Thursday 25 July 2013

Hikmah Ramadhan: Memahami Sistem Pendidikan di Indonesia dan Singapura

Sistem Pendidikan di Indonesia Dalam undang-undang Sisdiknas tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, jenjang pendidikan di Indonesia ada 3 yaitu : 

1. Pendidikan dasar 

2. Pendidikan menengah 

3. Pendidikan tinggi

Penulis dan Para Anak Muda dari SMA Lab School UPI sedang Mentoring di Mesjid Al-Furqon
Universitas Pendidikan Indonesia


Top 30 Universitas Terbaik di Indonesia 2013

Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Universitas Indonesia
Depok ...
Institut Teknologi Bandung
Bandung
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Yogyakarta
Universitas Kristen Petra
Surabaya
Universitas Padjadjaran
Bandung ...
Universitas Brawijaya
Malang
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Universitas Diponegoro
Semarang ...
10  Universitas Sumatera Utara
Medan
11  Institut Pertanian Bogor
Bogor
12  Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Jakarta
13  Universitas Airlangga
Surabaya
14  Universitas Gunadarma
Depok
15  Universitas Sriwijaya
Indralaya ...
16  Universitas Nusa Cendana
Kupang
17  Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
18  Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
19  Universitas Mercu Buana
Jakarta
20  Universitas Bina Nusantara
Jakarta ...
21  Universitas Esa Unggul
Jakarta ...
22  Universitas Negeri Yogyakarta
Yogyakarta
23  Universitas Islam Indonesia 
Yogyakarta
24  Universitas Hasanuddin
Makassar
25  Universitas Muhammadiyah Surakarta
Surakarta
26  Universitas Komputer Indonesia
Bandung
27  Universitas Negeri Jakarta
Jakarta
28  Universitas Negeri Malang
Malang
29  Universitas Muhammadiyah Malang
Malang ...
30  Universitas Negeri Semarang
Semarang

Singapura tidak menyamaratakan bahwa semua warga pasti mampu. Biaya sekolah di Singapura relatif murah. Yang diperlukan adalah biaya di luar uang sekolah seperti penunjang kelancaran sekolah, transportasi, buku-buku, dan lainnya.

Untuk keluarga yang tidak mampu, pemerintah menyediakan beasiswa jika perlu. Itu disediakan untuk memastikan bahwa kemiskinan bukan hambatan untuk mengenyam pendidikan.

National University of Singapore
 
Meski mobil bukan persoalan bagi kebanyakan warga di Singapura, untuk kelancaran transportasi anak-anaknya tersedia berbagai mode transportasi, mulai dari MRT, dipadu dengan rangkaian bus kota yang memiliki akses ke semua sekolah. Untuk transportasi ke dan dari Nanyang Technological University (NTU), misalnya, tersedia berbagai jalur bus yang membelah masuk ke kompleks universitas di Jurong.

Apa lagi? 

Ruang kelas, perpustakaan, kantin sekolah, dan tempat bersantai juga tersedia. Ruang kelas ditata secara bersih dan membuat murid bisa melihat guru atau dosen dan sebaliknya dosen atau guru bisa memantau semua anak didiknya. Kelas diperlengkapi dengan peralatan yang memudahkan guru melakukan presentasi lewat slide yang sudah melekat di setiap ruang sekolah sehingga tidak perlu repot setiap kali melakukan presentasi.

Janganlah segan makan di kantin-kantin sekolah, jenisnya cukup banyak, relatif sehat, dan murah lagi.

Akses internet hingga ke ruang-ruang kelas juga tersedia dan gratis hanya dengan mendaftar untuk mendapatkan ID dari sekolah dan universitas. 

Hal itu memang sengaja dilakukan untuk membuat murid memiliki akses yang mudah mendapatkan informasi. Terkadang bahan pelajaran juga sudah dipajang di situs internet yang membuat mahasiswa bisa mengakses secara on-line.

Dosen-dosen dan guru di Singapura juga tidak kalah profesionalnya. Dengan gaji yang tergolong memadai, orang- orang terangsang menjadi guru. Tidak semua guru berasal dari Singapura sendiri.

Dengan jumlah penduduk yang sedikit, hanya 5,3 juta jiwa lebih, Singapura memerlukan pasokan guru. Untuk itu terkadang guru didatangkan dari negara lain. Untuk level universitas, misalnya, NTU dan National University of Singapore (NUS) tak segan menawarkan gaji yang tinggi menyamai gaji di Harvard Business School. "Kami memang harus bersaing dan menawarkan rangsangan yang lumayan untuk bisa menarik orang-orang yang punya talenta dunia," demikian dosen di NTU, Ang Poo Wah.

Dosen-dosen di NTU, misalnya, tidak sedikit yang menjadi orang-orang hebat di negara asalnya dan kemudian direkrut menjadi dosen di Singapura. Singapura berniat menjadikan dirinya sebagai pusat pendidikan berkelas internasional, setelah berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat pelayanan kesehatan terbagus di Asia Tenggara.

Kegiatan di universitas dan di sekolah-sekolah bukan sebatas acara belajar-mengajar rutin di ruang-ruang kelas. Hampir setiap bulan tampil pembicara tamu berkaliber internasional membawakan topik-topik baru yang ditemukan di dunia.

Pemerintah Singapura tidak segan-segan mendatangkan, misalnya, Michael Porter, Philip Kottler, ahli manajemen terkenal di dunia, serta dosen-dosen kaliber internasional yang memang mahal tarifnya tetapi Singapura tidak pelit soal itu.

Jadi, selain mendapatkan ilmu, mahasiswa juga diberi pencerahan dengan menghadiri seminar-seminar gratis tetapi sangat berkualitas.


Two quantum leaps in two years place NTU at 47th place this year  Nanyang Technological University (NTU) has been ranked among the world's top 50 universities, hitting the No 47 spot this year.

Top 10 Universitas Terbaik di Singapura:

1. National University of Singapore

2. Nanyang Technological University

3. Singapore Management University

4. SIM University

5. Singapore University of Technology and Design

6. Melior International College

7. Cornell-Nanyang Institute of Hospitality Management

8. European Business School

9. Pioneer Junior College

10. Jewellery Design And Management International School

http://web.mit.edu/sma/ [THE SINGAPORE-MIT ALLIANCE]

http://smart.mit.edu/ [SMART: Singapore-MIT Alliance for Research and Technology]

Sekolah di Singapura 
Wajib pendidikan di Singapura berlangsung selama sepuluh tahun, walaupun untuk meneruskan pendidikan universitas di Singapura dibutuhkan 13 tahun pendidikan dasar. 

Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah 
Sekolah dasar dan sekolah menengah berlangsung selama 10 tahun. Di akhir kelas 10, siswa akan menghadapi ujian GCE O-Level atau GCE N-Level. Siswa dapat menyelesaikan pendidikan di Junior College, mendapatkan gelar dan sertifikar diploma di salah satu Polytechnics, atau meninggalkan sekolah dan mulai bekerja. Pre-University akan berlangsung selama 3 tahun dimana siswa mempersiapkan GCE A-Level. 

Program Sarjana 
Setelah menyelesaikan GCE A-Level, siswa akan mengambil kuliah di salah satu universitas di Singapura. Gelar sarjana akan diraih setelah tiga sampai dengan lima tahun. Pilihan jurusan adalah Teknik, Kedokteran Gigi, Hukum, Pembangunan, Musik, dan Arsitektur ataupun Kedokteran. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.0 

Pasca Sarjana: Master dan Ph.D.
Gelar Master di Singapura bisa didapatkan setelah menyelesaikan satu sampai dengan tiga tahun. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.5.


