tahun. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.5.


Gilanya lagi, sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan di Singapura tidak berhenti melirik perkembangan pendidikan di negara lain. Maka, muncullah misalnya aliansi antara sekolah bisnis di NTU dan Sloan School of Management di Massachusetts Institute of Technology.

Aliansi seperti itu dibiarkan dirangsang sendiri oleh masing-masing fakultas. Universitas hanya memberi persetujuan. Otonomi masing-masing fakultas dibuat sedemikian tinggi dan dibiarkan mampu memikirkan pengembangan diri sendiri. Soal pendanaan, tampaknya tidak menjadi masalah. NTU, misalnya, sudah memiliki endowment fund dari pemerintah sebesar 200 juta dollar Singapura.

Maka, tidak heran jika NTU, NUS, dan Singapore Management University dengan mudah membangun aliansi dengan Harvard University, Wharton School, dan universitas kelas satu lainnya di AS. Kerja sama internasional pendidikan juga dilakukan dengan banyak negara. Namun, kemajuan pendidikan di AS membuat Singapura lebih berkiblat ke AS.

Mahasiswa di Singapura sering kali mendapatkan kesempatan untuk melakukan studi tur dengan menjelajah dunia. Bagi mahasiswa yang mampu dibiarkan membayar sendiri, tetapi dengan subsidi universitas. Namun, bagi yang tidak mampu tersedia beasiswa yang memungkinkan mereka tinggal di hotel, seperti JW Marriott.

Bayangkan, misalnya, selama satu setengah bulan mahasiswa pascasarjana di Nanyang MBA Fellowship Programme tinggal di apartemen yang dikelola JW Marriott di Boston.

Jadi, persoalan bukanlah pada fasilitas dan beasiswa.

Mahasiswa tinggal menyediakan waktu dan niat untuk belajar tekun tanpa harus diganggu oleh ketiadaan biaya. Bukan hanya itu, Pemerintah Singapura tidak saja bersedia mendidik warganya, tetapi juga bersedia merekrut calon-calon siswa dan mahasiswa dari negara tetangga dan dengan beasiswa serta tawaran kesempatan kerja di Singapura.

Karena itu, tidak heran jika ada warga melayu dari Padang hingga Klaten belajar di Singapura dengan bantuan, termasuk ongkos pesawat pergi pulang saat liburan.

Singapura sadar akan potensi kekurangan tenaga kerja. Niat Singapura untuk menawarkan beasiswa bukan sekadar menjadikan mereka sebagai tenaga di Singapura suatu saat. Bagi mahasiswa yang kembali bekerja di negara asalnya, setidaknya diharapkan bisa menjadi orang yang kenal dan sayang dengan Singapura dan bisa menjadi jaringan Singapura di kemudian hari.

Bukan itu saja, dengan mengundang mahasiswa dari luar, Pemerintah Singapura otomatis membuat warganya terbiasa bergaul secara internasional ketika masih berada di sekolah. Itu sesuai dengan posisi Singapura sebagai hub regional sehingga warganya tidak menjadi seperti katak di bawah tempurung.

Bicara soal silabus dan kurikulum, departemen pendidikan di Singapura setiap kali bekerja untuk melakukan evaluasi. 

Setiap perkembangan baru selalu disisipkan pada silabus baru.

Jadi, itulah pendidikan di Singapura, bukan sekadar menyediakan sarana dan prasarana yang baik, tetapi terus melakukan up-dating dari tahun ke tahun.

Itu semua dilakukan sebagai pengejawantahan visi dan misi pendidikan di Singapura. 

Bisakah Kualitas Pendidikan di daerah-daerah kita di Indonesia dapat lebih baik dari Negeri Singa?

Semoga Bermanfaat

Indonesia Bisa!

Sumber:

1. Kemendikbud
2. Universitas Pendidikan Indonesia
3. Kementrian Pendidikan Singapura
4. Dr. Simon Saragih
5. http://www.4icu.org/id/

Cara Membuat Kapal Layar Terbesar di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Cruise Ship



Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyiapkan peta jalan (road map) pembangunan industri perkapalan di Indonesia tahun 2012-2025.

Industri ini pun diharapkan bisa memproduksi dan mereparasi semua jenis kapal dari yang berukuran kecil hingga besar.

Salah satu sasarannya, pada 2020, klaster industri perkapalan nasional sudah mampu memproduksi kapal berkapasitas 200 ribu ton bobot mati (dead weight tonnage/DWT).

"Semua jenis kapal, mulai dari kapal barang, kapal penumpang, dan kapal tanker bisa diproduksi. Segmen reparasi juga harus sudah bisa mempunyai kemampuan untuk 200 ribu DWT,"
kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Rabu (26/12).

Sementara itu, lanjut dia, pemerintah akan meningkatkan kemampuan desain dan rekayasa kapal guna mendukungnya, melalui pengembangan Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional (PDRKN). Industri bahan baku dan komponen lokal, serta pengembangan pusat peningkatan keterampilan SDM perkapalan juga terus ditingkatkan.

Pemerintah pun akan mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan pasar dalam negeri sebagai base load untuk pengembangan industri perkapalan. Selain itu, kerja sama dengan industri perkapalan di negara lain yang sudah maju juga akan terus didorong.

Kawasan khusus industri galangan kapal juga akan dikembangkan untuk menarik investor asing dan lokal. "Dukungan lainnya, terkait kebijakan perbaikan iklim usaha, seperti soal pajak, suku bunga, dan tata niaga," kata Hidayat.

Dalam peta klaster industri perkapalan nasional, Kemenperin menetapkan, pada 2015-2020, produksi pelat dengan ketebalan hingga 30 milimeter (mm) sudah harus tumbuh dan berkembang di dalam negeri. Selain itu, PDRKN ditargetkan mampu menyuplai kebutuhan desain galangan kapal nasional.

Industri Galangan Kapal

Pada 2015, Indonesia diharapkan sudah memiliki kemampuan mereparasi kapal berkapasitas 150 ribu DWT. "Tahun 2015, kita sudah harus mampu membangun kapal berbagai jenis tipe dengan kapasitas hingga 85 ribu DWT," imbuh dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenperin Anshari Bukhari menuturkan, guna mendukung industri perkapalan nasional, pemerintah akan memberikan insentif bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP). Kebijakan ini diperlukan agar industri perkapalan di Tanah Air berkembang pesat.

Selama ini, importasi kapal secara utuh tidak dikenakan bea masuk (BM), sedangkan impor bahan bakunya dikenakan BM. Kondisi tersebut mengakibatkan industri di dalam negeri tertekan dan kurang berkembang.

Karena itu, program insentif BMDTP untuk impor bahan baku kapal yang belum bisa diproduksi di dalam negeri akan diberikan. "Pemberian insentif BMDTP dibutuhkan karena investasi di sektor hulu industri galangan kapal memerlukan modal besar," katanya.

Investasi dan Perkembangan

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi pernah menuturkan, industri komponen galangan kapal di dalam negeri membutuhkan investasi sekitar Rp 10 triliun pada tier I dan II. Saat ini, sebagian besar industri utama galangan kapal nasional juga umumnya merangkap sebagai pembuat komponen.

Secara bertahap, semua pekerjaan komponen yang selama ini dipegang industri utama harus dialihkan sepenuhnya ke industri komponen murni. Dengan demikian, industri utama galangan kapal bisa memacu produktivitasnya atau melakukan reparasi.

"Untuk skala ekonomis, setiap pelaku industri perkapalan setidaknya butuh investasi tambahan Rp 50-100 miliar per unit," kata Budi.

Hyundai Heavy Industries Ulsan Shipyard, in South Korea, is currently the largest in the world and has the capability to build a variety of vessels including Commercial Cargo, Offshore and Naval vessels.

 Maket Kompleks Industri Galangan Kapal Hyundai di Korea Selatan
http://www.hhi.co.kr/

Divisions

    Shipbuilding
    Offshore & Engineering
    Industrial Plant & Engineering
    Engine & Machinery
    Electro Electric Systems
    Construction Equipment
    Green Energy

Products

    Shipbuilding: Containership, Drillship, LNG Carrier, Naval ship
    Offshore & Engineering: FPSO, Semi-submersible
    Industrial Plant & Engineering: Power plant, Oil & Gas production facility, Desalination plant
    Engine & Machinery: Marine engine, Steam turbine, Industrial robot
    Electro Electric Systems: Transformer, Gas Insulated Swichgear, Substation
    Construction Equipment: Excavator, Wheel loader, folklift
    Green Energy: Wind turbine, Solar module


Saat ini, jumlah pelaku industri galangan kapal nasional telah mencapai 250 perusahaan, dengan potensi kapasitas produksi mencapai 700 ribu DWT. Sedangkan segmen reparasi sebenarnya sudah mampu melayani kapal hingga kapasitas 10 juta DWT.

Namun, industri kapal nasional baru mampu membangun kapal berukuran 50 ribu DWT dan reparasi untuk 150 ribu DWT. "Padahal, potensi industri perkapalan nasional kita sangat besar. Karena itu, daya saingnya masih perlu ditingkatkan," lanjut Hidayat.

Ketua Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri Indonesian National Shipowner's Association (INSA) Djoni Sutji menyampaikan, investasi pengadaan armada kapal di Indonesia sepanjang tahun 2005-2014 mencapai US$ 14 miliar (Rp 135,28 triliun).

Angka tersebut masih akan terus bertambah karena kebijakan pelayaran di dalam negeri harus dilayani kapal berbendera nasional (cabotage).

Menurut dia, hingga sebelum diberlakukannya asas cabotage pada Mei 2011, jumlah kapal yang beroperasi di dalam negeri baru berjumlah sekitar 6 ribu unit dengan kapasitas 6 juta gross tonage (GT).

Sekarang, jumlahnya telah meningkat menjadi 11.600 unit dengan kapasitas 18,4 juta GT.

"Investasi perkapalan akan terus bertambah, terutama karena semakin banyaknya permintaan di sektor offshore (lepas pantai). Apalagi, 70% kegiatan migas kita itu ada di laut," kata Djoni.

HUT Republik Indonesia di Kampung Laut Ci Lacap, Jawa Tengah
Foto oleh: Kang Erik Nurdiansyah, S.Pd.

Pemberdayaan Nelayan Nusantara

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki sebanyak 17.508 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer, dengan wilayah laut seluas 5,8 juta kilometer persegi atau lebih dari 70 persen luas seluruh wilayah Indonesia.

Tentunya dengan sumber kekayaan alam yang melimpah itu menjadi berkah bagi rakyat Indonesia khususnya para nelayan di kawasan pesisir, namun ironisnya kekayaan negeri (katanya) bahari tersebut tidak dirasakan oleh nelayan.

Data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah nelayan miskin di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 7,87 juta orang atau 25,14 persen dari total penduduk miskin nasional yang mencapai 31,02 juta orang.

Sungguh memprihatinkan fakta tersebut yang berbanding terbalik dengan kekayaan laut di negeri tercinta dan kebanggaan bangsa Indonesia yang menganggap nenek moyangnya seorang pelaut terkesan hanya mitos dan menjadi kenangan belaka.

Bagaimana kalau kita membuat banyak kapal modern untuk Nelayan Kita?

Program 1.000.000. Kapal Modern untuk Nelayan


Indonesia Bisa!

Ucapan Terima Kasih Kepada: 

1. Andri Yudhi Prawira, Studied Marine Engineering at Sepuluh November Institute of Technology in Surabaya, Indonesia.

2. Ridwan Firdaus, S.Pd., Studied Geography Education at Jakarta State University in Jakarta, Indonesia.

Kunjungi Juga:

http://www.kemenperin.go.id/ [Kementrian Perindustrian]
http://www.kikas-jatim.com/ [KIKAS: Klaster Industri Perkapalan Surabaya]
http://www.pal.co.id [PT. PAL Indonesia]
https://en.wikipedia.org/wiki/Shipyard [Industri Galangan Kapal]