"Selalu ingat untuk memandang tinggi ke
bintang, bukan melihat ke bawah, coba untuk mencerna apa yang kamu lihat
dan tentang apa yang membuat semesta ada. Selalu penasaran. Dan betapapun
sulit kehidupan, selalu ada sesuatu yang bisa dilakukan dan sukses"
~Prof. Stephen Hawking, Ph.D., Fisikawan Legendaris~
~Prof. Stephen Hawking, Ph.D., Fisikawan Legendaris~
Prof. Stephen William Hawking
Fields | |
---|---|
Institutions | |
Alma mater | |
Doctoral advisor | Dennis Sciama |
Other academic advisors | Robert Berman |
Notable student | |
Known for | |
Notable awards |
|
Keterbatasan Tidak Menjadi Penghalang Untuk Berkarya
Prof. Hawking kembali bangkit dan bermimpi, “Saya akan mengorbankan hidup saya untuk menyelamatkan hidup orang lain”. kata penerus Black Hole
Theory (teori lubang hitam) yang ditemukan Einstein.
Saat itu ia kembali melakukan penelitian. Dan sepertinya, kehadiran Hawking di dunia sudah ditunggu-tunggu untuk meneruskan pekerjaan Newton dan Einstein dalam mengupas tabir semesta.
Seluruh riset Hawking dilakukan di dalam kepalanya, karena proses kelumpuhan tangannya yang berjalan berangsur-angsur. Secara perlahan pula dia melatih pikirannya untuk berpikir dengan cara yang berbeda dengan fisikawan pada umumnya.
Selama 50 tahun dari usianya yang kini 70 tahun, Prof. Hawking menghabiskan waktunya di kursi roda. Saat ini Hawking membutuhkan perawatan 24 jam. Diyakini pikirannya yang tajam yang mampu membuatnya bertahan hidup meski raganya sudah sangat tak berdaya.
Grand Unification Theory: Teori Kemanunggalan Agung
Sekelompok mahasiswa di Universitas Wisconsin, Madison, USA pernah menampilkan Drama Singkat.
Mereka mengangkat sebuah peti mati besar yang ditutup selembar kain hitam.
Ketika kain disingkap, tampak tulisan besar:
PHYSICS HAS DONE.
Ya, Fisika sudah selesai, telah berakhir.
Namun benarkah demikian?
Untuk sampai pada jawaban "Benar-Tidak", telah dilakukan pergulatan selama berabad-abad.
Mulai dari Newton sampai Einstein hingga saat ini Stephen W. Hawking. Dari era klasik sampai zaman super modern nan canggih saat ini.
Bahkan mendiang Prof. A. Einstein pernah memimpikan apa yang dinamakan PENYATUAN gaya atau interaksi alamiah di alam semesta menjadi sebuah persamaan gabungan TUNGGAL.
Kala itu mendiang Prof. Einstein berusaha melebur dua gaya alamiah yang telah sangat dikenal, Elektromagnetik dan Gravitasi. Sampai akhir hayat, beliau belum berhasil melakukannya.
Rintisan yang telah dimulai oleh para fisikawan dan ilmuwan terdahulu tidaklah berlalu begitu saja.
Banyak sudah yang telah dikerjakan para penerus mereka, dengan penuh kesabaran dan ketekunan mempelajari keindahan alam serta keagungan penciptaNya.
Saat ini justru usaha penyatuan gaya-gaya alamiah itu tidak hanya menyangkut gravitasi dan elektromagnetik saja, namun juga merambah ke gaya Nuklir Lemah dan gaya Nuklir Kuat.
Penghargaan Atas Karya Agung
Usaha ini telah membuahkan hasil dan diganjar dengan penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1979 Kepada Tiga orang Ilmuwan Legendaris yakni: Prof. Sheldon Lee Glashow dari Universitas Harvard, Prof. Abdus Salam dari Universitas Cambridge pendiri International Center for Theoretical Physics (ICTP) dan Prof. Steven Weinberg dari MIT atas karyanya menyatukan Teori Gabungan Interaksi Nuklir Lemah, Nuklir Kuat dan Elektromagnetisme antarpartikel dasar termasuk perkiraan arus netral.
