Tuesday 26 August 2008

2nd International Olympiad On Astronomy and Astrophysics

Olimpiade Astronomi dan Astrofisika Internasional
Ke-2

Oleh:
Arip Nurahman
Department of Physics
Faculty of Sciences and Mathematics, Indonesia University of Education

and

Follower Open Course Ware at Massachusetts Institute of Technology
Cambridge, USA
Department of Physics
http://web.mit.edu/physics/
http://ocw.mit.edu/OcwWeb/Physics/index.htm
&
Aeronautics and Astronautics Engineering
http://web.mit.edu/aeroastro/www/
http://ocw.mit.edu/OcwWeb/Aeronautics-and-Astronautics/index.htm





















Ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics atau IOAA II di Bandung, 19-28 Agustus 2008, sangat bagus bagi wahana siswa SMA mengembangkan kemampuannya. Menurut Presiden International Olympiad on Astronomy and Astrophysics Profesor Boonraksar Soonthornthum, Selasa (19/8), olimpiade ini menjadi wahana bagus siswa setingkat SMA di berbakat negara peserta menujukan keahliannya.
"Dengan terasahnya kemampuan, maka mereka akan menjadi aset berguna negaranya. Bukan tidak mungkin, melalui tangan tangan peserta IOAA, negara tempat asalnya menjadi bangsa besar. Bangsa yang besar adalah mereka yang bisa menguasai perkembangn teknologi, termasuk Astronomi dan Astrophysic," kata Soonthornthum.
Profesor Boonraksar Soonthornthum menjagokan Thailand, India, dan Cina masih berjaya dalam IOAA II 2008. Tiga negara itu adalah tiga besar penyelenggaraan IOAA I di Chiang Mai Thailand tahun lalu.
IOAA II adalah olimpiade tahunan bidang astronomi dan astrophysic untuk murid SMA. Pesertanya dipilih melalui olimpiade nasional di masing-masing negara . IOAA II diikuti 24 negara atau lebih banyak tiga negara dari IOAA tahun 2007 di Chiang Mai, Thailand. Beberapa negara yang hadir antara lain Thailand, India, Cina, Brazil, Polandia, Ukraina, Vietnam, dan Nigeria.
Setiap tim terdiri dari lima orang siswa didampingi pembina (team leader) dan pengamat. Total peserta mencapai 95 murid, 41 pembina, dan 12 pengamat. Sebagai tuan rumah, Indonesia bisa mengirimkan dua tim. Tim Indonesia A dipimpin Dr Suryadi Siregar dan Dr Hesti Wulandari. Sementara Tim Indonesia B dipimpin Dr Mahasena Putra dan Dr Ikbal Arifiyanto.

IOAA II, Olimpiade Sains Sarat Makna
”Selama beberapa milenia (ribuan tahun), para astronom telah bekerja bersama melintasi batas apa pun, termasuk geografi, jender, usia, kultur, dan ras, sejalan dengan prinsip Piagam PBB. Dalam hal itulah, astronomi merupakan contoh klasik bagaimana sains bisa berkontribusi dalam memperluas kerja sama internasional.” (Pengantar PBB Menyambut Tahun Astronomi Internasional 2009).
Salah satu Olimpiade Sains Internasional adalah Olimpiade Astronomi Internasional (IAO). Inilah olimpiade tahunan bidang astronomi untuk murid SMA, yang pesertanya dipilih melalui olimpiade nasional. Dalam kompetisi ini, peserta menjalani tiga ujian, yakni bidang pengamatan, teori, dan praktik. Untuk bidang observasi, peserta antara lain diuji pengetahuannya untuk mengenali bintang, konstelasi bintang (seperti Salib Selatan dan rasi Aquarius), menaksir kecerlangan (magnitudo) bintang, serta jarak sudutnya. Sementara pada babak praktik, peserta akan diberi pertanyaan atas data yang diperoleh dari observasi/pengamatan. Adapun untuk teori, peserta akan diberi pertanyaan sekitar situasi hipotetik.
Menarik juga untuk dicatat bahwa sebagian besar peserta IAO datang dari Eropa Timur dan Asia. Satu-satunya negara kawasan Amerika yang ikut olimpiade, yang dimulai pada tahun 1996 ini, adalah Brasil. Di antara peserta rutin IAO adalah Indonesia.
Dalam perkembangan berikut muncul ide untuk mengadakan olimpiade astronomi yang dilengkapi dengan astrofisika. Menarik juga bahwa olimpiade ini, yang lalu mempunyai nama resmi International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA), diluncurkan untuk memperingati hari ulang tahun ke-80 Raja Bhumibol Adulyadej dan hari ulang tahun ke-84 kakak perempuannya, Putri Galyani Vadhana. Putri Galyani sendiri tutup usia pada 2 Januari 2008. Namun, IOAA tetap dilanjutkan. Setelah yang pertama diadakan di Thailand, yang kedua sedang berlangsung di Bandung, Indonesia, 19-28 Agustus 2008, dan yang ketiga, tahun depan, di Iran (situs IOAA).
Sebagaimana IAO, IOAA juga dimaksudkan untuk memupuk minat dan pendidikan di bidang astronomi dan astrofisika di kalangan siswa SMA. Dengan mengikuti olimpiade ini, mereka akan punya kesempatan untuk bertemu dengan sesama rekan murid SMA negara lain yang punya minat sama. Hal ini akan meningkatkan saling pengertian di antara negara peserta dan berikutnya juga kerja sama dalam riset.
Dalam IOAA I pada Desember 2007 di Chiang Mai, Thailand, peserta dari Indonesia memperoleh medali, sementara tim tuan rumah Thailand meraih sebutan tim terbaik.

Astronomi dalam perspektif


IOAA II yang dijadwalkan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada 20 Agustus 2008 akan diikuti oleh 100 peserta (ditambah 58 pembimbing) dari 24 negara dari berbagai kawasan.
Ditempatkan dalam upaya yang lebih berorientasi pada proses, olimpiade dan kontes ilmiah lain tak jarang dilihat sebagai aktivitas yang tidak sepenuhnya pas karena lebih bersifat sesaat dan cenderung berorientasi pada hadiah/peringkat.
Pada sisi lain, astronom dan profesi ilmuwan lain juga tak hidup dalam vakum. Ia juga bagian dari masyarakatnya.
Penyelenggaraan IOAA II di Bandung jelas akan memberi kesempatan bagi Indonesia untuk memperlihatkan kecakapan mengorganisasi event, dan secara tidak langsung juga memaparkan apa yang dimiliki dunia astronomi Indonesia dan kemajuan riset para astronomnya.
Dibandingkan dengan astronomi di negara maju, apa yang dimiliki Indonesia pastilah tergolong bersahaja kalau bukan primitif. Showpiece kita masih tetap Kubah Teropong Zeiss di Observatorium Bosscha, yang dibangun oleh KAR Bosscha dalam dekade 1920-an. Itu pun kinerjanya terus dirongrong oleh penurunan kualitas lingkungan di Lembang, yang berketinggian 1.300 meter dari permukaan laut, serta situasi yang lebih terang dan berdebu.
Namun, dari fasilitas riset sederhana ini telah lahir kontribusi bagi perkembangan ilmu astronomi, khususnya di bidang bintang ganda, struktur galaksi, evolusi bintang, dan kosmologi. Lahir pula astronom asal Indonesia yang karya ilmiahnya diterbitkan di jurnal ilmiah internasional berwibawa.
Dari sisi peralatan mungkin saja dunia astronomi di Tanah Air mencatat sedikit pertumbuhan. Namun, mengamati agenda astronomi tahun ini seperti dikompilasi dalam pertemuan di Bosscha tanggal 12 April 2008 tampak bahwa minat astronomi meluas di tengah masyarakat. Sebagian dipicu oleh semakin banyak informasi yang bisa diperoleh melalui publikasi dan akses internet, sebagian karena kini semakin banyak penjual teleskop dengan harga yang cukup terjangkau, dan sebagian juga karena sosialisasi, seperti program kunjungan umum ke Observatorium Bosscha. Kini ada banyak SMA yang punya klub astronomi.
Tahun astronomi
Berbagai kegiatan astronomi tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia akan mendapat momentum spesial tahun depan setelah PBB dalam Sidang Majelis Umum ke-62, 20 Desember 2007, mengumumkan tahun 2009 sebagai Tahun Astronomi Internasional (IYA).
Tahun istimewa ini dicanangkan untuk memperingati penggunaan teleskop pertama untuk astronomi oleh ilmuwan Italia, Galileo Galilei, pada tahun 1609. Peristiwa bersejarah itu menandai dimulainya penemuan astronomi yang luar biasa dalam kurun 400 tahun terakhir dan memicu revolusi ilmu pengetahuan yang memengaruhi pandangan kita tentang jagat secara mendalam.
Dunia astronomi Indonesia pun telah menyusun agenda bagi perayaan besar ini. Diharapkan, para siswa peserta olimpiade ini dapat berkembang menjadi kader bagi ilmu yang bertujuan untuk mengetahui seluk-beluk dan rahasia alam semesta.



List of Award Winner


Award Country Student Code Student Name
Best in Theoretical Competition Iran IR-ST04 Seyed Sadra Sadraddini
Best in Practical Competition India IN-ST03 Nitin Jain
The Absolute Winner India IN-ST03 Nitin Jain
Best in Observation Thailand TH-ST04 Samaporn Tinyanont
Best in Data Analysis Poland PL-ST02 Piotr Godlewski
The Best Team India
Student with Creative Solution in Data Analysis -Iran -IR-ST04 -Seyed Sadra Sadraddini
-Indonesia A -ID-ST05 -Lorenz Van Gugelberg Da Silva
Fun Competition Lithuania
Guest Team with Outstanding Achivement Indonesia B IDg
Promising New Comer Cambodia



List Of Winner

NO Country Student Code Student Name Medals
1 India IN-ST03 Nitin Jain Gold
2 Iran IR-ST04 Seyed Sadra Sadraddini Gold
3 Indonesia B IDg-ST02 Ridlo Wahyudi Wibowo Gold
4 Lithuania LT-ST04 Airidas Korolkovas Gold
5 Indonesia A ID-ST05 Lorenz Van Gugelberg Da Silva Gold
6 Indonesia A ID-ST01 Ady Suwardi Gold
7 Thailand TH-ST04 Samaporn Tinyanont Gold
8 China CN-ST04 Zhang Sicong Gold
9 Indonesia B IDg-ST01 Amar Kusuma Gold
10 India IN-ST01 Akshay Subramaniam Gold
11 Indonesia B IDg-ST04 Yudho Ahmad Diponegoro Silver
12 Indonesia A ID-ST02 Esther Brigitta Silver
13 India IN-ST04 Tushar Shrotriya Silver
14 Poland PL-ST02 Piotr Godlewski Silver
15 Korea KR-ST01 Nam Hun Cho Silver
16 Iran IR-ST05 Seyedamir Sadatmoosavi Silver
17 Romania RO-ST01 Antonia Miruna Oprescu Silver
18 Indonesia B IDg-ST03 Marshiella Silver
19 Brazil BR-ST01 Rafael Parpinel Cavina Silver
20 Korea KR-ST02 Jin Oh Jung Silver
21 India IN-ST02 Anant Jain Silver
22 China CN-ST03 Zhou Jiqiang Bronze
23 Iran IR-ST01 Faraz Enayati Anangar Bronze
24 China CN-ST01 Ma Haonan Bronze
25 Lithuania LT-ST02 Povilas Kanapickas Bronze
26 Indonesia B IDg-ST05 Veena Salim Bronze
27 China CN-ST02 Feng Yixiao Bronze
28 Indonesia A ID-ST04 Eky Valentian Febrianto Bronze
29 Korea KR-ST03 Dae Heon Jeong Bronze
30 Romania RO-ST04 Sandor Iozsef Kruk Bronze
31 India IN-ST05 Uttam Bhat Bronze
32 Brazil BR-ST04 Cindy Yuchi Tsai Bronze
33 Slovakia SK-ST02 Peter Vanya Bronze
34 Lithuania LT-ST03 Julius Jonusas Bronze
35 Korea KR-ST04 Seung Yeon Lim Bronze
36 Ukraine UA-ST02 Pavlo Gavrylenko Bronze
37 Thailand TH-ST02 Chayanon Ruamcharoen Bronze
38 Iran IR-ST03 Erfan Esmaili Fakhabi Bronze
39 Belarus BY-ST01 Mikita Vedzeneyeu Bronze
40 Poland PL-ST03 Patryk Pjanka Honorable Mention
41 China CN-ST05 Zhang Kunsheng Honorable Mention
42 Romania RO-ST03 Cristina Cirstoiu Honorable Mention
43 Poland PL-ST04 Piotr Polesiuk Honorable Mention
44 Singapore SG-ST02 Amyas Chew Weng Khin Honorable Mention
45 Poland PL-ST05 Maciej Smigielski Honorable Mention
46 Belarus BY-ST05 Davydzik Tsimafei Honorable Mention
47 Romania RO-ST05 Nicu David Serban Honorable Mention
48 Romania RO-ST02 Ioana Alexandra Zelko Honorable Mention
49 Thailand TH-ST01 Thanawuth Thanathibodee Honorable Mention
50 Greece GR-ST03 Georgios Valogiannis Honorable Mention
51 Poland PL-ST01 Joanna Bogdanowicz Honorable Mention
52 Greece GR-ST01 Georgios Moulantzikos Honorable Mention
53 Belarus BY-ST04 Maryna Vinahradava Honorable Mention
54 Indonesia A ID-ST03 Mikha Benanta Purba Honorable Mention
55 Belarus BY-ST03 Aleh Bich Honorable Mention
56 Slovakia SK-ST01 Eugen Hruska Honorable Mention
57 Thailand TH-ST03 Taweewat Somboonpanyakul Honorable Mention
58 Singapore SG-ST03 Pan Zi Xiang Honorable Mention
59 Thailand TH-ST05 Pornbhussorn Kanchanakanok Honorable Mention
60 Lithuania LT-ST01 Ignas Spokas Honorable Mention
61 Belarus BY-ST02 Dzianis Shautsou Honorable Mention
62 Singapore SG-ST04 Ong Ming Yang Honorable Mention
63 Ukraine UA-ST05 Karyna Shchebetovs'ka Honorable Mention
64 Brazil BR-ST03 Otavio De Macedo Menezes Honorable Mention
65 Greece GR-ST02 Stefanos Mavros Honorable Mention
66 Sri Lanka LK-ST04 Yasith Mathangasinghe Honorable Mention
67 Ukraine UA-ST01 Dmytro Sirenko Honorable Mention
68 Singapore SG-ST01 Tan Si Kai Honorable Mention
69 Iran IR-ST02 Zahra Arjomandilari Honorable Mention
70 Ukraine UA-ST03 Bohdana Pashkovska Certificate
71 Ukraine UA-ST04 Mykhaylo Grek Certificate
72 Cambodia KH-ST05 Im Seiha Certificate
73 Azerbaijan AZ-ST02 Umid Aghazada Certificate
74 Brazil BR-ST02 Gustavo Perez Katague Certificate
75 Sri Lanka LK-ST01 G.D. Ashan Ariyawansa Certificate
76 Sri Lanka LK-ST05 K.G.D.Nisal Menuka Certificate
77 Lithuania LT-ST05 Andrius Vytautas Misiukas Misiunas Certificate
78 Cambodia KH-ST03 Huoy Channaren Certificate
79 Myanmar MM-ST01 Chien Fan Lien Certificate
80 Cambodia KH-ST04 Say Buntha Certificate
81 Bolivia BO-ST01 Fernando Justiniano Duran Certificate
82 Sri Lanka LK-ST02 J. Rajith Gihan Perera Certificate
83 Bolivia BO-ST02 Jhonny Gabriel Cruz Chaves Certificate
84 Greece GR-ST05 Lamprini Chroni Certificate
85 Sri Lanka LK-ST03 Eranga Thilina Jayashantha Certificate
86 Cambodia KH-ST01 Ty Sovisal Certificate
87 Cambodia KH-ST02 Mom Charya Certificate
88 Greece GR-ST04 Maria Krikeli Certificate
89 Myanmar MM-ST02 Lin Htet Aung Lai Certificate








Copyright © 2008 2nd International Olympiad on Astronomy and Astrophysics



Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

No comments: