Friday, 28 December 2012

Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Pendidikan SAINTEKS Indonesia


Presiden Dr. Susilo Bambang Yudhoyono (keempat kiri) didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono (kelima kiri), Mendikbud, Prof.  Muhammad Nuh (ketiga kiri), Gubernur Jabar Dr. Ahmad Heryawan (kedua kiri) dan Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dr. Sulistyo (kiri) menghadiri acara puncak peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI di Sentul International Convention Centre, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/12/2012). 

Tema peringatan tahun ini adalah:
"Memacu Profesionalisasi Guru Melalui Peningkatan Kompetensi dan Penegakan Kode Etik".


Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Pendidikan Indonesia
Bisakah Bidang Pendidikan Bangsa ini menjadi yang terbaik dan terhebat di dunia? 
Apakah anak-anak Indonesia setara kecerdasannya dengan anak-anak bangsa-bangsa maju di dunia?
Apakah Anak-anak Indonesia lebih unggul, lebih cerdas, lebih genius dibanding anak-anak dari bangsa-bangsa lainnya, termasuk dari bangsa-bangsa maju?
Bagaimana caranya menjadi Bangsa Terhebat di Dunia dalam bidang pendidikan dan kebudayaan? 
Infrastruktur Pendidikan Kita mesti terus diperbaiki yang meliputi:

Ketersediaan Meningkatkan KETERSEDIAAN layanan pendidikan. Sebagai upaya menyediakan sarana-prasarana dan infra struktur satuan pendidikan (sekolah) dan penunjanglainnya.

Keterjangkauan Memperluas KETERJANGKAUAN layanan pendidikan. Mengupayakan kebutuhan biaya pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat. 
Kualitas Meningkatkan KUALITAS/MUTU dan relevansi layanan pendidikan. Sebagai upaya mencapai kualitas pendidikan yang berstandar nasional dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing bangsa.

Kesetaraan Mewujudkan KESETARAAN dalam memperoleh layanan pendidikan. 
Tanpa membedakan layanan pendidikan antarwilayah, suku, agama, status sosial, negeri dan swasta, serta gender.
Kepastian Jaminan Menjamin KEPASTIAN memperoleh layanan pendidikan.

Adanya jaminan bagi lulusan sekolah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya atau mendapatkan lapangan kerja sesuai kompetensi. Indonesia harus memiliki sistem pendidikan dan sekolah-sekolah terbaik di dunia.

Pembenahan Kurikulum dan Sistem Pendidikan di Tanah Air

Kurikulum pendidikan baru yang akan diterapkan tahun depan ternyata tidak sepi dari pro dan kontra. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai kurikulum tersebut sebagai bentuk kekerasan dalam pendidikan. "Kurikulum 2013 adalah bentuk pemaksaan dan kekerasan dalam pendidikan, karena kualitas guru sendiri masih rendah," Koordinator FSGI Retno Listyarti dalam jumpa pers di kantor Indonesian Corruption Watch (ICW), Jalan Kalibata Timur 4D No 6, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2012). 

FSGI mendatangi ICW untuk melaporkan transparansi kebijakan publik terkait kebijakan pemerintah bidang pendidikan. Untuk itu, Retno mengatakan FSGI mendorong Presiden SBY untuk mengganti mendikbud. 

Karena menurutnya, daripada mengganti kurikulum, lebih baik mengganti menteri. Retno mengatakan akibat kebijakan pemerintah yang keliru, kualitas guru di Indonesia sangat rendah.

Kualitas guru Indonesia berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru 2012 hanya mencapai nilai 4,20 dalam skala 0-10. Sementara nilai ujian nasional murid terakhir rata-rata 70-80.

"Banyak pihak mensinyalir ujian nasional penuh kecurangan. Sementara peningkatan kualitas guru tidak diperhatikan pemerintah. Penelitian World Bank 2011 menyatakan kualitas guru Indonesia rendah. Tapi pemerintah hanya mengkambinghitamkan guru sebagai penyebab kualitas pendidikan yang rendah," ucapnya. 

Padahal menurutnya, kualitas guru rendah karena regulasi tidak berpihak pada penguatan pendidikan guru. 

Dia mencontohkan dihapuskannya Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dan Institut Keguruan Ilmu Pendididikan (IKIP). "Sekarang lulusan fakultas keguruan diadang oleh Program Pendidikan Guru (PPG) di mana semua lulusan universitas bisa menjadi guru hanya dengan mengambil mata kuliah PPG selama 2 semester," imbuh Retno. "Ini mengakibatkan kualitas guru secara pedagogik dan akademik menurun. 

Berdasarkan data FSGI, 62 % guru SD tidak pernah ikut pelatihan. Yang ikut pelatihan malah diseleksi guru-guru yang pintar. Sementara guru-guru yang bodoh malah tidak diikutkan pelatihan," tambahnya. Sedangkan guru di kota besar, lanjut Retno, rata-rata hanya ikut pelatihan satu kali dalam 5 tahun. Cara peningkatan kualitas guru melalui pelatihan yang berkualitas, seperti pelatihan teknologi, pedagogik, latihan metode pembelajaran secara praktis karena pelatihan selama ini cenderung teoritis. "Guru-guru juga perlu pelatihan-pelatihan menulis supaya bisa menghasilkan karya tulis yang baik," ujarnya. 

Retno juga menyinggung kesejahteraan guru honorer masih rendah, baik di negeri maupun swasta. Menurut dia, perubahan kurikulum bukan jawaban atas rendahnya kualitas guru. "Rekomendasi kami, Kemendikbud harus punya grand design yang jelas untuk mewujudkan pendidikan berkualitas. Ini 5 tahun Muhammad Nuh (Mendikbud,red), target pendidikanya nggak jelas. Harusnya misalnya kayak Obama, bikin program dalam 5 tahun bikin guru sains 150 ribu Orang. Indonesia nggak ada. Malah IPA-IPS mau dihapus di SD," cetusnya.

"Pemerintah harus menghentikan segala kebijakan pendidikan yang berorietasi proyek," pungkas Retno.

Para Anak Muda Hebat Calon Pengubah Dunia

School Reform (Reformasi Sekolah)
1% Penduduk Indonesia Ilmuwan berkualitas International

2% Penduduk Indonesia adalah Entrepreneur Unggul

Project 1 Juta Guru Profesional: 
(1 Juta Guru di Indonesia Bergelar Doktor) 

25 Tahun Mendatang Indonesia Mempunyai


18 Universitas Berkualitas Dunia


(Masuk Jajaran 100 Universitas Terbaik Dunia)

 
Ditiap Kabupaten Kota Terdapat Universitas yang Berkualitas dan Semuanya Berstandar Asia

Dibangunnya Jaringan Indonesian Institute of Sciences & Technology
(IUST) 10 Buah di Seluruh Indonesia



Kampus Induk di Serpong (Institute Teknologi Indonesia)

Fokus Kampus I
(Kedirgantaraan dan Keluarangkasaan)

Fokus Kampus II
(IPTEK Kelautan)

Fokus Kampus III
(Otomasi Kendali & Robotics)

Fokus Kampus IV
(Electronics, Komputer & TIK)

Fokus Kampus V
(Nuclear Technology)

Fokus Kampus VI
(Material & Nanotechnology)

Fokus Kampus VII
(Health Sciences Technology & Biotechnology)

Fokus Kampus VIII
(Automotive Technology)

Fokus Kampus IX
(Food, Clothes and House Science Technology)

Fokus Kampus X
(Defense Technology)





Seluruh Sekolah Dasar dan Menengah di Indonesia Berstandar Nasional

dan 70%nya sudah Bertaraf Internasional


Program Pengiriman 1 juta Pelajar Indonesia Ke Universitas-Universitas Top Dunia

RENCANA STRATGIS sampai Tahun 2045

Mengirimkan 1 Juta Pelajar Indonesia ke:



Tahap I (2010-2015)

Tahap II (2015-2020)

Tahap III (2020-2025)

Tahap IV (2025-2030)

Tahap V (2030-2035)

Tahap VI (2035-2040)

Tahap VII (2040-2045)


1. Tiap Kabupaten Kota di Indonesia Mengirimkan Pelajarnya
Minimal 100 orang pertahun ke Universitas-universitas Top Tersebut

2. Tiap Provinsi di Indonesia Mengirimkan para Pelajarnya Minimal 1000 orang
pertahun ke Universitas-universitas Top Tersebut

3. Setiap Universitas atau PT di Seluruh Indonesia mengirimkan Minimal 100 orang ke Univeritas
-universitas Top Tersebut

4. Setiap Sekolah Bertaraf Internasional di Indonesia mengirimkan minimal 18 orang pelajar tiap tahun ke Universitas-UniversitasTop tersebut

5. Setiap perusahaan besar di Indonesia wajib mengirikan minimal 100 orang pegawainya yg berprestasi pertahun untuk mengenyam pendidikan atau pelatihan di universitas-universitas Top Tersebut



Anak-anak di sekolah kita dipersiapkan untuk mampu menembus kampus-kampus terbaik di dunia, seperti Al-Azhar, Harvard, Princeton, Cambridge, Stanford, Tokyo University, Université Paris-Sorbonne, MIT dan lain-lain. Menciptakan Para Guru dan Pendidik Super Dan selanjutnya tentu nanti guru-guru super ini akan menularkan ilmunya yang unggul ke jutaan anak-anak di seluruh Indonesia. 

Guru dan Pendidik ini jelas mempunyai keunggulan visi, kemampuan strategis, dan determinasi untuk menciptakan jutaan anak-anak genius di seluruh Indonesia. Suatu hari nanti, ketika sudah cukup banyak guru-guru yang terinspirasi, sudah cukup banyak anak-anak di seluruh Indonesia yang terinspirasi, maka critical mass akan tercipta. Dan Indonesia akan bangkit menjadi bangsa yang cerdas dan unggul. 

Mari kita lahirkan dan ciptakan anak-anak super genius: Biasanya anak-anak Genius mereka punya pembimbing yang menyenangkan. Orangtua mereka mengajarkan mereka keasyikan pengetahuan, sains teknologi, seni budaya dan etika. Mereka punya teman, kakak, paman, dan guru-guru di sekolah yang juga menyenangkan dan mengajarkan bahwa alam semesta itu penuh dengan keajaiban. 

Karena senang, intensitas belajarnya jadi tinggi, itu saja. Seluruh dunia jadi terbuka buat mereka, indah, ringan, menyenangkan, dan gampang. Dan mereka mendapat gelar, anak-anak cerdas dan bahkan super genius. 

Amin Ya Rabbalalamin Semoga!



"Jika kita menginginkan kemajuan suatu bangsa dan suatu masyarakat namun kita mengabaikan bidang pendidikan, mungkin keinginan itu hanyalah khayalan belaka."
~Arip Nurahman~

Pesan Ki Hadjar Dewantara:

Semboyan "Tut wuri handayani", atau aslinya: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik). 

No comments: