“Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebatnya manusia, dia pun tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan juga bangsanya”.
~Pramoedya Ananta Toer~
Introduction:
In academic publishing, a scientific journal is a periodical publication intended to further the progress of science, usually by reporting new research.
There are thousands of scientific journals in publication, and many
more have been published at various points in the past (see list of scientific journals).
Secara umum, karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu tulisan yang merujuk pada topik tertentu yang dibahas dan dianalisa secara detil menggunakan studi literatur. Literatur dapat bersumber dari buku teks, jurnal ilmiah, hasil penelitian, atau artikel-artikel dari media cetak maupun media elektronik yang terpercaya kebenarannya.
Penulisan karya ilmiah menggunakan bahasa yang baku dan formal serta terikat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sistematika penulisan karya ilmiah bermacam-macam, namun pada intinya terdapat pendahuluan, isi tulisan beserta analisis, dan kesimpulan.
Membedah Sebuah Kertas Ilmiah
Secara umum, karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu tulisan yang merujuk pada topik tertentu yang dibahas dan dianalisa secara detil menggunakan studi literatur. Literatur dapat bersumber dari buku teks, jurnal ilmiah, hasil penelitian, atau artikel-artikel dari media cetak maupun media elektronik yang terpercaya kebenarannya.
Penulisan karya ilmiah menggunakan bahasa yang baku dan formal serta terikat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sistematika penulisan karya ilmiah bermacam-macam, namun pada intinya terdapat pendahuluan, isi tulisan beserta analisis, dan kesimpulan.
Membedah Sebuah Kertas Ilmiah
Banyak pelajar menganggap bahwa menulis kreatif haruslah berbentuk fiksi, padahal tidak juga lho, justru banyak tulisan non fiksi yang menggoda hati.
Bahkan Science Fiction banyak digemari juga.
Menulis kreatif adalah seni menyampaikan gagasan yang ada dalam pikiran atau hati sanubari kita kepada seseorang atau khalayak.
Ide, gagasan atau pikiran-pikiran yang cemerlang bisa saja lewat begitu saja dalam benak kita, nah agar ide atau gagasan brilian itu tak lenyap begitu saja maka kita harus menangkapnya dengan sebuah tulisan atau "notes" yang sederhana.
Suatu waktu kita dapat mengembangkan tulisan tersebut menjadi lebih lengkap dan terperinci.
Jurnal-jurnal Ilmiah yang berkaliber Internasional sudah cukup banyak, jumlah paper ilmiah pun semakin hari, semakin deras banyaknya, tentunya kita selaku pelajar atau pengajar perlu melihat peluang ini untuk diberdayakan lebih lanjut.
Seni membedah sebuah scientific paper dalam bahasa formalnya adalah Me-review Paper atau Menganalisis paper.
Sebuah jurnal ilmiah biasnya dijalankan secara beramai-ramai. Pentolan-pentolan sebuah jurnal bergabung ke dalam Editorial Board, yang dipimpin oleh seorang Editor-In-Chief (EIC), yang dibantu oleh beberapa orang Associate Editor (AE).
Tugas mereka sebetulnya sama: mengelola manuskrip-manuskrip yang dikirimkan oleh para penulis (akademisi / researcher / professor), menjalankan proses reviewing, memutuskan diterima / tidaknya sebuah paper, dan memutuskan berbagai hal tentang penerbitan satu edisi jurnal.
Nah sahabat ku paper ilmiah itulah yang telah berhasil layak uji dan siap kita analisis, biasanya paper-paper tersebut terdapat pada jurnal-jurnal ilmiah terkemuka dan berwibawa.
Beberapa langkah sederhana dalam membedah kertas ilmiah:
1. Kita akan lihat dulu manuskrip/paper Ilmiah ini berasal dari jurnal top atau tidak. Kalau top, kita langsung pasang settingan untuk mempelajarinya bersama-sama.
Kalau tidak top, kita beri beri toleransi dengan melihat isi pikiran/ide utama paper tersebut.
2. Kita cek cara penulisan manuskripnya/paper ilmiah. Apakah ditulis dengan format yang benar. Untuk bahasa Inggrisnya kita tidak terlalu mempermasalahkannya:
(nyadar kalau kita bukan native English guy he.,he,.), kecuali untuk masalah typos (kesalahan penulisan kata). Biasanya, banyak penulis yang tidak memperhatikan titik, koma, terutama pada penulisan rumus, penomoran gambar dan rumus, dan sebagainya.
3. Berikutnya kita cek persamaan fisika/matematika yang ditampilkan. Ini bagian paling sulit, karena di jurnal eksak, rumus itu menggambarkan cara berpikir penulisnya.
Sulit juga membaca cara berpikir orang lain. Tapi inilah kesempatan kita belajar ide-ide orang.
Biasanya, pada bagian ini banyak kesalahan disebabkan oleh: tidak adanya definisi atas beberapa simbol yang digunakan, kesalahan notasi operasi fisika-matematika.
Bahkan terkadang kita akan menemukan kesalahan perhitungan, sehingga dengan mudahnya kita beri komentar: kalo bagian ini saja sudah salah, bagian lain sudah pasti salah.
4. Kalau semua persamaan fisika-matematikanya sudah valid, kita cek kontribusi manuskrip tersebut. Cara kita memeriksa kontribusi adalah dengan melihat referensi-referensi yang digunakan, terutama referensi yang menjadi acuan utama penulis untuk membuat manuskrip ini.
Ini bisa dilihat di bagian Introduction dan Related Works. Biasanya kita akan cari kalimat “Our contribution(s) in this paper is(are)….”, atau “In this paper, we focus on….” atau kalimat lain yang bermakna menjelaskan kontribusi.
Beberapa manuscript langsung mengemukakan keuntungan / advantage metode yang diajukan dibandingkan dengan hasil pekerjaan yang sudah ada.
Bermacam-macam cara orang untuk menunjukkan kontribusi paper mereka.
Pada fase ini, begitu tidak ketemu kalimat yang tidak mengindikasikan kontribusi, kita biasanya langsung putuskan : Reject !
Tetapi bila kita menemukan manuskrip yang menjelaskan keuntungan metode mereka di bagian analisis. Kalau yang ini kita dapat komentari :
Reject tetapi bisa dikirimkan lagi asal Anda jelaskan kontribusi Anda di Introduction.
Untuk kontribusi inipun kita harus melihat-lihat juga level jurnalnya.
Jika kontribusi manuskrip ini memberi pengaruh besar pada kajian bidang ilmu, kita komentari :
Accept.
Jika ada kontribusi tetapi kurang memberi pengaruh besar, kita lihat-lihat dulu level jurnalnya.
Kalau level jurnalnya rendah, kita Accept, kalau tinggi, biasanya kita Reject
5. Kadang-kadang, kalau kita tidak menemukan hal-hal yang mendukung sebagai alasan untuk menolak, kita cari di bagian Simulation Results atau Experimental Results.
Biasanya pada bagian ini titik lemah para penulis adalah tidak dapat menampilkan data yang mendukung klaim bahwa metode mereka valid.
Semoga Bermanfaat
Terima Kasih Kepada teman-teman, guru, dosen dan pembimbing yang telah banyak memotivasi kami untuk rajin berkarya.
Sumber:
1. Arip Nurahman Notes
2. Wikipedia
3. http://arxiv.org/
4. Kak Anugrah Kusumo, M.Sc.,
Saat ini beliau sedang menjalani studi Ph.D. di Pusan National University, Busan, Korea Selatan. Topik riset "Path planning and control for multiple robots".
Sangat tertarik pada implementasi robotika untuk membantu tugas-tugas yang sulit dilakukan manusia.
Suatu waktu kita dapat mengembangkan tulisan tersebut menjadi lebih lengkap dan terperinci.
Jurnal-jurnal Ilmiah yang berkaliber Internasional sudah cukup banyak, jumlah paper ilmiah pun semakin hari, semakin deras banyaknya, tentunya kita selaku pelajar atau pengajar perlu melihat peluang ini untuk diberdayakan lebih lanjut.
Seni membedah sebuah scientific paper dalam bahasa formalnya adalah Me-review Paper atau Menganalisis paper.
Sebuah jurnal ilmiah biasnya dijalankan secara beramai-ramai. Pentolan-pentolan sebuah jurnal bergabung ke dalam Editorial Board, yang dipimpin oleh seorang Editor-In-Chief (EIC), yang dibantu oleh beberapa orang Associate Editor (AE).
Tugas mereka sebetulnya sama: mengelola manuskrip-manuskrip yang dikirimkan oleh para penulis (akademisi / researcher / professor), menjalankan proses reviewing, memutuskan diterima / tidaknya sebuah paper, dan memutuskan berbagai hal tentang penerbitan satu edisi jurnal.
