Wednesday 27 March 2013

Ada Apa dengan Komputasi dan Informasi Quantum?

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan anugrah tak terkira dan nikmat dapat belajar hingga hari ini.

Salah satu kebahagiaan seorang pelajar adalah merasa diperhatikan oleh pengajarnya, hal itu saya alami tadi pagi ketika salah seorang Dosen Idola, Bpk. Dr. rer. nat. Muhammad Farchani Rosyid, M.Sc. mengomentari notes sederhana saya mengenai Fisika Komputasional dan mengirimkan 1 buah e-buku terbitan Cambridge University Press berjudul: 

Quantum Computation and Quantum Information

Buah karya para ilmuwan legendaris: Prof. Michael Aaron Nielsen, Ph.D. dan Prof. Isaac L. Chuang, Ph.D.

Sedikit Biografi Prof. Michael:

Nationality Australian
Fields Physicist
Institutions Los Alamos National Laboratory
Caltech
University of Queensland
Perimeter Institute
Alma mater University of New Mexico
Doctoral advisor Carlton M. Caves
Notable awards Richard C. Tolman Prize Fellow at Caltech, Fulbright Scholar

 Sedikit Biografi Prof. Isaac:

Residence United States
Fields Electrical Engineering
Institutions MIT
IBM
University of California Berkeley
Los Alamos National Laboratory
Alma mater Stanford University
MIT
Doctoral advisor Yoshihisa Yamamoto
Known for NMR quantum computing

Bapak. Dr. rer. nat. Muhammad Farchani Rosyid, M.Sc. juga mengirimkan satu buah paper berjudul:

Entropy, Information, and Computation

Karya: Dr. J. Machta

Department of Physics and Astronomy, University of Massachusetts, Amherst, Massachusetts. USA.


Abstract

The relation between entropy, information, and randomness is discussed. Algorithmic information theory is introduced and used to provide a fundamental definition of entropy. The relation between algorithmic entropy and the usual Shannon–Gibbs entropy is discussed.

© 1999 American Association of Physics Teachers.


Terima Kasih bapa, semoga kami dapat memanfaatkan ini semua, amin.

"To myself I am only a child playing on the beach, while vast oceans of truth lie undiscovered before me."
~Isaac Newton~


"Ber-gaya di depan papan tulis, hadooooh @_@"

"Saling mengasihi, saling berbagi pengetahuan dan kebijakan mungkin akan menjadi jalan kita menuju ampunan dan hidayah-Nya"

~A.N~

Thanks to: 

All my friends

Seni Membedah Kertas Ilmiah

“Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebatnya manusia, dia pun tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan juga bangsanya”. 
~Pramoedya Ananta Toer~

Introduction: 

In academic publishing, a scientific journal is a periodical publication intended to further the progress of science, usually by reporting new research. There are thousands of scientific journals in publication, and many more have been published at various points in the past (see list of scientific journals).

Secara umum, karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu tulisan yang merujuk pada topik tertentu yang dibahas dan dianalisa secara detil menggunakan studi literatur. Literatur dapat bersumber dari buku teks, jurnal ilmiah, hasil penelitian, atau artikel-artikel dari media cetak maupun media elektronik yang terpercaya kebenarannya.

Penulisan karya ilmiah menggunakan bahasa yang baku dan formal serta terikat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sistematika penulisan karya ilmiah bermacam-macam, namun pada intinya terdapat pendahuluan, isi tulisan beserta analisis, dan kesimpulan.

Membedah Sebuah Kertas Ilmiah

Banyak pelajar menganggap bahwa menulis kreatif haruslah berbentuk fiksi, padahal tidak juga lho, justru banyak tulisan non fiksi yang menggoda hati. Bahkan Science Fiction banyak digemari juga. 

Menulis kreatif adalah seni menyampaikan gagasan yang ada dalam pikiran atau hati sanubari kita kepada seseorang atau khalayak.

Ide, gagasan atau pikiran-pikiran yang cemerlang bisa saja lewat begitu saja dalam benak kita, nah agar ide atau gagasan brilian itu tak lenyap begitu saja maka kita harus menangkapnya dengan sebuah tulisan atau "notes" yang sederhana.

Suatu waktu kita dapat mengembangkan tulisan tersebut menjadi lebih lengkap dan terperinci.

Jurnal-jurnal Ilmiah yang berkaliber Internasional sudah cukup banyak, jumlah paper ilmiah pun semakin hari, semakin deras banyaknya, tentunya kita selaku pelajar atau pengajar perlu melihat peluang ini untuk diberdayakan lebih lanjut.

Seni membedah sebuah scientific paper dalam bahasa formalnya adalah Me-review Paper atau Menganalisis paper.

Sebuah jurnal ilmiah biasnya dijalankan secara beramai-ramai. Pentolan-pentolan sebuah jurnal bergabung ke dalam Editorial Board, yang  dipimpin oleh seorang Editor-In-Chief (EIC), yang dibantu oleh beberapa orang Associate Editor (AE).

Tugas mereka sebetulnya sama: mengelola manuskrip-manuskrip yang dikirimkan oleh para penulis (akademisi / researcher / professor), menjalankan proses reviewing, memutuskan diterima / tidaknya sebuah paper, dan memutuskan berbagai hal tentang penerbitan satu edisi jurnal.

Nah sahabat ku paper ilmiah itulah yang telah berhasil layak uji dan siap kita analisis, biasanya paper-paper tersebut terdapat pada jurnal-jurnal ilmiah terkemuka dan berwibawa.

Beberapa langkah sederhana dalam membedah kertas ilmiah:

1. Kita akan lihat dulu manuskrip/paper Ilmiah ini berasal dari jurnal top atau tidak. Kalau top, kita langsung pasang settingan untuk mempelajarinya bersama-sama.

Kalau tidak top, kita beri beri toleransi dengan melihat isi pikiran/ide utama paper tersebut.

2. Kita cek cara penulisan manuskripnya/paper ilmiah. Apakah ditulis dengan format yang benar. Untuk bahasa Inggrisnya kita tidak terlalu mempermasalahkannya:
(nyadar kalau kita bukan native English guy he.,he,.), kecuali untuk masalah typos (kesalahan penulisan kata). Biasanya, banyak penulis yang tidak memperhatikan titik, koma, terutama pada penulisan rumus, penomoran gambar dan rumus, dan sebagainya.

3. Berikutnya kita cek persamaan fisika/matematika yang ditampilkan. Ini bagian paling sulit, karena di jurnal eksak, rumus itu menggambarkan cara berpikir penulisnya.

Sulit juga membaca cara berpikir orang lain. Tapi inilah kesempatan kita belajar ide-ide orang.

Biasanya, pada bagian ini banyak kesalahan disebabkan oleh: tidak adanya definisi atas beberapa simbol yang digunakan, kesalahan notasi operasi fisika-matematika.

Bahkan terkadang kita akan menemukan kesalahan perhitungan, sehingga dengan mudahnya kita beri komentar: kalo bagian ini saja sudah salah, bagian lain sudah pasti salah.

4. Kalau semua persamaan fisika-matematikanya sudah valid, kita cek kontribusi manuskrip tersebut. Cara kita memeriksa kontribusi adalah dengan melihat referensi-referensi yang digunakan, terutama referensi yang menjadi acuan utama penulis untuk membuat manuskrip ini.

Ini bisa dilihat di bagian Introduction dan Related Works. Biasanya kita akan cari kalimat “Our contribution(s) in this paper is(are)….”, atau “In this paper, we focus on….” atau kalimat lain yang bermakna menjelaskan kontribusi.

Beberapa manuscript langsung mengemukakan keuntungan / advantage metode yang diajukan dibandingkan dengan hasil pekerjaan yang sudah ada.

Bermacam-macam cara orang untuk menunjukkan kontribusi paper mereka.

Pada fase ini, begitu tidak ketemu kalimat yang tidak mengindikasikan kontribusi, kita biasanya langsung putuskan : Reject !


Tetapi bila kita menemukan manuskrip yang menjelaskan keuntungan metode mereka di bagian analisis. Kalau yang ini kita dapat komentari :

Reject tetapi bisa dikirimkan lagi asal Anda jelaskan kontribusi Anda di Introduction.

Untuk kontribusi inipun kita harus melihat-lihat juga level jurnalnya.

Jika kontribusi manuskrip ini memberi pengaruh besar pada kajian bidang ilmu, kita komentari :

Accept.

Jika ada kontribusi tetapi kurang memberi pengaruh besar, kita lihat-lihat dulu level jurnalnya.

Kalau level jurnalnya rendah, kita Accept, kalau tinggi, biasanya kita Reject

5. Kadang-kadang, kalau kita tidak menemukan hal-hal yang mendukung sebagai alasan untuk menolak, kita cari di bagian Simulation Results atau Experimental Results.

Biasanya pada bagian ini titik lemah para penulis adalah tidak dapat menampilkan data yang mendukung klaim bahwa metode mereka valid.

Semoga Bermanfaat

Terima Kasih Kepada teman-teman, guru, dosen dan pembimbing yang telah banyak memotivasi kami untuk rajin berkarya.


"Sahabat Penulis sedang membaca sebuah buku fisika tingkat tinggi"


Sumber:

1. Arip Nurahman Notes
2. Wikipedia
3. http://arxiv.org/
4. Kak Anugrah Kusumo, M.Sc.,
Saat ini beliau sedang menjalani studi Ph.D. di Pusan National University, Busan, Korea Selatan. Topik riset "Path planning and control for multiple robots".
Sangat tertarik pada implementasi robotika untuk membantu tugas-tugas yang sulit dilakukan manusia.