Gilanya lagi, sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan di Singapura tidak berhenti melirik perkembangan pendidikan di negara lain. Maka, muncullah misalnya aliansi antara sekolah bisnis di NTU dan Sloan School of Management di Massachusetts Institute of Technology.

Aliansi seperti itu dibiarkan dirangsang sendiri oleh masing-masing fakultas. Universitas hanya memberi persetujuan. Otonomi masing-masing fakultas dibuat sedemikian tinggi dan dibiarkan mampu memikirkan pengembangan diri sendiri. Soal pendanaan, tampaknya tidak menjadi masalah. NTU, misalnya, sudah memiliki endowment fund dari pemerintah sebesar 200 juta dollar Singapura.

Maka, tidak heran jika NTU, NUS, dan Singapore Management University dengan mudah membangun aliansi dengan Harvard University, Wharton School, dan universitas kelas satu lainnya di AS. Kerja sama internasional pendidikan juga dilakukan dengan banyak negara. Namun, kemajuan pendidikan di AS membuat Singapura lebih berkiblat ke AS.

Mahasiswa di Singapura sering kali mendapatkan kesempatan untuk melakukan studi tur dengan menjelajah dunia. Bagi mahasiswa yang mampu dibiarkan membayar sendiri, tetapi dengan subsidi universitas. Namun, bagi yang tidak mampu tersedia beasiswa yang memungkinkan mereka tinggal di hotel, seperti JW Marriott.

Bayangkan, misalnya, selama satu setengah bulan mahasiswa pascasarjana di Nanyang MBA Fellowship Programme tinggal di apartemen yang dikelola JW Marriott di Boston.

Jadi, persoalan bukanlah pada fasilitas dan beasiswa.

Mahasiswa tinggal menyediakan waktu dan niat untuk belajar tekun tanpa harus diganggu oleh ketiadaan biaya. Bukan hanya itu, Pemerintah Singapura tidak saja bersedia mendidik warganya, tetapi juga bersedia merekrut calon-calon siswa dan mahasiswa dari negara tetangga dan dengan beasiswa serta tawaran kesempatan kerja di Singapura.

Karena itu, tidak heran jika ada warga melayu dari Padang hingga Klaten belajar di Singapura dengan bantuan, termasuk ongkos pesawat pergi pulang saat liburan.

Singapura sadar akan potensi kekurangan tenaga kerja. Niat Singapura untuk menawarkan beasiswa bukan sekadar menjadikan mereka sebagai tenaga di Singapura suatu saat. Bagi mahasiswa yang kembali bekerja di negara asalnya, setidaknya diharapkan bisa menjadi orang yang kenal dan sayang dengan Singapura dan bisa menjadi jaringan Singapura di kemudian hari.

Bukan itu saja, dengan mengundang mahasiswa dari luar, Pemerintah Singapura otomatis membuat warganya terbiasa bergaul secara internasional ketika masih berada di sekolah. Itu sesuai dengan posisi Singapura sebagai hub regional sehingga warganya tidak menjadi seperti katak di bawah tempurung.

Bicara soal silabus dan kurikulum, departemen pendidikan di Singapura setiap kali bekerja untuk melakukan evaluasi. 

Setiap perkembangan baru selalu disisipkan pada silabus baru.

Jadi, itulah pendidikan di Singapura, bukan sekadar menyediakan sarana dan prasarana yang baik, tetapi terus melakukan up-dating dari tahun ke tahun.

Itu semua dilakukan sebagai pengejawantahan visi dan misi pendidikan di Singapura. 

Bisakah Kualitas Pendidikan di daerah-daerah kita di Indonesia dapat lebih baik dari Negeri Singa?

Semoga Bermanfaat

Indonesia Bisa!

Sumber:

1. Kemendikbud
2. Universitas Pendidikan Indonesia
3. Kementrian Pendidikan Singapura
4. Dr. Simon Saragih
5. http://www.4icu.org/id/

No comments: