Minat menggunakan bahan bakar alternatif untuk mobil atau truk yang terus tumbuh pada dasarnya dimotivasi oleh tiga pertimbangan berikut ini:
1. Bahan bakar alternatif umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi kendaraan yang berkontribusi terhadap kabut asap, polusi udara dan pemanasan global;
2. Sebagian besar bahan bakar alternatif tidak diturunkan dari bahan bakar fosil yang merupakan sumber daya yang terbatas.
3. Bahan bakar alternatif dapat membantu negara memenuhi kebutuhan energi secara lebih mandiri.
Ada delapan bahan bakar alternatif yang paling potensial. Beberapa darinya sudah banyak digunakan, dan yang lainnya masih berupa bahan bakar eksperimental atau belum tersedia secara luas.
Semuanya memiliki potensi yang tinggi sebagai bahan bakar alternatif murni atau campuran untuk bensin dan diesel.
1. Etanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Etanol adalah bahan bakar alternatif berbasis alkohol yang dibuat dengan cara fermentasi dan penyulingan dari tanaman seperti jagung atau gandum. Etanol dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan bahan bakar dan meningkatkan kualitas emisi.
2. Gas Alam Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Gas alam merupakan bahan bakar alternatif yang bersih dan sudah tersedia bagi banyak orang di banyak negara melalui berbagai fasilitas penyedia gas alam untuk di rumah dan bisnis. Ketika digunakan pada kendaraan bertenaga gas - mobil atau truk yang dirancang khusus - gas alam menghasilkan jauh lebih sedikit emisi berbahaya daripada bensin atau diesel.
3. Listrik Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, seperti dengan menggunakan baterai. Kendaraan listrik mendapatkan sumber tenaganya dari baterai yang dapat diisi ulang menggunakan sumber listrik standar. Bahan bakar ini menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupun polusi, namun sebagian dari sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara dan meninggalkan gas karbon.
4. Hidrogen Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam untuk membuat bahan bakar alternatif untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.
5. Propana Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Propana yang juga disebut sebagai bahan bakar gas cair atau LPG adalah produk sampingan dari pengolahan gas alam dan penyulingan minyak mentah. Propana sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk kegiatan memasak dan pemanas, propana juga merupakan bahan bakar alternatif yang populer bagi kendaraan. Propana menghasilkan emisi yang lebih sedikit dibandingkan bensin, dan sudah tersedia infrastruktur yang sangat maju untuk transportasi, penyimpanan dan distribusi propana.
6. Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang berbasis minyak nabati atau lemak hewan, salah satu bahkan bakunya berupa limbah minyak makan dari restoran. Mesin kendaraan dapat dikonversi untuk dapat membakar biodiesel dalam bentuk murni, dan biodiesel juga dapat dicampur dengan diesel konvensional untuk digunakan pada mesin yang tidak dimodifikasi. Biodiesel aman, biodegradable, dan dapat mengurangi polusi udara.
7. Methanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Metanol juga dikenal sebagai alkohol kayu, dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan yang didesain berbahan bakar M85, campuran 85 persen metanol dan 15 persen bensin, tapi saat ini perusahaan mobil sudah banyak yang tidak lagi memproduksi kendaraan berbahan bakar metanol. Namun, metanol bisa menjadi bahan bakar alternatif yang penting di masa depan.
8. P-Series Sebagai Bahan Bakar Alternatif
P-Series merupakan perpaduan bahan bakar etanol, gas alam cair dan methyltetrahydrofuran (MeTHF). P-Series merupakan bahan bakar yang bersih dan beroktan tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel.
Sumber:
1. Kementrian ESDM
2. Indonesia Energi
3. Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia
4. Kementrian BUMN
1. Bahan bakar alternatif umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi kendaraan yang berkontribusi terhadap kabut asap, polusi udara dan pemanasan global;
2. Sebagian besar bahan bakar alternatif tidak diturunkan dari bahan bakar fosil yang merupakan sumber daya yang terbatas.
3. Bahan bakar alternatif dapat membantu negara memenuhi kebutuhan energi secara lebih mandiri.
"Tempat Pengisian Mobil Listrik Masa Depan Bertenaga Matahari"
Semuanya memiliki potensi yang tinggi sebagai bahan bakar alternatif murni atau campuran untuk bensin dan diesel.
1. Etanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Etanol adalah bahan bakar alternatif berbasis alkohol yang dibuat dengan cara fermentasi dan penyulingan dari tanaman seperti jagung atau gandum. Etanol dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan bahan bakar dan meningkatkan kualitas emisi.
2. Gas Alam Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Gas alam merupakan bahan bakar alternatif yang bersih dan sudah tersedia bagi banyak orang di banyak negara melalui berbagai fasilitas penyedia gas alam untuk di rumah dan bisnis. Ketika digunakan pada kendaraan bertenaga gas - mobil atau truk yang dirancang khusus - gas alam menghasilkan jauh lebih sedikit emisi berbahaya daripada bensin atau diesel.
3. Listrik Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, seperti dengan menggunakan baterai. Kendaraan listrik mendapatkan sumber tenaganya dari baterai yang dapat diisi ulang menggunakan sumber listrik standar. Bahan bakar ini menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupun polusi, namun sebagian dari sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara dan meninggalkan gas karbon.
Prof. Muhammad Nuh, MENDIKBUD dan Dr. Budi Santoso DIRUT PT. Dirgantara Indonesia
Berfoto dengan Gang Car, sebuah Mobil Listrik karya Anak Bangsa
4. Hidrogen Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam untuk membuat bahan bakar alternatif untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.
5. Propana Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Propana yang juga disebut sebagai bahan bakar gas cair atau LPG adalah produk sampingan dari pengolahan gas alam dan penyulingan minyak mentah. Propana sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk kegiatan memasak dan pemanas, propana juga merupakan bahan bakar alternatif yang populer bagi kendaraan. Propana menghasilkan emisi yang lebih sedikit dibandingkan bensin, dan sudah tersedia infrastruktur yang sangat maju untuk transportasi, penyimpanan dan distribusi propana.
6. Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang berbasis minyak nabati atau lemak hewan, salah satu bahkan bakunya berupa limbah minyak makan dari restoran. Mesin kendaraan dapat dikonversi untuk dapat membakar biodiesel dalam bentuk murni, dan biodiesel juga dapat dicampur dengan diesel konvensional untuk digunakan pada mesin yang tidak dimodifikasi. Biodiesel aman, biodegradable, dan dapat mengurangi polusi udara.
7. Methanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Metanol juga dikenal sebagai alkohol kayu, dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan yang didesain berbahan bakar M85, campuran 85 persen metanol dan 15 persen bensin, tapi saat ini perusahaan mobil sudah banyak yang tidak lagi memproduksi kendaraan berbahan bakar metanol. Namun, metanol bisa menjadi bahan bakar alternatif yang penting di masa depan.
8. P-Series Sebagai Bahan Bakar Alternatif
P-Series merupakan perpaduan bahan bakar etanol, gas alam cair dan methyltetrahydrofuran (MeTHF). P-Series merupakan bahan bakar yang bersih dan beroktan tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel.
Pak. Dahlan Iskan Berdialog dengan Masyarakat dalam Kereta Listrik
1. Kementrian ESDM
2. Indonesia Energi
3. Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia
4. Kementrian BUMN
No comments:
Post a Comment