Tuesday 4 June 2013

Kenangan Olimpiade Astronomi dan Fisika

Sekitar lebih dari tujuh tahun yang silam saat masih duduk di bangku SMA, penulis berkesempatan mengikuti Olimpiade Sains Astronomi Tingkat Provinsi di Hotel Bumi Makmur Indah Lembang, dimana merupakan olimpiade astronomi perdana yang diadakan.

Banyak pengalaman yang didapatkan.

Seperti hal nya "Pelajar Wong Ndeso" lainnya, ini merupakan pengalaman pertama kami menginap di sebuah hotel he.,he.,he.,.

Hadeuhhh.,. jadi kami manfaatkan betul pengalaman tersebut, makan sebanyak-banyaknya dan berkenalan dengan sebanyak-banyaknya pelajar dari daerah lain.

Minggu ini kembali di gelar Olimpiade Sains tingkat Provinsi di Hotel Bumi Makmur Indah, Lembang dan Allhamdulilah saya dapat bertemu dengan para pelajar dan Ibu Bapak Guru semasa SMA.

Dulu sebelum mengikuti olimpiade astronomi ini kami sempat belajar semalaman di ruang TI dan Mesjid Manbaul Ullum SMAN 1 Banjar bersama sahabat karib Kang Ade Akhyar Nurdin, sempat juga mengirim e-mail ke Pak Ferry Simatupang, M.Si. dan Pak. Dr. Chatif Kunjaya di Jurusan Astronomi ITB untuk dikirim soal-soal, mempelajari buku karya Dr. Hakim L. Malasan dan mengotak-ngatik rumus-rumus aneh astronomi-fisika.

Dan akhirnya setelah beberapa tahun kemudian kami dapat berjumpa dan bertatap muka langsung dengan beliau.

Penulis sedang Mengajukan Pertanyaan dalam acara SEAAN

Allhamdulilah dapat bertemu dengan para "Dedengkot" Ilmu Astronomi Indonesia dan Dunia
diantaranya adalah:
  • Sub-KK Galaksi dan Kosmologi
Ketua: Dr. Premana W. Premadi
Anggota:
  1. Dr. Moedji Raharto
  2. Dr. Chatief Kunjaya
  3. Dr. Hesti R. Wulandari
  4. Dr. Yayan Sugianto
  5. Ferry M. Simatupang, M.Si.
  6. Dr. M. Ikbal Arifyanto
  • Sub-KK Fisika Bintang
Ketua: Dr. Hakim L. Malasan
Anggota:
  1. Dr. Mahasena Putra
  2. Dr. M. Irfan Hakim
  3. Dr. Aprilia
  4. Dr. Kiki Vierdayanti
  • Sub-KK Tata Surya
Ketua: Dr. Suryadi Siregar
Anggota:
  1. Dr. Dhani Herdiwijaya
  2. Dr. Taufiq Hidayat
  3. Dr. Budi Dermawan
  4. Dr. Endang Soegiartini

Pembinaan dan Kaderisasi Berkelanjutan Olimpiade Sains

Beberapa alumni TOFI yang saat ini sudah diterima dan sedang kuliah di universitas-universitas terkemuka dunia itu menunjukkan prestasi yang sangat luar biasa. Pelatihan berbulan-bulan yang mereka jalankan saat mempersiapkan Olimpiade Fisika ternyata telah menggembleng mereka untuk menjadi mahasiswa yang mampu bersaing dengan mahasiswa dari negara mana pun.

Keberhasilan Alumni Team Olimpiade Fisika

Pada Bulan April 2004, Tercatat 3 mahasiswa alumni TOFI (Agustinus Peter Sahanggamu, Widagdo Setiawan, dan Rezy Pradipta) masuk dalam Tim Fisika MIT dan berhasil membuat MIT menjadi Juara Umum dalam Boston Area Undergraduate Physics Competition (BAUPC), sebuah perlombaan fisika yang diikuti oleh universitas-universitas paling top di Amerika Serikat.

 Kak Rizal Hariadi, Ph.D. [Peneliti di California Institute of Technology] Kak Hendra Kwee, Ph.D. [Lulusan College of William and Mary, ketua APhO] dan Kak Oki Gunawan, Ph.D. [Lulusan Cum Laude di Princeton University, Peneliti di IBM]

Siswa-siswa Indonesia yang telah menjalani pelatihan intensif dalam waktu panjang sewaktu bergabung di TOFI itu kini benar-benar menunjukkan mental juara yang dibangun melalui pelatihan tersebut. Ada beberapa orang alumni TOFI yang sekarang bahkan menjadi asisten perah Nobel Fisika! 

Untuk mendapatkan hasil gemilang dalam ajang internasional, Indonesia memang membutuhkan persiapan yang sebaik mungkin.

Hanya negara yang serius mempersiapkan diri sajalah yang berhasil untuk menjadi juara. Negara Cina dapat dijadikan contoh. Mereka mempunyai program khusus untuk membina anak-anak berbakat. Demikian pula halnya dengan Iran dan India, yang juga merupakan negara-negara langganan medali emas.

Mengembangkan Bakat-Bakat Terpendam

Keikutsertaan dalam berbagai kompetisi juga memberikan keuntungan bagi dunia pendidikan Indonesia secara umum. Menurut beberapa analisa psikolog, 1 diantara 1000 orang populasi mempunyai IQ = 150, dan 1 diantara 11 ribu orang mempunyai IQ diatas 160 (setara dengan Einstein). Populasi Indonesia mencapai 250 juta. Itu berarti di Indonesia terdapat 250.000 anak dengan IQ diatas 150 atau ada sekitar 25 ribu Einstein-Einstein. 

 Kak Rezy Pradipta, Ph.D., [Peneliti Iptek Nuklir di MIT] Kak Jonathan Pradana Mailoa, Ph.D.
 [Peraih Absolute Winner Olimpiade Fisika Internasional, Lulusan Electrical Engineering dari MIT] 
dan Teman-temannya saat kuliah di MIT.

Bakat mereka akan tetap terpendam jika tidak ada dorongan untuk mengembangkan dan mengasahnya. Siswa-siswa berbakat ini harus diangkat dan dibina secara intensif. Begitu siswa yang berbakat ini bisa terangkat, maka yang lain pun akan ikut terangkat.

Sama seperti menarik kain, jika kita menarik bagian tengahnya, otomatis bagian-bagian lainnya akan terangkat juga. Cara yang paling efektif untuk mengembangkan bakat-bakat terpendam ini adalah melalui kompetisi-kompetisi.

Melalui kompetisi, siswa didorong untuk bersaing, untuk belajar keras, dan untuk menang. Kompetisi pun bukan hanya membangkitkan semangat belajar dalam diri siswa-siswa kita, tetapi juga membangkitkan keinginan para guru untuk menjalani pelatihan dalam rangka memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Sebagai guru, tentunya mereka harus memiliki pengetahuan yang lebih luas dibanding murid-muridnya, supaya mereka bisa mentransfer pengetahuan itu dengan efektif.

Para guru mulai menyadari bahwa pengetahuan mereka saat ini sangat rendah sehingga mereka sangat membutuhkan training dan pendidikan berkelanjutan.

Kesadaran semacam ini sangat menggembirakan karena merupakan cikal-bakal kesuksesan dan kemajuan bangsa.


Permasalahannya adalah bagaimana mengembangkan pendidikan, penelitian dan kompetisi sains ini di daerah?

Kunjungi Juga:

http://www.tofi.or.id/ [Team Olimpiade Fisika Indonesia]
http://www.tpoa-indonesia.org/ [Tim Pembina Olimpiade Astronomi.]
http://soal-olim-astro.blogspot.com/ [Pembahasan Soal-Soal Olimpiade Astronomi ]
http://ioaa.info/ioaa2007/  [International Olympiad on Astronomy and Astrophysics ]
http://olimpiadeastrofisika.blogspot.com/ [Team Pengembangan Olimpiade Astronomi dan Fisika di Daerah]

Ucapan Terima Kasih:

Ibu dan Bapak Guru di SD, SMP dan SMA
Anak-Anaku di Al-Wustho dan SMA Budi Luhur Cimahi.
Guru dan Dosen di Universitas Pendidikan Indonesia

Keluarga Besar UKK Cakrawala HMF Pendidikan Fisika, UPI, Bandung.

Kang Ridwan Firdaus, S.Pd. dan Kang Anton Timur Jaelani, S.Si.

Pak Itam Kistamaji, S.Si. Mantap Bener Sate tadi Malam Bapa Hmmmm Terima Kasih.

Maju Terus Indonesia.

Insha Allah

Amin.

LCS: Littoral Combat Ship

"Bangsa Indonesia Cinta damai, tetapi kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI harga mati."
*Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A.*


Panglima Tertinggi TNI menerima SAILING PASS (Formasi Penghormatan) dalam rangka
 Latihan Gabungan TNI 2013 

The ship is easy to reconfigure for different roles, including anti-submarine warfare, mine countermeasures, anti-surface warfare, intelligence, surveillance and reconnaissance, homeland defense, maritime intercept, special operations, and logistics. Due to its modular design, the LCS will be able to replace slower, more specialized ships such as minesweepers and larger assault ships.



Description:

LCS is a fast, agile, focused-mission platform designed for operation in near-shore environments yet capable of open-ocean operation. It is designed to defeat asymmetric anti-access threats such as mines, quiet diesel submarines and fast surface craft. 

The LCS class consists of two variants, the Freedom variant and Independence variant - designed and built by two industry teams, respectively led by: Lockheed Martin and General Dynamics, Bath Iron Works. 

These seaframes will be outfitted with reconfigurable payloads, called Mission Packages, which can be changed out quickly. Mission packages are supported by special detachments that will deploy manned and unmanned vehicles and sensors in support of mine, undersea and surface warfare missions.


Strategi pertahanan laut, dan konsep terkait strategi maritim, berkaitan dengan strategi keseluruhan untuk mencapai kemenangan di laut, termasuk perencanaan dan pelaksanaan kampanye, gerakan dan disposisi dari angkatan laut dengan mencari keuntungan dari pertempuran di suatu tempat yang nyaman, dan penipuan dari musuh. Taktik angkatan laut berkaitan dengan pelaksanaan rencana dan manuver armada laut dalam pertempuran.

Sebuah kekuatan angkatan laut merupakan komando laut yang kuat sehingga musuh tidak dapat menyerang secara langsung. Laut juga disebut kontrol, dominasi ini mungkin berlaku untuk perairan sekitarnya (yaitu pesisir) atau dapat memperpanjang jauh ke lautan, yang berarti negara memiliki angkatan laut setara superioritas udara.

Bagaimana Indonesia memperkuat Armada Pertahanan Lautnya?

1. Memperbanyak Para Ilmuwan, Peneliti dan Teknisi dalam Bidang Maritim dan Perkapalan

2. Modernisasi Seluruh Armada Angkatan Laut dengan cara membangun Industri Perkapalan di Wilayah Nusantara

3. Kerjasama dan Alih Ipteks Maritim dari negara-negara maju serta pemberdayaan masyarakat sekitar pantai Indonesia.

Jayalah Indonesia

Jalesveva Jayamahe

Insha Allah.

Amin.

Sources:

https://en.wikipedia.org/wiki/Littoral_combat_ship

US Navy

TNI AL Indonesia

Lockheed Martin