Indonesia dan India mendeklarasikan kemerdekaan pada waktu yang hampir sama. Bahkan Indonesia lahir lebih dulu pada 17 Agustus 1945 sedangkan India pada 15 Agustus 1947.
Namun prestasi di bidang antariksa kedua negara tersebut jauh berbeda. Ketika India sudah berkali-kali meluncurkan satelit sendiri, Indonesia masih belum pernah meluncurkan satelit sendiri. India memang bintang baru dalam industri antariksa.
Mereka telah berhasil mengirim probe pengamatan menuju Bulan, bahkan mereka telah berencana mengirim probe pengamat ke Mars.
Bahkan India baru saja sukses meluncurkan misi antariksanya yang ke-100 dengan mengirim dua satelit milik Perancis dan Jepang pada orbitnya.
Raihan prestasi India dalam bidang antariksa dimulai pada 1975 di mana mereka berhasil membuat satelit sendiri. Satelit yang diberi nama Aryabhata tersebut kemudian diluncurkan menggunakan roket Soviet.
Lalu bagaimana Indonesia?
Indonesia saat ini tertinggal jauh dalam pengembangan teknologi antariksa.
Indonesia pertama kali terlibat dengan dunia antariksa pada 1976 dengan peluncuran satelit Palapa. satelit tersebut sayangnya merupakan buatan Hughes (sekarang Boeing), perusahaan pembuat satelit asal Amerika Serikat. Ketertinggalan Indonesia dirasa karena kurangnya perhatian pemerintah masa itu pada dunia antariksa. Satelit saat itu hanya digunakan sebagai sarana telekomunikasi.
Pemerintah kurang memandang bahwa teknologi satelit dapat digunakan untuk berbagai masalah lain seperti ilmu pengetahuan dan pertahanan keamanan.
Wikimedia Commons has media related to: Space
Wikinews has related news: Portal:Space
Namun semenjak era reformasi perhatian pemerintah sedikit bertambah. Berbagai program telah direncanakan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang memiliki teknologi antariksa maju. Proyek pertama adalah peluncuran satelit lapan A2.
Spesifikasi Roket RX 550
1. Berfungsi sebagai roket pendorong (booster) utama roket pengorbit satelit
2. Diameter motor 550 mm
3. Panjang roket motor 6 meter
4. Panjang keseluruhan roket (ditambah dengan komponen lain) 9,5 meter
5. Daya jangkau (horizontal) 300 km
6. Jarak tempuh (ketinggian/vertikal) 150 km
7. Bahan bakar yang digunakan berjenis HPTB (Hydroxyl Toluen Poly Butadiene)
8. Kapasitas bahan bakar 1,8 ton
9. Biaya total pembuatan roket Rp. 5 miliar
Intergalactic Space, Natural History, Feb 1998
Morgan Freeman's Space Exploration Channel "Our Space" on ClickStar
Profits set to soar in outer space
Newscientist Space.
X PRIZE Foundation.
Images of Earth and space taken from outer space
Namun semenjak era reformasi perhatian pemerintah sedikit bertambah. Berbagai program telah direncanakan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang memiliki teknologi antariksa maju. Proyek pertama adalah peluncuran satelit lapan A2.
Satelit mikro ini merupakan satelit pertama yang murni buatan Indonesia. Satelit ini dapat digunakan untuk pengambilan citra bumi dan monitor lalu lintas kapal. LAPAN telah meluncurkan satelit ini pada 2013 menumpang pada roket India.
Proyek lain yang tak kalah penting adalah penelitian roket. Lapan telah berhasil menguji roket RX 550 miliknya pada awal tahun ini. RX 550 dirancang untuk pengembangan roket pembawa satelit. Roket ini akan menjadi titik dasar Indonesia sebagai peluncur satelit.
Spesifikasi Roket RX 550
1. Berfungsi sebagai roket pendorong (booster) utama roket pengorbit satelit
2. Diameter motor 550 mm
3. Panjang roket motor 6 meter
4. Panjang keseluruhan roket (ditambah dengan komponen lain) 9,5 meter
5. Daya jangkau (horizontal) 300 km
6. Jarak tempuh (ketinggian/vertikal) 150 km
7. Bahan bakar yang digunakan berjenis HPTB (Hydroxyl Toluen Poly Butadiene)
8. Kapasitas bahan bakar 1,8 ton
9. Biaya total pembuatan roket Rp. 5 miliar
|
Indonesia dapat mengejar ketinggalan IPTEK Antariksa ini dengan cara mengembangkan Portal-portal pendidikan Antariksa di sekolah-sekolah yang dapat memacu minat peserta didik, sehingga diharapkan dalam 25 tahun hingga 30 tahun mendatang lahir Ilmuwan-Ilmuwan tangguh dalam bidang Antariksa.
Indonesia Bisa!
Semoga Bermanfaat
No comments:
Post a Comment