Monday 15 July 2013

Ekspedisi Ilmiah Ramadhan IV: Kemerdekaan Pangan

Ekspedisi Ilmiah Tulang Punggung Kemajuan Ummat

"Eksplorasi Indonesia kita yang luas, Jengkali Afrika yang eksotis, dan Jelajahi Eropa yang megah."
*Para Pemimpi*

Bukan ajaran Qur’an yang terputus, tapi Naluri Ekspedisi dan Eksplorasi ummat yang kian tergerus.

Gaya hidup instan dan konsumtif semakin menggerogoti idealisme ini. 

Walaupun disetiap zaman selalu ada obsesi-obsesi luhur personal yang mengalahkan zaman, tapi umumnya naluri ekspedisi ini ditumbuhkan atau dimatikan oleh masyarakat. 

Misalnya, mimpi terbesar para mahasiswa adalah segera selesai kuliah untuk segera melamar kerja.

Maka bidang-bidang yang paling cepat menghasilkan finansial selalu paling padat. 

Karena kursi-kursi masyarakat belum diizinkan diduduki para ilmuwan murni.

Pencetakan generasi teknisi akan lebih diminati, yang akan merakit mobil, motor, ponsel, komputer impor untuk dijual di dalam negeri. 

Dibanding proyeksi satu tim pakar kimia, fisika, matematika, elektro, informatika yang dikirim belajar dalam satu proyek integral menciptakan produk-produk asli dalam negeri.

Saat naluri ekspedisi ilmiah hilang, umat Islam kehilangan tulang-tulang pengetahuan yang akan menegakkan kehidupannya, dan selalu mencari sandaran walau dari tongkat-tongkat keropos milik umat lain.

Tapi Perubahan itu Diciptakan, Bukan Dinantikan. 

Karena fenomena masyarakat yang sekarang disaksikan adalah hasil pemikiran zaman muda mereka yang dibiasakan.

Sehingga wajah masyarakat 2-3 dekade lagi adalah refleksi gaya hidup pemuda hari ini.

Maka dari itu mari kita segenap pemuda tanah air bersatu padu memberikan kemajuan terbaik di bidangnya masing-masing bagi masyarakat sekitar kita, agar perubahan ke arah yang lebih baik dapat terjadi.

Keamanan dan Pertahanan Pangan Kita

Pesawahan dan Selokan Air di Pasir Bata, Bangunharja dekat Sungai Cijolang 
Perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah

Sabtu, 6 Juli 2013, Horeeeeee akhirnya kembali di ajak kakek dan nenek melihat pesawahan, tanaman pangan di Ampah, Pasir Bata, pelataran Sungai Ci Jolang.

Kembali belajar mencangkul tanah untuk menanam pepaya, membersihkan sawah dari rerumputan, kalau dalam bahasa Sunda-na mah "Ngarambetan" he.,he.,he., hadeuh.. "Garateul Euy".

Sempat juga membuat saluran air dari Bambu dan "Paralon" untuk pengairan air dari selokan, ternyata sangat susah sekali, bahkan penulis banyak diomeli sang kakek, karena kurang pandai membuatnya.

Ternyata memang memelihara Padi atau tanaman pangan lainnya itu tidaklah mudah sama sekali, membutuhkan keterampilan, kesabaran, kerja keras bahkan Iptek yang tangguh.

Maka dari itu ketika kita makan Nasi atau makanan yang lainnya habis-kanlah jangan sampai tersisa karena dalam setiap bulir padi terkandung keringat orang-orang yang rela mengorbankan segenap tenaga untuk memeliharanya.

Menjelang Dzuhur kami kembali pulang, duuuuh "Mani nyareri awak, cangkeul jaba garateul" capeeee sangat, wkwkkwkwkwk.

Namun menyenangkan dapat belajar bersama ke-dua kakek dan nenek dari pihak Ibu, merasakan perjuangan mereka, mendengar cerita-cerita dan harapannya.

Semoga kami semua dapat menjadi Kebanggaan kalian kelak, Amin.

Semangat!

Malam Minggunya. cie,.cie.,cie.,malmingan euy.,.ha.,ha.,ha., kami habiskan Bermain Badminton bersama di lapangan belakang Mahjid Al-Ikhlas.

Kembali bertemu dengan sahabat semasa kecil A Aditiana, A Ivan, Pak Dani, Mang Uyat, Paman, Adik, Keponakan dll. Bermain Bulu Tangkis sangat seru sekali meskipun penulis kalah he.,he.,he., mereka sudah pada jagoan maen Badmintonnya. Sehingga saya pun "Diherang". Hadeuhh.,.xi.,.xi., @_@.

Mesti sering olah raga nih biar fisik-nya kuat.,.ciat.,ciat.,ciat.,yes.

Semoga desa kami dan sekitarnya hingga masa depan kelak tak kekurangan pangan, air bersih dan udara segar, dihuni oleh penduduknya yang pada sehat-sehat dan kuat-kuat.

Amin.

Semoga.


Ucapan Terima Kasih Kepada:

Kang Muhammad Elvandi, Lc.
Lahir di Cibuntu Bandung 1986, Menamatkan S-1-nya di Universitas al-Azhar Mesir, pada fakultas Ushuluddîn, jurusan Da’wah wa Tsaqâfah al-Islâmiyyah.
Menikahi seorang muslimah Perancis keturunan Turki, Teh Neslihan Keles. Sekarang beliau sedang melanjutkan pendidikan Master di Institut Européen des Sciences Humaines (I.E.S.H.) di Paris Perancis.

Hatur nuhun kangge tulisan sareng motivasina anu sok nyaangan ka simkuring, mugia lancar dina nyiar elmuna kang.

Teman-Teman dan Sahabat-sahabatku semua, keluargaku di Desa Bangunharja.

Terima Kasih.

Cara Membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Hydroelectricity

ُطْلُبُوْا العِلْمَ وَلَوْ في الصِّينِ

“Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke Negeri China.”

Selain Bangsa dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, saat ini Negeri Kung Fu Panda telah melahirkan prestasi-prestasi besar di dunia, mulai jalan terpanjang di dunia, jembatan terpanjang di dunia, jalur kereta api terpanjang di dunia, bangunan terluas di dunia, bank terbesar di dunia dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di dunia.

Cadangan devisa Negeri Kung Fu Panda ini juga terus merangkak naik sejak tahun 2003, dari yang ratusan milyar dolar menjadi trilyunan dolar. Menurut estimasi sekitar 16 Ekonom dunia dalam survey Bloomberg pada January 2013 yang lalu, diprediksi cadangan devisa negeri panda ini bisa menjadi 3,45 Trilyun Dolar tahun ini. 

Angka yang sangat fantastik bandingkan dengan devisa Negara kita Indonesia yang mencapai sekitar 100 milyar dolar. Dan pencapaian ekonomi China ini menyebabkan negeri ini menyalip Amerika dan Jepang sebagai Negara yang memiliki perekonomian terbesar di dunia.

Bendungan Tiga Ngarai



The Three Gorges Dam is a hydroelectric dam that spans the Yangtze River by the town of Sandouping, located in Yiling District, Yichang, Hubei province, China. The Three Gorges Dam is the world's largest power station in terms of installed capacity (22,500 MW).

Construction Began: December 14, 1994
Opening Date: 2008
Construction Cost: ¥180 billion (US$26 billion; Setara dengan Rp. 260.000.000.000.000., Dua Ratus Enam puluh Trilyun Rupiah)
Owner: China Yangtze Power (subsidiary of China Three Gorges Corporation)

Indonesia harus banyak belajar dari perkembangan ekonomi di negeri panda ini. Pengelolaan keuangan Negara harus lah bersih dari kebocoran-kebocoran yang merugikan Negara dan rakyat.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lumayan mengagumkan saat ini harus lah dijaga dengan baik, dan tidak terpengaruh dengan gejolak kejadian politik Negara (atau Jakarta) yang sifatnya jangka pendek.

Sudah selayaknya kalau pemberitaan di media kita tidak hanya di dominasi oleh perpecahan sebuah partai politik, kasus korupsi dan intrik-intrik politik jangka pendek tadi saja; akan tetapi harus juga ditampilkan kemajuan pencapain semua elemen bangsa.

Kalau hal ini disadari maka bukan tidak mungkin Indonesia juga akan Berjaya seperti China sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia.


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. 

Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.

Composition and Dimensions

Made of concrete and steel, the dam is 2,335 m (7,661 ft) long and the top of the dam is 185 metres (607 ft) above sea level. The project used 27.2 million cubic metres (35.6×106 cu yd) of concrete (mainly for the dam wall), 463,000 tonnes of steel (enough to build 63 Eiffel Towers) and moved about 102.6 million cubic metres (134.2×106 cu yd) of earth. The concrete dam wall is 181 metres (594 ft) high above the rock basis.

When the water level is at its maximum of 175 metres (574 ft) above sea level, which is 110 metres (361 ft) higher than the river level downstream, the dam reservoir is on average about 660 kilometres (410 mi) in length and 1.12 kilometres (3,700 ft) in width. It contains 39.3 km3 (31,900,000 acre·ft) of water and has a total surface area of 1,045 square kilometres (403 sq mi). On completion, the reservoir flooded a total area of 632 square kilometres (244 sq mi) of land, compared to the 1,350 square kilometres (520 sq mi) of reservoir created by the Itaipu Dam.

5 PLTA Terbesar di Dunia


Rank Station Country Location Capacity (MW)
1 Three Gorges Dam  China 30°49′15″N 111°00′08″E 20,300
2 Itaipu Dam  Brazil
 Paraguay
25°24′31″S 54°35′21″W 14,000
3 Guri Dam  Venezuela 07°45′59″N 62°59′57″W 10,200
4 Tucurui Dam  Brazil 03°49′53″S 49°38′36″W 8,370
5 Grand Coulee Dam  United States 47°57′23″N 118°58′56″W 6,809

Economics

The government estimated that the Three Gorges Dam project would cost 180 billion yuan (US$22.5 billion). By the end of 2008, spending had reached 148.365 billion yuan, among which 64.613 billion yuan was spent on construction, 68.557 billion yuan on relocating affected residents, and 15.195 billion yuan on financing. It is estimated that the construction cost will be recovered when the dam has generated 1,000 terawatt-hours (3,600 PJ) of electricity, yielding 250 billion yuan. Full cost recovery is expected to occur ten years after the dam starts full operation.


Funding sources include the Three Gorges Dam Construction Fund, profits from the Gezhouba Dam, loans from the China Development Bank, loans from domestic and foreign commercial banks, corporate bonds, and revenue before and after the dam is fully operational. Additional charges were assessed as follows: Every province receiving power from the Three Gorges Dam has to pay ¥7.00 per MWh extra. Other provinces had to pay an additional charge of ¥4.00 per MWh. Tibet pays no surcharge.

Inilah Bendungan Tiga Ngarai, Sebuah PLTA Terbesar di Dunia, Hingga Seseorang membangun PLTA lebih besar dari bendungan ini di masa depan:

Bendungan Tiga Ngarai Masih Menjadi PLTA Yang Terbesar di Dunia.

Ten of the largest hydroelectric producers as at 2009.
Country Annual hydroelectric
production (TWh)
Installed
capacity (GW)
Capacity
factor
 % of total
capacity
 China 652.05 196.79 0.37 22.25
 Canada 369.5 88.974 0.59 61.12
 Brazil 363.8 69.080 0.56 85.56
 United States 250.6 79.511 0.42 5.74
 Russia 167.0 45.000 0.42 17.64
 Norway 140.5 27.528 0.49 98.25
 India 115.6 33.600 0.43 15.80
 Venezuela 85.96 14.622 0.67 69.20
 Japan 69.2 27.229 0.37 7.21
 Sweden 65.5 16.209 0.46 44.34


Lihat Juga:


Potensi Tenaga Air di Indonesia 

Menteri Pekerjaan Umum Dr. Ir. Djoko Kirmanto, M.Eng. mengatakan, Indonesia memiliki potensi pembangkit listrik tenaga air yang luar biasa. "Indonesia itu potensinya nomor lima di dunia," katanya seusai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Korea Midland Power Co Ltd dalam proyek hydropower di Muaro Juloi, Kalimantan Tengah. 

Kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak sumber air mengandung potensi listrik sangat besar. Diperkirakan, potensi listrik yang berasal dari tenaga air saja bisa mencapai 75.000 megawatt (MW) atau 75 gigawatt (GW). Namun, potensi yang saat ini memungkinkan untuk dikembangkan baru mencapai 22.000 MW.

Calculating available power


A simple formula for approximating electric power production at a hydroelectric plant is:

  P = \rho hrgk , where
  • P is Power in watts,
  • \rho is the density of water (~1000 kg/m3),
  • h is height in meters,
  • r is flow rate in cubic meters per second,
  • g is acceleration due to gravity of 9.8 m/s2,
  • k is a coefficient of efficiency ranging from 0 to 1. Efficiency is often higher (that is, closer to 1) with larger and more modern turbines.
Annual electric energy production depends on the available water supply. In some installations the water flow rate can vary by a factor of 10:1 over the course of a year.



Tiga PLTA Terbesar di Jawa Barat

1. PLTA Jati Luhur
2. PLTA Cirata
3. PLTA Saguling


Hinga akhir tahun 2012, masih ada sekitar 20 persen masyarakat Indonesia yang belum menikmati listrik. Selebihnya telah menikmati listrik dengan kondisi yang beragam.

Indonesia bisa meningkatkan potensi tenaga airnya menjadi nomor satu di dunia dengan menggabungkan potensi tenaga pasang surut air laut/ombak sepanjang perairan Nusantara.

Bila saja seluruh potensi tenaga air di Indonesia dapat dioptimalkan maka tentu kita semua tidak akan mengalami "Aliran [Mati Lampu]" lagi.

Amin.

Semoga

Indonesia Bisa