Friday, 21 June 2013

Astrofisika dan Filsafat Man of Steel

Malam kemarin berkesempatan mengajak keponakan Muhammad Ihsan yang masih SMP menonton Film Man of Steel alias sang Super Hero Legendaris Superman di Paris Van Java Bandung. Banyak pelajaran kehidupan yang di dapat dalam kisah ini.


Adegan pertama ditayangkan bagaimana pengorbanan seorang Ibu dalam melahirkan anak, begitu sangat kepayahan, di sini saja kita akan melihat sebuah perjuangan yang Maha Besar dari seorang Ibu atau kedua orang tua kita.

Digambarkan bahwa Planet Krypton rumah Superman adalah sebuah peradaban tingkat tinggi yang mungkin dalam Skala Peradaban Kardashev adalah Peradaban Planet Tipe III, yaitu:

Type III
"A civilization in possession of energy on the scale of its own galaxy, with energy consumption at ≈4×1044 erg/sec." Lemarchand stated this as "A civilization with access to the power comparable to the luminosity of the entire Milky Way galaxy, about 4 × 1037 Watts."

Sebuah Peradaban Planet yang telah berusia Ratusan Ribu Tahun, dimana para penghuninya telah melakukan perjalanan dan pembangunan di sekitar Galaksi mereka.

Peradaban ber-ilmu pengetahuan super tinggi, berteknologi Maha Canggih yang dapat menundukan alam raya, namun akibat kecerobohan tata kelola masyarakatnya dalam bidang Energi dan Sosial akhirnya Planet itu hancur.

Sedikit Kisah Man of Steel
Superman kali ini diperankan Henry Cavill, orang Inggris pertama yang memerankan superhero kebanggaan Amerika ini. Dengan tubuh yang begitu atletis pasti menggetarkan setiap kaum hawa yang menyaksikannya.

So Hot

Duuhhh mesti banyak olah raga dan sit up nich untuk meratakan sang perut wkwkkwkw.

Kisah Superman Man of Steel dimulai ketika Jor-El dan Lara Ilmuwan Paling Cemerlang di Planet Krypton (Russell Crowe) sebagai ayah kandung Clark Kent hendak menyelamatkan anaknya, Kal-El (yang juga Clark) dengan menerbangkannya ke bumi.

Jenderal Zod (Michael Shannon) ingin mencegah hal itu, tapi terlambat. Dia mengerahkan pemberontakan di Krypton, ayah Clark pun dibunuhnya. Namun, jenderal Zod berhasil diringkus, dan dipenjara pengadilan Krypton dalam sebuah tempat penahanan dinamakan "Phantom Zone".

Kisah kemudian berlanjut saat planet Krypton hancur, dan semua isinya musnah. Jenderal Zod dan pengikutnya yang berada dalam penahanan ternyata selamat, dan memburu Clark hingga ke bumi untuk membunuhnya.

Setelah adegan di Krypton, Man of Steel langsung meloncat pada sosok Clark Kent dewasa. Di sini, Clark bukan seorang wartawan lugu seperti kisah Superman sebelumnya, dia justru menjadi seorang pengelana yang tengah mencari jati diri.

Menjadi seorang nelayan amatir di lautan dekat kilang minyak lepas pantai yang terbakar.

Tentu saja kisah kasih sang Super Hero ini pun tak ketinggalan dengan Jurnalis peraih Pulitzer Louis Lane. he.,he.,he., sebuah bagian hidup yang sangat sulit dilepaskan dari kehidupan manusia.

Penghargaan Pulitzer (bahasa Inggris: Pulitzer Prize) adalah penghargaan yang dianggap tertinggi dalam bidang jurnalisme cetak di Amerika Serikat. Penghargaan ini juga diberikan untuk pencapaian dalam bidang sastra dan gubahan musik. 

