Thursday, 18 July 2013

Resep Membuat Teleskop Terbesar di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Telescope

"We cannot teach people anything; we can only help them discover it within themselves."
*Alm. Galileo Galilei*



Large Binocular Telescope Observatory


Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.

Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.

Telescopes may be classified by the wavelengths of light they detect:

Light Comparison
Name Wavelength Frequency (Hz) Photon Energy (eV)
Gamma ray less than 0.01 nm more than 10 EHZ 100 keV – 300+ GeV X
X-Ray 0.01 to 10 nm 30 PHz – 30 EHZ 120 eV to 120 keV X
Ultraviolet 10 nm – 400 nm 30 EHZ – 790 THz 3 eV to 124 eV
Visible 390 nm – 750 nm 790 THz – 405 THz 1.7 eV – 3.3 eV X
Infrared 750 nm – 1 mm 405 THz – 300 GHz 1.24 meV – 1.7 eV X
Microwave 1 mm – 1 meter 300 GHz – 300 MHz 1.24 meV – 1.24 µeV
Radio 1 mm – km 300 GHz3 Hz 1.24 meV – 12.4 feV X

Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.

 Penulis dan Para Pelajar Mengunjungi Observatorium Bosscha di Lembang

Sebuah teleskop seharga £1 miliar, atau setara Rp.14,5 triliun, bernama Array Atacama Large Millimeter (ALMA) telah diresmikan pada 13 Maret 2013, waktu setempat.

Ada harga ada rupa. Dengan biaya produksi yang fantastis, para ilmuwan mengklaim teleskop termahal ini dapat menyaksikan saat-saat pertama alam semesta terbentuk.

Teleskop yang disebut-sebut paling canggih di dunia ini merupakan proyek astronomi terbesar sepanjang sejarah. Alat super mewah ini dibangun di gurun Llano Chajnantor yang gersang di Chile.

Dibangun di ketinggian 5.000 meter dan memiliki 66 antena raksasa yang berdiameter 12 meter, teleskop ini mengumpulkan gelombang radio di luar angkasa dengan bantuan cahaya optik. Informasi tersebut kemudian diproses oleh sebuah komputer super.

Para ilmuwan percaya, teleskop ALMA siap mengamati terbentuknya alam semesta, seperti melihat bagaimana bintang dan planet tercipta.

Teleskop raksasa ini merupakan hasil kolaborasi dari negara-negara di Eropa, Asia Timur, dan Amerika Utara, yang menyumbang sebesar £950 juta, setara Rp.13,771 triliun, sedangkan Inggris menyumbang £65.000, setara Rp.941 juta.

ALMA: Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array

 
"Para komunitas ilmiah akan menggunakan ALMA untuk penelitian mengenai asal usul pembentukan bintang, planet, dan tata surya lain," kata Thijs de Graaw, direktur ALMA, dilansir Telegraph, 13 Maret 2013.

"Bahkan, mungkin bisa menemukan bagaimana teori Big Bang terjadi," tandasnya.

Dia menambahkan, ini adalah revolusi dalam sejarah alam semesta. Teleskop ini fokus untuk melihat terbentuknya awan debu pada proses terciptanya planet. Teleskop ALMA akan membuka babak baru ilmu astronomi.

"Diharapkan teleskop mampu menjelaskan asal usul unsur terciptanya matahari, bintang, planet, dan akhirnya manusia," ungkap Thijs de Graaw.

Sementara menurut Brian Ellison, manajer proyek Teleskop Alma mengatakan, semua makhluk terbuat dari stardust. Teleskop ALMA akan menjawab beberapa pertanyaan tentang dari mana manusia berasal.

"Teleskop ALMA diperkirakan akan menangkap gambar sepuluh kali lebih tajam dari teleskop luar angkasa Hubble," tutup Ellison.

Name Out In aperture (m) equiv. Area (m) Area (m²) Mirrors Note Altitude
Gran Telescopio Canarias (GTC) Grantelescopio.jpg GranTeCan Mosaic.jpg 10.4 10.4 74 m² 36 x 1.9 m hexagonal segments for M1 Commissioned 2009; Largest single mirror 2267 m
Southern African Large Telescope (SALT) Southern African Large Telescope 720x576px.jpg Salt Mirror.jpg 11 (max.) 9.2 66–45 m² 92 x 1 m hexagon; 11 x 9.8 m mirror HET twin but larger optically. Spherical M1 w/ fixed mirror; spectroscopy (see here) 1783 m
Keck 1 & 2 KeckObservatory20071020.jpg KeckObservatory20071013.jpg 10 m each 10 m 76 m2  each 36 x 1.8 m hexagons M1 mirrors each largest twin telescopes
152 m² total optical area
4145 m
VLT 1,2,3, & 4 Very Large Telescope Array.aerial view.jpg Creating a Star.jpg 8.2 m each 8.2 53 m² each 1 x 8.2 m M1 each Largest quadruplet telescope
210 m² total optical area
2635 m
Large Binocular Telescope (LBT) LBT-Gebaeude.jpg LBT 3.JPG 8.4 m each 11.7 111 m² (both sides) 2 x 8.4 m M1 mirrors; 1 mount Largest Binocular; largest non-segmented mirrors; 22.8 m aperture planned  3221 m

Ada tiga jenis teleskop optik utama:

Teleskop pembiasan yang menggunakan lensa untuk membentuk sebuah gambar.
Teleskop pemantulan yang menggunakan susunan cermin untuk membentuk sebuah gambar.
Teleskop Catadioptric yang menggunakan cermin dikombinasikan dengan lensa untuk membentuk sebuah gambar.




Semangat Maju Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bangsa

Indonesia Bisa!

No comments: