Megastructures: Master Plan for Marina Bay Singapore
“If I were in authority in Singapore indefinitely without having to ask those who are governed whether they like what is being done,
then I would not have the slightest doubt that I could govern much more effectively in their interests.”
*Lee Kuan Yew, Father of Singapore, 1962*
Bayangkan, sebuah negara kecil yang waktu itu [1965] hanya berpenduduk ± 2 juta jiwa bermimpi untuk menjadi negara besar yang keberadaannya diakui dunia. Bahkan, Prof. Kishrore Mahbubani [Former Singaporean diplomat. He is currently Professor in the Practice of Public Policy and Dean of the Lee Kuan Yew School of Public Policy at the National University of Singapore.] pernah menuliskan dalam salah satu artikelnya bahwa:
“Ketika Singapura merdeka, para pemimpin di sana justru menangis, bukannya bergembira.”
Ya, ini akibat saking besarnya harapan mereka untuk menjadi negara mandiri di tengah kondisi yang sangat sulit.
Kenyataannya, Singapura sekarang bisa menjadi salah satu Macan Asia,
mengalahkan negara kita yang luas daerah dan jumlah penduduknya berkali-kali lipat lebih banyak dari negara tersebut.
Mari kita kenali pertumbuhan Negeri Singapura yang Dahsyat
Science and Technology
Merlion pertama kali dirancang sebagai lambang Singapore Tourist Promotion Board (STPB) di tahun 1964 dan sang kepala singa dengan badan ikan di atas puncak ombak ini segera menjadi ikon Singapura bagi dunia. Menurut Sejarah Melayu, nama Singapura diberikan oleh Sang Nila Utama, pangeran Melayu dari Palembang pada awal abad ke 14.
Ketika Sang Nila Utama berlayar di laut, terjadi badai dan angin kencang yang mengakibatkan perahunya terdampar di sebuah pulau. Saat di pulau, Sang Nila Utama melihat seekor binatang yang menyerupai singa. Oleh karena itu, pulau tersebut dinamakan Singapura (berarti "kota singa").
Merlion Dirancang oleh Mr. Fraser Brunner, anggota panitia suvenir dan kurator di Van Kleef Aquarium, kepala singanya melambangkan singa yang terlihat oleh Pangeran Sang Nila Utama seperti yang tercantum dalam “Sejarah Melayu”.
Ekor ikan sang Merlion melambangkan kota kuno Temasek (berarti “laut” dalam bahasa Jawa), nama Singapura sebelum sang Pangeran menamakannya “Singapura” (berarti “lion” (singa) “city” (pura) dalam bahasa Sansekerta) dan juga melambangkan awal Singapura yang sederhana, yaitu sebagai perkampungan nelayan.
Berukuran tinggi 8,6 meter dan berbobot 70 ton, patung Merlion ini dibangun dari campuran semen oleh seniman Singapura, almarhum Mr. Lim Nang Seng.
Infrastructure
Common Services Tunnel
Singapore is the second Asian country after
Japan to implement a comprehensive
Common Services Tunnel
system to distribute various utility services to all developments in
Marina Bay. The network of purpose-built tunnels houses water pipes,
electrical and telecommunication cables and other utility services
underground. CST not only improves reliability of services supplies and
allows easy maintenance and new installations, it also has 100%
emergency backup services and the capacity for expansion to meet
changing utility needs.
Water Management
In 2004, the
Public Utilities Board
publicly announced plans to construct a new downtown reservoir by
damming the Marina Channel. This barrage was completed in 2008. Known as
the
Marina Barrage, it turned Marina Bay and the
Kallang Basin
into a confined freshwater reservoir with limited access to marine
transportation to regulate the water quality. The new reservoir provides
another source of drinking water for Singapore, as well as a stable
water level for a variety of water activities and events. The barrage
will also prevent flooding in the
Chinatown area.
Transportation
There are currently 7 rail stations:
City Hall,
Raffles Place,
Marina Bay,
Bayfront,
Downtown,
Esplanade and
Promenade
serving Marina Bay. By 2020, the 360 hectares Marina Bay will boast a
comprehensive transport network as Singapore's most rail-connected
district. The first three new MRT lines will open between 2012 and 2014. By 2018, the Marina Bay district will more than six
MRT stations, all no more than five minutes of each other.
A comprehensive
pedestrian
network including shady sidewalks, covered walkways, underground and
second-storey links will ensure all-weather protection and seamless
connectivity between developments and
MRT stations. Within greater Marina Bay, water taxis will even double up as an alternative mode of transportation.
Key Developments
Future Developments
See also Future developments in Singapore
Sahabat semua tentu pernah mendengar nama Adam Khoo, seorang pengusaha, pembicara, penulis, dan motivator muda terkenal yang kisahnya telah menginspirasi banyak orang, tidak hanya di Singapura, namun sampai ke Indonesia. Selain Adam Khoo, bagi Anda yang menekuni bidang bisnis internet atau internet marketing, pasti mengenal nama Ewen Chia, Stuart Tan, atau Alvin Phang. Mereka adalah sebagian dari para internet marketer sukses, yang reputasinya di dunia internet marketing memang sudah tidak diragukan lagi.
Mereka adalah “produk” dari Singapura, negara terkecil di Asia Tenggara yang juga sekaligus negara terkaya ke lima di seluruh dunia, berdasarkan GDP (PPP) per capita. Selain itu, kota Singapura juga merupakan kota ke sepuluh yang paling mahal di dunia, berdasarkan penilaian dari Economist Intelligence Unit tahun 2009.
Negara ini dahulunya adalah bagian dari koloni Kerajaan Sriwijaya yang ada di Indonesia. Namun, sekarang negara ini telah maju pesat, dan bahkan dapat melebihi negara kita yang dahulu pernah mendudukinya.
Cerita dari perkembangan negara Singapura adalah salah satu kisah sukses paling inspiratif tentang mengubah kegagalan menjadi batu loncatan, seperti yang pernah tertulis dalam buku John Maxwell, berjudul Failing Forward.
Mengapa Failing Forward?
Sebab, Singapura mengalami perjuangan yang sangat berat ketika baru mencoba merdeka. Mereka mengalami kegagalan dan keterpurukan, namun akhirnya bisa bangkit kembali.
Negara ini memang bukanlah negara yang sempurna. Negara kita Indonesia
juga tidak selalu kalah dengan Singapura. Namun, kisah suksesnya dalam
“mengubah kegagalan menjadi batu loncatan” pantas kita tiru dan
terapkan, baik sebagai individu atau sebagai negara.
Singapura yang dalam serba kekurangan saja bisa menjadi kisah sukses
yang banyak dibicarakan dari Asia Tenggara. Ini sama halnya seperti
kita, yang walaupun kondisi kita serba kekurangan, harus bisa melihat
kelebihan di balik kekurangan tersebut, dan mengubahnya menjadi sebuah
batu loncatan.
First World Economy, World Class Home
Pendidikan di Singapura semakin lama semakin berkembang pesat. Kurikulum yang diterapkan mencakup matematika, bahasa Inggris, berbagai pengetahuan ekonomi, teknologi informasi dan sosial budaya, kemanusiaan serta pendidikan moral.
Pendidikan moral menjadi fokus penting dalam rangka membentuk masyarakat Singapura yang berbudaya tinggi dalam hal etika, disipilin dan perilaku sosial sehari-hari. Pendidikan dimaksudkan pula untuk mengembangkan kreativitas anak didik khususnya di bidang teknologi informasi.
Visi pendidikan yang dianut adalah ”First World Economy, World Class Home” dengan menekankan pentingnya sisitem pendidikan yang berkualitas tinggi.
Para pelajar dan mahasiswa dituntut tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan semata-mata tetapi juga mempelajari cara untuk menciptakan ilmu-ilmu baru. Untuk itu, pemerintah telah menyusun tim yang kuat pada Kementerian Pendidikan Singapura dengan mengangkat Menteri-Menteri muda yang berkualitas.
Usaha-usaha penyempurnaan pendidikan dilakukan melalui peninjauan kurikulum dan sistem, rekrutmen siswa khususnya di tingkat universitas, pengembangan teknologi informasi serta pembangunannya secara holisitik.
Singapura bercita-cita menjadi “education hub”. Universitas-universitas terkenal di dunia diharapkan dapat bekerjasama membuka kampus-kampus cabang di Singapura. Sebagai contoh adalah yang dilakukan oleh Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Universitas swasta tertua di Singapura ini menjalin kerjasama dengan beberapa universitas terkemuka seperti University of Bradford, University of Wales, Oklahoma City University, dan lain-lain.
Foto oleh:
Kang Agus Haeruman, S.Si.
Ayo Indonesia Juga Bisa
Semangat!
Sources:
1. Wikipedia
2. http://www.marina-bay.sg/
3. National Geographic
4. Kisang Sukses Negeri Singapura
5. Pendidikan di Singapura