Nah sahabat ku paper ilmiah itulah yang telah berhasil layak uji dan siap kita analisis, biasanya paper-paper tersebut terdapat pada jurnal-jurnal ilmiah terkemuka dan berwibawa.
Beberapa langkah sederhana dalam membedah kertas ilmiah:
1. Kita akan lihat dulu manuskrip/paper Ilmiah ini berasal dari jurnal top atau tidak. Kalau top, kita langsung pasang settingan untuk mempelajarinya bersama-sama.
Kalau tidak top, kita beri beri toleransi dengan melihat isi pikiran/ide utama paper tersebut.
2. Kita cek cara penulisan manuskripnya/paper ilmiah. Apakah ditulis dengan format yang benar. Untuk bahasa Inggrisnya kita tidak terlalu mempermasalahkannya:
(nyadar kalau kita bukan native English guy he.,he,.), kecuali untuk masalah typos (kesalahan penulisan kata). Biasanya, banyak penulis yang tidak memperhatikan titik, koma, terutama pada penulisan rumus, penomoran gambar dan rumus, dan sebagainya.
3. Berikutnya kita cek persamaan fisika/matematika yang ditampilkan. Ini bagian paling sulit, karena di jurnal eksak, rumus itu menggambarkan cara berpikir penulisnya.
Sulit juga membaca cara berpikir orang lain. Tapi inilah kesempatan kita belajar ide-ide orang.
Biasanya, pada bagian ini banyak kesalahan disebabkan oleh: tidak adanya definisi atas beberapa simbol yang digunakan, kesalahan notasi operasi fisika-matematika.
Bahkan terkadang kita akan menemukan kesalahan perhitungan, sehingga dengan mudahnya kita beri komentar: kalo bagian ini saja sudah salah, bagian lain sudah pasti salah.
4. Kalau semua persamaan fisika-matematikanya sudah valid, kita cek kontribusi manuskrip tersebut. Cara kita memeriksa kontribusi adalah dengan melihat referensi-referensi yang digunakan, terutama referensi yang menjadi acuan utama penulis untuk membuat manuskrip ini.
Ini bisa dilihat di bagian Introduction dan Related Works. Biasanya kita akan cari kalimat “Our contribution(s) in this paper is(are)….”, atau “In this paper, we focus on….” atau kalimat lain yang bermakna menjelaskan kontribusi.
Beberapa manuscript langsung mengemukakan keuntungan / advantage metode yang diajukan dibandingkan dengan hasil pekerjaan yang sudah ada.
Bermacam-macam cara orang untuk menunjukkan kontribusi paper mereka.
Pada fase ini, begitu tidak ketemu kalimat yang tidak mengindikasikan kontribusi, kita biasanya langsung putuskan : Reject !
Tetapi bila kita menemukan manuskrip yang menjelaskan keuntungan metode mereka di bagian analisis. Kalau yang ini kita dapat komentari :
Reject tetapi bisa dikirimkan lagi asal Anda jelaskan kontribusi Anda di Introduction.
Untuk kontribusi inipun kita harus melihat-lihat juga level jurnalnya.
Jika kontribusi manuskrip ini memberi pengaruh besar pada kajian bidang ilmu, kita komentari :
Accept.
Jika ada kontribusi tetapi kurang memberi pengaruh besar, kita lihat-lihat dulu level jurnalnya.
Kalau level jurnalnya rendah, kita Accept, kalau tinggi, biasanya kita Reject
5. Kadang-kadang, kalau kita tidak menemukan hal-hal yang mendukung sebagai alasan untuk menolak, kita cari di bagian Simulation Results atau Experimental Results.
Biasanya pada bagian ini titik lemah para penulis adalah tidak dapat menampilkan data yang mendukung klaim bahwa metode mereka valid.
Semoga Bermanfaat
Terima Kasih Kepada teman-teman, guru, dosen dan pembimbing yang telah banyak memotivasi kami untuk rajin berkarya.
"Sahabat Penulis sedang membaca sebuah buku fisika tingkat tinggi"
Sumber:
1. Arip Nurahman Notes
2. Wikipedia
3. http://arxiv.org/
4. Kak Anugrah Kusumo, M.Sc.,
Saat ini beliau sedang menjalani studi Ph.D. di Pusan National University, Busan, Korea Selatan. Topik riset "Path planning and control for multiple robots".
Sangat tertarik pada implementasi robotika untuk membantu tugas-tugas yang sulit dilakukan manusia.
No comments:
Post a Comment