- High Energy Cosmology and Astroparticle Physics
- Condensed Matter and Statistical Physics
- Mathematics
- Earth System Physics
- Applied Physics
- New Research Areas
Grand Unification Theory Motivation
The fact that the electric charges of electrons
and protons
seem to cancel each other exactly to extreme precision is essential for
the existence of the macroscopic world as we know it, but this
important property of elementary particles is not explained in the
Standard Model of particle physics. While the description of strong and weak interactions within the Standard Model is based on
gauge symmetries governed by the simple symmetry groups SU(3) and SU(2) which allow only discrete charges,
the remaining component, the weak hypercharge interaction is described by an abelian symmetry U(1) which in principle allows for
arbitrary charge assignments.
The observed charge quantization, namely the
fact that all known elementary particles carry electric
charges which appear to be exact multiples of 1⁄3
of the "elementary" charge, has led to the idea
that hypercharge interactions and possibly the strong
and weak interactions might be embedded in one Grand Unified
interaction described by a single, larger simple symmetry group
containing the Standard Model. This would automatically predict the
quantized nature and values of all elementary particle charges. Since
this also results in a prediction for the relative strengths of the fundamental interactions which we
observe, in particular the weak mixing angle, Grand Unification
ideally reduces the number of independent input parameters, but is also
constrained by observations.
Grand Unification is reminiscent of the unification of electric and
magnetic forces by Maxwell's theory of electromagnetism
in the 19th century, but its physical implications and mathematical
structure are qualitatively different.
Pengaruh Fisika Terapan
Applied physics is a general term for physics research
which is intended for a particular use. An
applied physics curriculum usually contains a few classes in an applied
discipline, like geology or electrical engineering. It usually differs
from engineering in that an applied physicist may not
be designing something in particular, but rather is using physics or
conducting physics research with the aim of developing new technologies
or solving a problem.
The approach is similar to that of applied mathematics. Applied physicists can also be
interested in the use of physics for scientific research. For instance,
people working on accelerator physics might seek to build
better particle detectors for research in theoretical physics.
Physics is used heavily in engineering.
For example, statics, a subfield of mechanics,
is used in the building of bridges
and other structures. The understanding and use of acoustics
results in better concert halls; similarly, the use of optics
creates better optical devices. An understanding of physics makes for
more realistic flight simulators, video games, and movies,
and is often critical in forensic investigations.
With the standard
consensus that the laws of physics are universal and do not change with time,
physics can be used to study things that would ordinarily be mired in uncertainty.
For example, in the study of the origin of the
earth, one can reasonably model earth's mass, temperature,
and rate of rotation, over time. It also
allows for simulations in engineering which drastically speed up the
development of a new technology.
But there is also considerable interdisciplinarity in the physicist's
methods and so many other important fields are influenced by physics,
e.g. the fields of econophysics and sociophysics.
- Main branches
- Related fields
- Interdisciplinary fields incorporating physics
Renungan
Usaha mencari dan memahami tingkah laku Alam Semesta lewat pendalaman ilmu memang sangat menggelitik dan menarik, sesungguhnya usaha ini adalah tidak lain untuk mengungkap keindahan dan kemuliaan jagat raya cosmos dan tentu saja Ke-Maha'an Penciptanya.
Dengan demikian pergulatan dan perenungan ini akan senantiasa ada hingga akhir batas usia umat manusia serta tapal batas semesta dengan berbagai macam dimensi yang terkandung di dalamnya.
Semoga kita senantiasa dijadikan manusia yang dekat kepada-Nya.
Mari Belajar Belajar dan Belajar Para Pelajar Indonesia
Semangat!
Semoga kita senantiasa dijadikan manusia yang dekat kepada-Nya.
Mari Belajar Belajar dan Belajar Para Pelajar Indonesia
Semangat!
"Berhenti mengecam dan mengutuki kegelapan, mari segera nyalakan cahaya, sekedar mengecam dan memaki kegelapan tak akan mengubah apapun. Nyalakan cahaya lakukan sesuatu"
~Arip Nurahman~
~Arip Nurahman~
Sumber:
1. Arip Nurahman Notes
2. Seabad Pemenang Hadiah Nobel Fisika
3. Theory of Everything: Gelegar Teori Pamungkas Tentang Alam Semesta
4. Dari Atomos Hingga Quark
5. String Theory and M-Theory