Wednesday, 24 July 2013

Hikmah Ramadhan: Ranti Aryani Merentang Hijab dari Indonesia sampai Amerika

Allhamdulilah kemarin mendapatkan info buku baru dari Ibu Sidrotun Naim, M.Sc., Ph.D. yang sedang menunaikan tugas sucinya meneliti di Harvard University Amerika.
Judul Buku tersebut adalah:

In God We Trust: Ranti Aryani Merentang Hijab dari Indonesia sampai Amerika

Inilah Sedikit Info Buku Itu:

Ibu Ranti Aryani, seorang perempuan muslim Indonesia, berkebangsaan Amerika Serikat, berhasil menjadi perwira militer dengan pangkat Kapten Corp Dental, di US Airforce pada tahun 2004. 


Namun 14 bulan masa pengabdiannya di USAF [United States Air Force] Angkatan Udara Amerika, harus dilaluinya dengan diskriminasi yang hebat, karena jilbab yang dikenakannya.
Ranti kecil, yang besar di kota hujan Bogor, Jawa Barat, melalui langkah awal kehidupan remajanya dengan perjuangan memakai jilbab, yang sempat dilarang di rezim otoriter Soeharto.
Perjuangan ini berlanjut, hingga dia merantau jauh ke Amerika Serikat dan menjalankan tugas militernya di Negara Adikuasa, pasca peristiwa serangan World Trade Center, 11 September 2001.
Pengalaman Ibu Aryani berjuang melawan penindasan, menjadi jalan bagi beliau untuk semakin mengenal dirinya sendiri dan Tuhan, suatu agenda besar dalam hidupnya sebagai seorang Salik, pejalan spiritual.

Mengenal Ibu Ranti Aryani



Pada satu fase perjalanannya bersama sang suami Rich Bennett, Ibu Aryani memutuskan menunaikan ibadah haji.
Di lembah-lembah Mekkah yang suci dan penuh jejak sejarah itu, jawaban atas jatuh bangun dalam kehidupannya mulai terkuak.


 Ibu Ranti Aryani sedang Menjelaskan Sesuatu Kepada VOA


Ibu Ranti Aryani adalah lulusan dari FKG Universitas Indonesia, New York University dan The Dawson Academy.


Terima Kasih Ibu Naim, semoga saya dapat membeli buku ini suatu saat nanti.


Dan semoga kami semua, keluarga, sahabat serta anak bangsa dapat melanjutkan Belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


Ya Robbana Sampaikanlah Saya ke Harvard University untuk menimba Ilmu-Mu. 

Amin. 

Indonesia Bisa!

No comments: