Wednesday 31 July 2013

Berkah Ramadhan: Super Mega Advanced Robotics Technology: SMART

"Fortune Favors the Brave, Dude."
*Dr. Newton Geiszler*

Bisakah Manusia Ciptakan Super Robot Raksasa "Pacific Rim"? 
Dengan sumber daya yang ada ada saat ini, manusia belum mampu menciptakan robot raksasa. Robot macam ini baru terwujud jika berada di planet lebih kecil dan bergravitasi rendah. Materi dari robot tersebut juga harus terbuat dari materi terdepan dan ringan. 

Demikian disampaikan pakar robot, Dr. Daniel Wilson, M.Eng. menjawab pertanyaan mengenai kemampuan manusia soal pembangunan robot mega. Doktor Wilson merupakan pakar robot ternama jebolan the Robotics Institute at Carnegie Mellon University in Pittsburgh, Pennsylvania.

His thesis work, entitled Assistive Intelligent Environments for Automatic Health Monitoring, focused on providing automatic location and activity monitoring in the home via low-cost sensors such as motion detectors and contact switches. He has worked as a research intern at Microsoft Research, the Xerox PARC, Northrop Grumman, and Intel Research Seattle.

Robot raksasa tampil dalam film sains fiksi terbaru, Pacific Rim. Dalam film produksi Hollywood itu, manusia menciptakan robot raksasa yang dikendalikan dua orang. Inti dari gerakan robot tersebut adalah peleburan manusia dengan mesin.
"Saya tidak tahu pencipta mana yang bisa mewujudkan robot raksasa yang bisa berjalan tegak di embusan angin pada ketinggian. Apalagi memindahkannya dengan cukup ketangkasan untuk berjalan," kata Dr. Wilson.
Jika pun akhirnya material ringan dan terdepan ini bisa dikembangkan, mekanisme pergerakannya akan menimbulkan masalah. Akan sulit mempertahankan berbagai gerakan dinamis yang timbul. 
Termasuk ketinggian, akselerasi, momentum, penyerapan panas, dan torque internal.
Saat ini semua berhasil dibangun, adalah hal mustahil menggerakannya dengan kecepatan tinggi.

Disebutkan Dosen dan pakar robot, Prof. Mel Siegel dari Robotics Institute di Carnegie Mellon University, di makalah When Physics Rules Robotics, salah satu masalah utama dalam pembuatan robot adalah berat berlebih.
Hal berikutnya yang wajib dipertimbangkan adalah faktor energi.
Butuh energi besar untuk menggerakannya.

Dr. Wilson menduga, suatu saat nanti manusia akan bisa mewujudkan energi seperti ini menggunakan reaktor nuklir. 

Kendala lainnya: Biaya. 

Diprediksi oleh SciencePortal bahwa untuk membangun satu robot raksasa berbobot 43 ton dibutuhkan biaya 725 juta dollar AS.  [Rp. 7.250.000 000 000/ Tujuh Triliun Dua Ratus Lima Puluh Miliar Rupah]

Bayangkan Bobot Mati Robot-Robot Raksasa ini yang mencapai 2500 Ton.

Kendati demikian, Dr. Wilson menegaskan bahwa satu-satunya alasan yang memungkinkan manusia membangun robot macam ini adalah demi tujuan estetika semata.

Aktris cilik Jepang Ashida Mana yang berperan sebagai Mako Mori 
[Salah Satu Pilot Robot Raksasa] versi masa kecil dalam Film Pacific Rim
Sebuah bentuk pembuktian bahwa hal ini bisa dilakukan.

Masih mustahil menciptakannya untuk tujuan lain.

Ukuran Robot Gundam dengan Seorang Photographer

Di balik kesuksesan film animasi "Pacific Rim" yang masih diputar di bioskop-bioskop di Tanah Air saat ini, ternyata ada sentuhan seorang animator Indonesia. Dialah Ronny Gani, seorang animator muda yang bekerja di Industrial Light & Magic, di Singapura, anak perusahaan Lucas Film Group, yang menggarap film tersebut.

"Kalau di Pacific Rim saya mengerjakan animasinya. Jadi saya menggerak-gerakkan karakter-karakter yang ada di film itu," ujar Ronny dalam wawancara yang dilansir situs VOA. Ia mengatakan, sebagai animator, ia punya peran memainkan visual effects sehingga gerakan karakter dalan animasi menjadi lebih hidup dan masuk akal.

Ini bukanlah debut pertamanya menggarap animasi-animasi di film Hollywood. Ronny sebelumnya juga terlibat dalam penggarapan film the Avengers yang dirilis tahun 2012.

"Kebetulan sekali waktu saya pertama kali mulai bekerja di Industrial Light & Magic, proyek yang sedang dikerjakan adalah The Avengers. Jadi otomatis saya ikut terlibat dalam proyek itu. Secara garis besar grup Industrial Light & Magic itu mengerjakan bagian akhir film di bagian aliennya sudah mulai menginvasi," kata Ronny.

The Future of Humanoid Robots - Research and Applications

Edited by: Dr. Riadh Zaier, M.Eng.

 Sultan Qaboos University, Oman

Dr. Riadh Zaier received his M.Eng. and Dr. Eng. Degrees, both in Discrete-Time Tracking Control Systems from the Department of Systems Engineering, Nagoya Institute of Technology, Japan, in 1996 and 1999, respectively. He joined Fujitsu Automation Ltd. in 1999. Then he joined Fujitsu Laboratories Ltd., as a researcher in 2004.
















Ucapan Terima Kasih:

Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robotika (KOMPOR) adalah Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat universitas di Universitas Pendidikan Indonesia yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi otomasi dan robotika.

http://kompor-upi.org/

Sahabat dan Keluarga di Seneby Corp.

Kang Karizal Muharom, Finalis Olimpiade Robotik International di Korea Selatan.


Kunjungi Juga:

Kontes Robot Indonesia 2013

http://kri2013reg5.unud.ac.id/index.php

Sekolah Pendidikan Robotika Indonesia

http://indonesiaroboticschool.blogspot.com/

Sebuah Ide Pengembangan Pendidikan IPTEKS Robotiks di Tanah Air.

Maju Terus Ipteks Indonesia, Semangat!

Sumber:

Pacific Rim

Kompas Sains

Zika Zakiya; National Geographic 

Berkah Ramadhan: Roadmap Percepatan Pembangunan Kelautan Indonesia

Roadmap Pembangunan Kelautan

Para Sahabat sedang Bertafakur di Pantai Sayang Heulang, Garut Selatan.


Sayang, sejak zaman kolonial hingga sebelum terbentuknya DKP dan DMI (Dewan Maritim Indonesia) pada September 1999, kita kurang serius mengelola SDA kelautan. 

Akibatnya, potensi ekonomi kelautan yang sangat besar, ibarat “raksasa yang tertidur”, itu belum dapat kita transformasikan menjadi sumber kemakmuran, kemajuan, dan kedaulatan bangsa.

Bayangkan, dari 114 pelabuhan umum yang kita miliki, tidak satu pun memenuhi standar pelayanan internasional. 

Selama Orde Baru, kredit yang dikucurkan untuk sektor-sektor ekonomi kelautan kurang dari 15%, dan untuk sektor perikanan hanya 0,02% dari total kredit.

Wajar, kalau hingga saat ini kontribusi ekonomi kelautan hanya sebesar 22% PDB. Sementara, negara-negara dengan potensi laut yang jauh lebih kecil ketimbang Indonesia, seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, China, Islandia, dan Norwegia, sumbangan ekonomi kelautannya terhadap PDB mereka rata-rata mencapai 40%

Oleh sebab itu, kini saatnya kita melakukan reorientasi paradigma pembangunan (paradigm shift), dari pembangunan berbasis daratan menjadi pembangunan berbasis kelautan dan kepulauan.

Kita galakkan pendayagunaan sumberdaya kelautan melalui peningkatan alokasi anggaran publik, kredit, sumberdaya manusia, teknologi, infrastruktur, dan management inputs lainnya berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development) secara terpadu dan ramah lingkungan. 

Dalam jangka pendek, kita optimalkan pembangunan sektor-sektor ekonomi kelautan yang bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja, seperti perikanan budidaya, perikanan tangkap, industri pengolahan hasil perikanan, pariwisata bahari, pertambangan dan energi, pelayaran, pelabuhan, dan industri galangan kapal. 

Sekedar contoh, dengan potensi total muatan nasional 502 juta ton/tahun (200 juta ton batubara, 55 juta ton crude oil, 60 juta ton CPO, 7 juta ton produk perikanan , 8 juta ton LNG, 2 juta ton LPG, 120 juta ton containers, dan 50 juta ton general cargo), melalui pendekatan “kluster maritim” kita bisa meraup devisa perhubungan laut US$ 15 miliar setiap tahunnya (IMPC, 2008). 

Untuk dapat melayani kebutuhan angkutan muatan sebesar itu, diperlukan sekitar 650 kapal tambahan dengan total investasi sebesar US$ 5 miliar.

Selain itu, kluster maritim juga akan meningkatkan pendapatan negara, menciptakan lapangan kerja baru sedikitnya untuk 1 juta orang, membangkitkan sejumlah multiplier effects, dan mendongkrak daya saing ekonomi nasional. 

Kluster maritim juga dapat mempercepat pembentukan 24 pelabuhan sebagai hub port. Hingga kini, semua pelabuhan Indonesia masih berstatus sebagai feeder port.

Ini menjadi salah satu penyebab utama yang membuat ekonomi kita kurang kompetitif, karena hampir 70% dari ekspor barang dan komoditas Indonesia harus melalui Singapura. 

Dengan mengusahakan 1 juta ha budidaya rumput laut (30% total potensi), dapat diproduksi sekitar 16 juta ton rumput laut kering per tahun. Bila kita ekspor 10 juta ton/tahun dengan harga sekarang US$ 0,7/kg, maka akan diperoleh devisa sebesar US$ 7 miliar/tahun.

Kepiting di Telapak Tangan

Jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 3 juta orang. Apalagi, kalau rumput laut itu diproses menjadi berbagai semi-refined products (seperti agar, karaginan, alginat, makanan dan minuman) atau refined products (seperti bahan pencampur coklat, milk shake, es krim, permen, pasta gigi, salep, pelembab, shampoo, lotion, industri cat, tekstil, dan film), tentu devisa, pendapatan negara, tenaga kerja, dan multiplier effects yang dihasilkan menjadi berlipat ganda. 

Padahal, masih banyak komoditas perikanan lain yang harganya tinggi dan laku keras di pasar domestik maupun ekspor, antara lain udang, tuna, kerapu, patin, nila, ikan hias, kerang mutiara, teripang, cerax, dan abalone. 

Agar tidak selalu menjadi ‘bangsa pemadam kebakaran’, dalam jangka panjang kita kembangkan SDM dan teknologi kelautan mutakhir (future technology) seperti bioteknologi, teknologi informasi dan komunikasi, nanotechnology, coastal and ocean engineering, bioenergi dari algae, gas hidrat, dan teknologi pemanfaatn SDA non-konvensional lainnya. 

Dengan roadmap (peta jalan) pembangunan seperti itu, maka pulau-pulau kecil dan wilayah laut diyakini tidak lagi menjadi ‘beban pembangunan’ (cost center) serta tempat berlangsungnya perampokan, penyelundupan, dan berbagai kegiatan ilegal lainnya, tetapi akan menjadi pusat-pusat kemajuan dan kemakmuran yang tersebar di seluruh Nusantara. 

Wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, dan laut yang makmur (prosperity belt) secara otomatis bakal menjadi sabuk pengaman (security belt) yang semakin mengukuhkan kedaulatan NKRI.

Bung Muhammad Ismail Sedang Memegang Induk Penyu Raksasa di Batu Hiu, Pangandaran.


Lebih dari itu, implementasi peta jalan pembangunan kelautan nasional ini secara cerdas dan konsisten juga diyakini mampu menghantarkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru dunia pada 2025 bersama Brazil, Rusia, India, dan China. 

Sumber:

Center For Coastal and Marine Resources Studies
Bogor Agricultural University

Ocean Paradigm Study Group

Kementrian Kelautan dan Perikanan

LIPI

Foto Oleh: Bung Deni Nugraha dan Bung Widia Prima 

Semoga Bermanfaat

Indonesia Bisa!
 

Resep Rahasia Membuat Kanal Terbesar di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Water Canals



A ship canal is a canal especially intended to accommodate ships used on the oceans, seas or lakes to which it is connected, as opposed to a barge canal intended to carry barges and other vessels specifically designed for river and/or canal navigation. Because of the constraints of accommodating vessels capable of navigating large bodies of open water, a ship canal typically offers deeper water and higher bridge clearances that a barge canal of similar vessel length and width constraints.

Ship canals may be especially constructed from the start to accommodate ships, or less frequently they may be enlarged barge canals, or canalized or channelized rivers. There are no specific minimum dimensions for ship canals, with the size being largely dictated by the size of ships in use nearby at the time of construction or enlargement.
Ship canals may be constructed for a number of reasons, including:
  1. To create a shortcut and avoid lengthy detours.
  2. To create a navigable shipping link between two land-locked seas or lakes.
  3. To provide inland cities with a direct shipping link to the sea.
  4. To provide an economical alternative to other options.
Important Ship Canals 

Canal Length Lock depth Dimensions Location Notes
White Sea – Baltic Canal 141 mi (227 km) 3.5 m (11 ft) 135m × 14.3 m × 3.5m Russia Russia
  • Opened in 1933, is partly a canalised river, partly an artificial canal, and partly some natural lakes.
  • Shallow depth limits modern vessels from using the canal.
Rhine-Main-Danube Canal 106 mi (171 km) 4 m (13 ft) lock dimensions: 190m x 11.45m x 4m Germany Germany
Suez Canal 120.11 mi (193.30 km) No locks, but 24 m (79 ft) deep. 205 m (673 ft) wide Egypt Egypt
Volga-Don Canal 62 mi (100 km) 3.5 m (11 ft) lock dimensions: 140m x 16.6m x 3.5m Russia Russia
Kiel Canal 60 mi (97 km) 14 m (46 ft) lock dimensions: 310m x 42m x 14m Germany Germany
Houston Ship Channel 56 mi (90 km) 14 m (46 ft) 161 m (528 ft) wide United States USA
Panama Canal 51 mi (82 km) 25.9 m (85 ft) lock dimensions: 320m x 33.53m x 25.9 m Panama Panama
Danube-Black Sea Canal 40 mi (64 km) 5.5 m (18 ft) lock dimensions: 138m x 16.8m x 5.5m Romania Romania
Manchester Ship Canal 36 mi (58 km) 8.78 m (28.8 ft) lock dimensions: 170.68m x 21.94m x 8.78m United Kingdom UK
Welland Canal 43.4 km (27.0 mi) 8.2 m (27 ft) lock dimensions: 225.5m x 2.3m x 8.2 m Canada Canada
Saint Lawrence Seaway
8.2 m (27 ft) lock dimensions: 225.5m x 2.3m x 8.2 m CanadaCanada
United States USA


"Petani perlu jalan desa sawah ke jalan besar, irigasi tersier desa ke sekunder, tersedia pupuk organis & fasilitas Pengendalian Hama Terpadu."
*Prof. Emil Salim, Ph.D.*


Kanal Irigasi di Desa Bangunharja, Berguna untuk Pengairan Pesawahan, Perikanan dan Kegiatan Masyarkat Lainnya.

Sumber: 

Wikipedia
BIG BIGGER BIGGEST
Desa Bangunharja

Tuesday 30 July 2013

Berkah Ramadhan: Master Plan Percepatan Pembangunan Kelautan Indonesia

Sejak ditandatanganinya perjanjian Internasional dalam Konvensi PBB Hukum Laut (United Nations Conference on the Law Of the Sea/UNCLOS) pada 1982 di Montego Bay, Jamaika, masyarakat dunia mengakui bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki wilayah laut yang sangat luas, mulai dari laut teritorial, zona tambahan (contiguous zone), Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sampai dengan Landas Kontinen (continental shelf).

Dengan kekayaan alam melimpah, jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa, dan posisi geoekonomi sangat strategis, Indonesia yang akan  merayakan 68 tahun merdeka, seharusnya sudah menjadi bangsa besar yang maju dan makmur.

Bersama Para Founders Forsalim di Pangandaran
Namun, hingga kini Indonesia masih sebagai negara berkembang dengan angka pengangguran dan kemiskinan yang tinggi serta daya saing rendah. 

Banyak faktor yang menyebabkan kita terbelakang, mulai dari karut-marutnya sistem politik dan hukum sampai lemahnya penguasaan IPTEK.
Namun, salah satu penyebab utamanya adalah karena paradigma pembangunan nasional terlalu berorientasi pada daratan (land-based development), sedangkan laut hanya diperlakukan sebagai tempat eksploitasi SDA secara ekstraktif, pembuangan limbah, dan berlangsungya berbagai kegiatan ilegal.
Padahal, Nusantara ini merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau tak kurang dari 17.840 dan total luas perairannya mencapai lebih kurang 5.800.000 km persegi.

Bahkan dengan diberlakukannya Perjanjian Hukum Laut Tahun 1982 (disahkan tahun 1985), total luas wilayah perairan Indonesia bertambah menjadi sekitar 8.800.000 km persegi. Sebagai tambahan bahwa total panjang garis pantai terluar Indonesia yang mencapai 95.181 km ini merupakan yang terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada.

Dalam wilayah pesisir dan lautan itu terdapat potensi berbagai SDA dan jasa-jasa lingkungan yang sangat besar, yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal.

Total Potensi Ekonomi Kelautan Indonesia dapat mencapai US$ 12 Trilyun dalam 10 Tahun Pertumbuhan.

Sedikitnya ada 11 sektor ekonomi kelautan yang dapat dikembangkan:

(1) Perikanan tangkap, (2) Perikanan budidaya, (3) Industri pengolahan hasil perikanan, (4) Industri bioteknologi kelautan, (5) pertambangan dan energi, (6) pariwisata bahari, (7) kehutanan, (8) perhubungan laut, (9) sumberdaya pulau-pulau kecil, (10) industri dan jasa maritim, dan (11) SDA non-konvensional.


Potensi produksi lestari sumberdaya ikan laut Indonesia mencapai 6,4 juta ton/tahun atau 8% dari potensi lestari ikan laut dunia. Saat ini tingkat pemanfaatannya baru mencapai 4,5 juta ton. Potensi produksi budidaya laut diperkirakan mencapai 45 juta ton/tahun, dan budidaya perairan payau (tambak) sekitar 5 juta ton/tahun. Sementara itu, total produksi budidaya laut dan tambak baru sebesar 2,5 juta ton (5% potensi produksi) pada 2007.

Dengan Percepatan Pembangunan Ekonomi Kelautan Potensi ini dapat dilipatkan gandakan hingga 5 kali.

Potensi Bioteknologi Kelautan

Indonesia juga memiliki potensi industri bioteknologi kelautan sangat besar berupa industri makanan dan minuman, farmasi (seperti Omega-3, squalence, viagra, dan sun-chlorela), bioenergi, bioremediasi, genetic engineering, dan beragam industri lainnya yang hingga kini hampir belum tersentuh pembangunan. Potensi ekonomi perikanan dan bioteknologi kelautan diperkirakan mencapai US$ 100 milyar setiap tahunnya.

Potensi Ekonomi Pariwisata Bahari

Kendati belum ada perhitungan tentang potensi ekonomi pariwisata bahari. Namun jika dibandingkan dengan Queensland, Australia dengan panjang garis pantai yang hanya 2100 km mampu menghasilkan devisa pariwisata bahari sebesar US$ 2 miliar/tahun, maka sejatinya potensi ekonomi pariwisata bahari Indonesia sangat besar. Indonesia dapat mencapai US $ 50 miliar/tahun.

Potensi Migas & Pertambangan Lepas Pantai

Sekitar 70% produksi minyak dan gas bumi berasal dari kawasan pesisir dan lautan. Dari 60 cekungan yang potensial mengandung migas, 40 cekungan terdapat di lepas pantai, 14 di pesisir, dan hanya 6 yang di daratan. Dari seluruh cekungan tersebut diperkirakan potensinya sebesar 11,3 miliar barel minyak bumi. Cadangan gas bumi diperkirakan sebesar 101,7 triliun kaki kubik.

Kawasan ini juga kaya akan berbagai jenis bahan tambang dan mineral, seperti emas, perak, timah, bijih besi, dan mineral berat.

Belum lama ini ditemukan jenis energi baru pengganti BBM berupa gas hidrat dan gas biogenik di lepas pantai Barat Sumatera dan Selatan Jawa Barat serta bagian utara Selat Makassar dengan potensi yang sangat besar, melebihi seluruh potensi minyak dan gas bumi (Richardson, 2008). Potensinya dapat mencapai Puluhan Trilyun Dolar.

Potensi ekonomi perhubungan laut diperkirakan sebesar US$30 miliar/tahun. Ini berdasarkan pada perhitungan bahwa sejak 15 tahun terakhir kita mengeluarkan devisa sekitar US$ 15 miliar/tahun untuk membayar armada pelayaran asing yang mengangkut 97% dari total barang yang diekspor dan diimpor ke Indonesia, dan yang mengangkut 50% total barang yang dikapalkan antar pulau di wilayah Indonesia.

Potensi Ekonomi dari Industri dan Jasa Maritim

Belum lagi potensi ekonomi dari industri dan jasa maritim (seperti galangan kapal, coastal and offshore engineering, pabrik peralatan dan mesin kapal serta perikanan, dan teknologi komunikasi dan informasi), pulau-pulau kecil, dan SDA non-konvensional yang sangat besar.

Bila Indonesia mampu meningkatkan kemampuannya dalam industri dan jasa maritim setara Korea Selatan dan Singapura, maka potensi ekonominya dapat mencapai sekitar US$ 4 Triliun per 10 tahun pembangunan.

SDA non-konvesional

Adalah SDA yang terdapat di wilayah pesisir dan lautan, tetapi karena belum ada tekonologinya atau secara ekonomi belum menguntungkan, sehingga belum bisa dimanfaatkan.

Contohnya adalah:
Deep sea water industries, gas hidrat dan biogenik, bioenergi dari algae laut, energi gelombang, energi pasang surut, OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion), sumber-sumber mata air tawar di dasar laut (Becker and Carlin, 2004), energi listrik dari ion Na+ dan Cl- , energi nuklir, dan mineral laut.

Lautan merupakan gudang terbesar di planet bumi yang mengandung sekitar 50.000 triliun ton berbagai logam dan garam mineral, seperti emas, tembaga, perak, mangan, lithium, bromium, magnesium, chlor, yodium, fosfor, sulfur, borium, sodium khlorida, magnesium khlorida, magnesium sulfat, kalsium sulfat, dan potassium sulfat. Setiap mil kubik air laut mengandung 4 juta ton magnesium, emas senilai 93 juta dolar AS, dan perak senilai 8,5 juta dolar AS.

Kang Fadly Fauzie Firdausi, Assistant of Lecturer Civil Enginnering at Universitas Muhamadiyah Yogyakarta
dan Ketua Forsalim di Pantai Pangandaran

Di dalam lautan juga terdapat sekitar 10 triliun ton deuterium, sejenis isotop hidrogen yang mudah dipisahkan dari air laut dan merupakan bahan bakar utama bagi reaktor pembangkit energi sistem nuklir fusi, yang lebih aman ketimbang sistem nuklir fisi. 

Dengan teknologi nuklir yang relatif aman ini, lautan sesungguhnya dapat mencukupi kebutuhan energi bagi umat manusia sejagat raya secara berkelanjutan (Carson, 1973).

Potensi total ekonomi kesebelas sektor kelautan Indonesia diperkirakan mencapai US$ 1,2 Trilyun Per Tahun atau lebih dari sembilan kali lipat APBN 2009 dan satu setengah kali PDB saat ini.

Sedangkan, kesempatan kerja yang dapat dibangkitkan mencapai 40 juta orang lebih. Ekonomi kelautan semakin strategis bagi Indonesia, seiring dengan pergeseran pusat ekonomi dunia dari Poros Atlantik ke Asia-Pasifik.

Dewasa ini, 70% perdagangan dunia berlangsung di kawasan Asia-Pasifik. Sekitar 75% produk dan komoditas yang diperdagangkan di transportasi melalui laut Indonesia dengan nilai sekitar US$ 1,3 triliun per tahun.

Bagaimana Menyusun Master Plan Percepatan Pembangunan Kelautan Nusantara agar semua potensinya dapat tergali?

Bersama Kawan-Kawan di Pantai Sayang Heulang Garut Selatan.

To Be Continued

Sumber:

Center For Coastal and Marine Resources Studies
Bogor Agricultural University

Ocean Paradigm Study Group

Kementrian Kelautan dan Perikanan

LIPI

Semoga Bermanfaat

Indonesia Bisa!

Pendidikan Sebagai Elemen Pertahanan Bangsa

"Membangun sistem pembelajaran yang baik dan menyeluruh serta didampingi dengan konsep wawasan ke-bangsaan akan memperkokoh persatuan-kesatuan sebuah bangsa"

Setiap bangsa dalam mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya perlu memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi. Geopolitik bangsa Indonesia diterjemahkan dalam konsep Wawasan Nusantara, sedangkan geostrategi bangsa Indonesia dirumuskan dalam konsep Ketahanan Nasional. 

Sesuai dengan bagan paradigma ketatanegaraan Negara Republik Indonesia, maka Ketahanan Nasional (Tannas) merupakan salah satu konsepsi politik dari Negara Republik Indonesia. Ketahanan Nasional dapat dikatakan sebagai konsep geostrateginya bangsa Indonesia. 

Dengan kata lain, geostrategi bangsa Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional. Untuk meresepkan konsep-konsep ini perlu diadakan upaya edukasi masyarakat yang kreatif dengan berbagai metode, misalnya melalui pendidikan, perfilman dan acara-acara nasional yang bersifat mendidik masyarakat agar mencintai bangsa dan negaranya.

Semoga

Aamiin.

Sumber:

Arip Nurahman Notes

Monday 29 July 2013

Berkah Ramadhan: Ocean Paradigm Study Group

OPSG 


Empowerment studies related with oceanic resources, in general we study Indonesia natural resources empowerment.

Allhamdulilah penulis dapat bergabung dalam sebuah Komunitas Ilmiah yang didirikan oleh Bpk. Dr. Miftachul Hadi, M.Sc. Ocean Paradigm Study Group. Ia adalah peneliti LIPI dan Ketua Persatuan Pelajar Indonesia di Brunei Darussalam.

Potensi Raksasa Benua Maritim Indonesia

Peneliti Senior Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS. menyatakan bahwa total seluruh potensi 11 sektor ekonomi kelautan Indonesia adalah 11,2 triliun dolar AS. [Rp. 1.120.000.000.000.000.000./Satu Juta Seratus Dua Puluh Ribu Trilyun Rupiah] ini berarti hampir menyamai PDB Negeri Super Power Amerika Serikat yang sebesar US$ 14 Triliun. Hanya dengan potensi kelautan, Nusantara dapat menyalip kekuatan ekonomi USA dan China.

Allah Maha Besar.

Namun kontribusinya baru 22 persen karena kebijakan pemerintah bukan berdasarkan kelautan (ocean based).

Berkah Ekonomi Kelautan

Sedikitnya ada 11 sektor ekonomi kelautan yang dapat dikembangkan:

(1) Perikanan tangkap,
(2) Perikanan budidaya,
(3) Industri pengolahan hasil perikanan,
(4) Industri bioteknologi kelautan,
(5) Pertambangan dan energi,
(6) Pariwisata bahari,
(7) Kehutanan daerah Pantai,
(8) Perhubungan laut,
(9) Sumberdaya pulau-pulau kecil,
(10) Industri dan jasa maritim, dan
(11) SDA non-konvensional.

Prof. Rokhmin menjelaskan, potensi ekonomi kelautan Indonesia besar sekali, bukan hanya perikanan, tambak, dan budidaya tetapi juga ada industri bioteknologi kelautan, pertambangan mineral lepas pantai, sumber energi bersih dll. Menurutnya, potensi dari 11 sektor ekonomi kelautan minimal sebanyak 1,2 triliun dolar AS. per tahun “Artinya ini kan lebih besar dibandingkan produk domestik bruto (PDB) kita,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela diskusi 'Membangun Ekonomi Kelautan' di Jakarta, Rabu (24/7/2013) malam.

Selain itu, kata Prof. Rokhmin, jika potensi ekonomi kelautan Indonesia kalau bisa dimanfaatkan secara maksimal maka bisa membiayai pengeluaran negara sekaligus menciptakan sedikitnya 40 juta tenaga kerja. 

Dia menerangkan, wilayah darat yang dimiliki Indonesia hanya seperempat bagian, dan sisanya adalah lautan.

Jadi secara geoekonomi maupun geopolitik, Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia seharusnya melakukan pembangunan berdasarkan kelautan dan pulau-pulau kecil (ocean based). 

Namun faktanya, nilai kontribusi 11 sektor ekonomi kelautan itu baru sebanyak 22 persen terhadap PDB maupun kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan.

Menurutnya, banyak pakar ekonomi yang menduga bahwa salah satu yang muncul inefisiensi atau lemahnya daya saing bangsa Indonesia itu karena Indonesia mengingkari fitrah atau jati diri sebagai bangsa kelautan.  


5 F = Food, Fuel, Fluids & Fibers for Fortune


"TATA RUANG KELAUTAN"

Food, Fuel, Fluids and Fibers for Fortune.

Intisari:

(1) Indonesia terletak diantara "dua samudera besar dunia", berikut arus lautnya (temperatur, salinitas, ikan dst).

(2) Alfafa, sumber nutrisi bergizi bagi ternak, pengikat nitrogen.

(3) Perlunya membentuk "hub" pelabuhan penghubung/transit untuk menjembatani transportasi nasional.

(4) Indonesia (2010, 2011) sebenarnya surplus beras dan jagung, problem transportasi.

(5) Indonesia memiliki banyak teluk-teluk unik yang cocok untuk budidaya kelautan.

(6) Hanya Indonesia yang dilalui "arus laut besar dunia" (warm, less salinity, dst): sumber energi hidrokinetik yang melimpah, budidaya algae (syarat hidup optimum algae a.l. suhu hangat).

(7) Selat Malaka sebagai urat nadi lalu lintas perekonomian dunia, Indonesia belum membangun/inves infrastruktur pelabuhan kapal. Singapura menarik keuntungan besar dari port-nya.

(8) Bangsa Indonesia harus memiliki karakter yang kuat, harus percaya diri.

Bersama Para Sahabat Forsalim di Tempat Penangkaran Biota Laut


"Indonesia sejatinya adalah surga dunia, persiapkan kekuatan untuk membangun Indonesia!"

Salam Indonesia!

Menggagas Indonesian Cyber Defense Force

M: "Quoting Tennyson's poem Ulysses: Though much is taken, much abides, and though we are not now that strength which in old days, moved earth and heaven; that which we are, we are; One equal temper of heroic hearts, made weak by time and fate, but strong in will to strive, to seek, to find, and not to yield."
*Skyfall*


Rektor Universitas Pertahanan Indonesia (UPI), Letnan Jenderal Subekti, mengatakan, saat ini potensi ancaman perang dari luar negeri sudah banyak bergeser. 

Dia meyakini ancaman perang sudah sangat kecil kemungkinannya."Ancaman perang beralih secara non-fisik atau disebut perang cyber, ini tren baru," kata Subekti di kampus Unhan, Jalan Kenari, Jakarta Pusat. 

Negara-negara kuat, dia melanjutkan, sudah tidak perlu repot-repot mengerahkan kekuatan militer penuh untuk menghancurkan negara musuh. Cukup menggunakan smart power untuk menyerang sendi-sendi vital negara musuh, seperti ideologi hingga sosial budaya. "Cara menyerang bisa melalui media sosial, Internet, atau teknologi informasi lain," kata dia. 

Subekti mengklaim, saat ini Indonesia sudah siap menghadapi ancaman perang cyber. Salah satu bukti, Kementerian Pertahanan sudah punya badan anti-perang cyber untuk melindungi data-data strategis. 

Pemerintah juga sudah punya skema perlindungan ideologi dan sosial budaya dari ancaman laten perang cyber negara lain. "Kami juga segera punya badan nasional perang cyber untuk semakin memperkuat diri." Mantan Pangdam VI/Mulawarman ini menambahkan, Indonesia sudah beberapa kali mendapat ancaman perang cyber. 

Sebagai contoh, ada upaya pembelokan ideologi negara, provokasi konflik sosial budaya masyarakat Indonesia, hingga masuknya berita, foto, dan konten porno yang mengancam moral bangsa. Namun, saat disinggung asal-muasal negara pengirim serangan non-fisik ini, Subekti bungkam.



Metode Serangan Cyber:
Bacaan Lebih Lanjut:
INDONESIA CYBER ARMY: ICA
  "4 P’s of  Prevent, Pursue, Protect and Prepare.”
*Prof. Juwono Sudarsono, M.A., Ph.D. Former Ministry of Defense and Founder Universitas Pertahanan Indonesia*

Resep Membuat Gedung Tertinggi di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Skyscraper





The world's tallest man-made structure is the 829.8 m (2,722 ft) tall Burj Khalifa in Dubai, United Arab Emirates. The building gained the official title of "Tallest Building in the World" at its opening on January 4, 2010.

The Council on Tall Buildings and Urban Habitat, an organization that certifies buildings as the "World’s Tallest", recognizes a building only if at least fifty percent of its height is made up of floor plates containing habitable floor area. Structures that do not meet this criterion, such as the CN Tower, are defined as "towers".

There are dozens of radio and television broadcasting towers which measure over 600 metres (about 2,000 ft) in height, and only the tallest are recorded in publicly available information sources.
Salah Satu Adegan Film Ghost Protocol di Gedung Burj Dubai

Sumber: 

Wikipedia
Big Bigger Biggest
Ghost Protocol

Sunday 28 July 2013

Berkah Ramadhan: Antara Ranca Manyar dan History of The World

Berkumpul bersama kawan-kawan lama, buka shaum bareng memang luar biasa menyenangkan ditambah banyak makanan pula he.,he.,dan hiburan seru yang ilmiah serta edukatif.
Bersua kembali dengan sahabat semasa SMA di Desa Ranca Manyar Kecamatan Bale Endah, pengalaman yang seru dan sangat kocak, makan bareng, bercanda ngobrol ngalor-ngidul dan nonton Sky Fall serta A History of The World.
Mungkin arti dari Ranca Manyar itu adalah "Kolamnya Burung Manyar", Ranca itu istilah dalam bahasa sunda yang mungkin merujuk kepada sebuah "Situ Leutik" yang air nya mulai surut, sedangkan Manyar adalah sejenis burung [Manuk Manyar].

Kita akrab mendengar kata-kata: Ranca Kole, Ranca Go'ong, Ranca Ekek dan Lain-lain. Ini menunjukan bahwa dahulu kala daerah Tatar Sunda kaya akan Situ (Danau) sisa dari Danau Raksasa Bandung Purba.

Tikukur jeung Manuk Manyar 
Kadupak ku Manuk Heulang
Hayu Urang Getol Diajar
Sangkan Hirup Bagja-Meunang

Sedangkan A History of The World adalah sebuah Film Dokumenter dari BBC Knowledge yang kebetulan pada episode ini menayangkan mengenai kebangkitan bangsa-bangsa akibat Revolusi Industri.

Digambarkan bagaimana bangsa-bangsa bangkit dan menjadi para Super Power dimulai dengan adanya Revolusi Industri yang dipicu oleh penemuan Mesin Uap oleh James Watt.

Apa Itu Mesin Uap?
 
Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam uap air dan mengubahnya menjadi energi mekanis. Mesin uap digunakan dalam pompa, lokomotif dan kapal laut, dan sangat penting dalam Revolusi Industri.

Mesin uap merupakan mesin pembakaran eksternal, dengan cairan yang terpisah dari hasil pembakaran. Sumber panas yang dapat digunakan yaitu tenaga surya, tenaga nuklir, atau tenaga panas bumi. Jika uap berkembang melalui piston atau turbin, akan menyebabkan kerja mekanik.



Hatur Nuhun:
Kang Luki, Om Dian, A Gin-gin dan Kang Dadan.

Sumber: 

Wikipedia


Rahasia Membuat METRO Terbesar di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Metro




Pemprov Jabar, diwakili Gubernur Jabar, Bpk. Dr. KH. Ahmad Heryawan, Lc. menandatangani MoU dengan Wakil Presiden China National Machienry Import and Esport Corporation (CMC), Zhao Jun, di Gedung Pakuan-Kota Bandung, Sabtu (20/7). 

Dengan ditandatanganinya MoU tentang Penyusunan Rencana Induk Metropolitan Bandung Raya tersebut, maka penyusunan feasibility study (FS) atau studi kelayakan pelaksanaan proyek senilai Rp 10 triliun tersebut dimulai. Anggaran untuk untuk pembuatan masterplan trasportasi di Bandung Raya dan pembuatan monorel dialokasikan sekitar Rp 50 miliar. 

Sementara anggaran kasar untuk pembangunan monorel sekitar 16 km itu sekitar Rp 10 triliun. Anggaran tersebut, murni dari pihak swasta yang diwakili oleh CMS sebagai BUMD infrastruktur Cina dan beberapa pihak swasta dari Jabar yang dikelola oleh Panghegar Group.

Mentri BUMN Pak Dahlan Iskan dan Pak Jokowi di dalam Konsosrsium Monorel BUMN

Menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, setelah MoU ditandatangani berarti pembuatan masterplan dan FS monorel sudah dimulai. Masterplan, direncanakan dilakukan dalam satu tahun. Sementara FS, selama enam bulan.

Yang Muda yang Belajar

Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi.

Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan.

Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan.



Semangat Belajar

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.  

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. 

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. 

Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.  

Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. 

Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.



Sumber:

Wikipedia
Drs. Syaiful Bahri, M.Ag.
Arip Nurahman Notes
http://belajar.kemdiknas.go.id/ [Rumah Belajar Kemendikbud]

Saturday 27 July 2013

Kuliah Umum: Cara Membuat Statsiun Antariksa

BIG BIGGER BIGGEST: Space Station

 

Stasiun luar angkasa atau stasiun orbit adalah struktur buatan yang didesain manusia untuk hidup di luar angkasa. Sebuah Stasiun Luar Angkasa dibedakan dari pesawat luar angkasa berawak lainnya karena ketiadaan propulsi utama atau fasilitas pendaratan; tetapi, kendaraan lain digunakan sebagai kendaraan ke dan dari stasiun ini. 

Stasiun luar angkasa didesain untuk hidup di orbit jangka-menengah, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan. Stasiun luar angkasa juga digunakan untuk mempelajari efek jangka panjang penerbangan luar angkasa terhadap tubuh manusia dan juga untuk menyediakan platform untuk jumlah yang lebih banyak dan panjang untuk penelitian saintifik dari yang telah tersedia di kendaraan luar angkasa lainnya.

Semua durasi penerbangan luar angkasa berawak telah dicetak di atas stasiun luar angkasa. Rekor durasi 437,7 hari dipegang oleh Valeri Polyakov di atas Mir dari 1994 sampai 1995. Pada 2003, 3 astronot telah menyelesaikan satu misi dengan lebih dari setahun, semua di atas Mir.

A space station is a complex system with many interrelated subsystems:

1. Structure 
2. Electrical power 
3. Thermal control 
4. Attitude determination and control 
5. Orbital navigation and propulsion
6. Automation and robotics
7.Computing and communications 
10. Environmental and life support 
11. Crew facilities 
12. Crew and cargo transportation

Children's Websites


Space Agency websites

Canada Canada, China China, Not the esa logo.png European Space Agency, France France, (use language button), Germany German Aerospace CenterDLR, Italy Italy, Japan Japan, Russia Russia (Energia), Russia Russia (Federal), United States USA. India [India]

Semoga Bermanfaat