Kisah kasih Clark, dan Louis dibuat sedikit berbeda. Jika dalam serial Smallville atau kisah Superman lainnya, mereka adalah sahabat sejak kecil dan berada dalam satu kantor di Daily Planet. Namun, dalam Man of steel kisahnya sedikit berbeda, justru Clark menjadi objek hunting Louis dalam mencari berita.


Antara Kryptonite dan Kripton
  
Kristal Kryptonite memang adalah fiksi namun unsur Kripton adalah asli. Kripton adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor atom 36. Gas tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa.

Sifat -sifat kripton

Nomor Atom : 36

Perioda : 4

Blok : p

Penampilan : Tak Berwarna

Massa Atom : 83,798(2) g/mol

Konfigurasi elektron : [Ar] 3d10 4s2 4p6

Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 18 8

Struktur Kristal : Kubus

Elektronegativitas : 3,00 (skala Pauling)

Energi Ionisasi (detil) : 1350,8 kJ/mol

Jari-jari Atom : 88 pm

Kovalen : 110 pm

Van der Waals : 202 pm

Fase : Gas,

Massa Jenis : (0 °C; 101,325 kPa) 3,749 g/L

Titik Lebur : 115,79 K

Titik Didih : 119,93 K

Titik Kritis : 209,41 K, 5,50 Mpa

Kapasitas Kalor : (25 °C), 20,786 J/(mol·K)

Tekanan uap

P / Pa 1 10 100 1 K 10 K 100 K
Pada T / K 59 65 74 84 99 120

Pengolahan

Kripton didapat dari hasil destilasi udara cair. Kripton akan ditemukan terpisah dari gas-gas lain.

Kegunaan Kripton

  • Pengisi bola lampu blitz pada kamera.
  • Kripton dapat digabungkan dengan gas lain untuk membuat sinar hijau kekuningan yang dapat digunakan sebagai kode dengan melemparkannya ke udara.
  • Dicampurkan dengan Argon untuk mengisi lampu induksi

Mikroskop Sinar-X Setajam Mata Superman

Menciptakan peralatan untuk membantu manusia melihat setajam Superman bukan lagi mimpi. Ashish Tripathi, mahasiswa pascasarjana University of California di San Diego, AS menciptakan mikroskop sinar-X dengan kemampuan melihat sangat tajam, hingga ketelitian sepersatu miliar meter.

Mikroskop ini tidak membutuhkan lensa. Untuk mencitrakan suatu objek, mikroskop menggunakan program komputer yang bisa mengubah pola pantulan sinar X menjadi gambar objek yang mudah diinterpretasikan, menyajikan citra dalam skala atom.

Prof. Oleg Shpyrko, fisikawan yang menjadi pembimbing penelitian mengatakan, mikroskop berperan dalam nanoteknologi. “Kita bisa membuat sesuatu dalam skala nano, tapi kita tidak bisa melihat dengan baik. Mikroskop memungkinkan karakterisasi material nano,” kata Prof. Shpyrko.


http://oleg.ucsd.edu/
 SHPYRKO RESEARCH GROUP
Department of Physics
University of California, San Diego



Kemampuan mikroskop ini telah diuji. Peneliti membuat film berbahan besi dan gadolinium. Setelah dilihat dengan mikroskop, gabungan kedua elemen itu berhasil terlihat sebagai pola medan magnet yang berkelok-kelok, menyerupai sidik jari.

Shpyrko mengatakan, mikroskop ini bisa dipakai untuk melihat bagaimana material satu dan lainnya bergabung sehingga bisa mengupayakan efisiensi produksi material skala nano. Aplikasi lain ialah melihat karakter magnetik material untuk mengupayakan magnetic data storage lebih baik.

Mikroskop ini juga bisa memecahkan beberapa misteri. Misalnya, kemampuan baterai selalu menurun karena degenerasi interface antara elektroda dan elektrolit, tapi tak ada yang tahu pasti prosesnya. Dengan mikroskop ini sebab dan solusi mengatasinya bisa diamati.

Memahami Falsafah Superman

Di dalam bukunya Thus Spoke Zarathustra, Friedrich Wilhelm Nietzsche [a German philosopher, poet, composer, cultural critic, and classical philologist. He wrote critical texts on religion, morality, contemporary culture, philosophy, and science, displaying a fondness for metaphor, irony, and aphorism.] mengatakan: 

“Aku mengajarkan kamu Ubermensch (superman). Manusia adalah realitas yang harus diatasi. Kamu telah melewati perjalanan dari ulat kepada manusia dan masih banyak dalam dirimu ulat. Suatu saat dulu kamu adalah kera, tetapi manusia masih lebih kera dari pada kera mana pun…. Manusia adalah seutas tali yang terbentang antara hewan dan Ubermensch – tali di atas jurang. Berbahayalah menyeberang, berbahayalah jalan, berbahayalah menengok ke belakang, berbahayalah rasa gemetar dan berhenti di jalan. 

Manusia adalah besar, karena ia jembatan, bukan tujuan. Manusia dapat dicintai, tetapi manusia yang mencintai itu adalah suatu transisi dan akan lenyap.” Bagi Nietzsche kemanusiaan adalah bentuk sementara dan akan hilang serta ditransformir.

Manusia sekarang harus dilihat sebagai suatu peralihan dari binatang ke “Superman” (Ubermensch). Menurut Nietzsche manusia sekarang harus diatasi oleh “Superman”. “Superman” merupakan titik akhir dan perkembangan ke arahnya diperlukan. “Superman” berkuasa atas manusia lemah dan bodoh. Nietzsche mengatakan bahwa:

“But now God is died! You Higher Man, this God was your greatest danger. Only since he has lain in the grave have you again been resurrected. Only now does the great noontide come, only now does the Higher Man become – lord and master!… Come on, you Higher Man! Only now does the mountain of mankind’s future labour. God has died: now we desire – that the Superman shall live”


Nietzsche berharap bahwa orang-orang harus mempersiapkan diri untuk menjadi “Superman” untuk berkuasa. Itulah motivasi dan tujuan hidup manusia: Manusia adalah pengganti Allah. Manusia adalah pencipta nilai yang baik dan buruk. 

Tetapi, menurut Nietzsche, perjuangan itu tidak terarah kepada tujuan yang akan tercapai secara definitive. Perjuangan itu akan selalu terulang kembali, suatu “perjuangan kekal”. Perjuangan menuju “Superman” terulang terus-menerus secara siklis.

Cara pandang Nietzsche bersifat individualistis. Filsafat Nietzsche tentang “Ubermensch” bukanlah manusia yang menuju suatu kesatuan dalam cinta. “Superman” terlalu sombong dan egois. Manusia dalam pandangan Nietzsche adalah manusia yang berada dalam proses “the struggle for life”. 

Ia hanya dapat menang dengan menjadi “Ubermensch” dengan kehendak untuk berkuasa. Manusia yang berbelas kasih, rendah hati, lembah lembut dan murah hati akan kalah. Tidak ada tempat di masa depan untuk manusia yang bermoral “budak”.

Pengetahuan (episteme) adalah salah satu kemampuan khas manusia yang membentuk peradaban global dan membawa akibat-akibat besar terhadap kodrat kemanusiaan sekaligus yang membedakannya dengan binatang. Manusia mempunyai tiga aspek yang berbeda dengan binatang: terikat pada indera, pada bahasa, dan pada praksis.

Manusia pun terikat pada Kasih, Sayang, Cinta dan rasa Iba terhadap sesama.

Terpatri pada kekuatan rasa spiritual pada Yang Maha Kuasa.

Dalam hal ini kita harus sangat berhati-hati dalam mempelajari falsafah Nietzsche.

Diolah Dari Berbagai Sumber:

Semoga Bermanfaat.

No comments: