Thursday, 16 August 2012

Keajaiban Pesawat "Siluman"



"Kita semua sedang menanti kapan datangnya kekuatan kasih sayang yang menggantikan kecintaan kita terhadap kekuasaan dan dunia, dengan begitu mungkin kita akan memahami apa itu indahnya perdamaian"
~me~


Istilah ini pasti sudah tidak asing lagi. Stealth Aircraft/Pesawat Siluman atau pesawat yang  bisa ‘menghilang’.

Bagaimana caranya pesawat yang sebesar itu bisa menghilang? 

Teknologi ini menjadi bukti keajaiban Fisika sederhana tetapi menakjubkan!

Satu hal yang pasti: pesawat berteknologi stealth sama sekali tidak pernah  menghilang!

Hanya saja pesawatnya tidak (sangat susah) terdeteksi oleh radar,  sensor panas (inframerah), dan berbagai sensor canggih lainnya, yang juga  dihasilkan dari konsep-konsep Fisika.

 Aplikasi teknologinya bukan hanya pada  pesawat saja, tapi juga pada kapal-kapal laut dan berbagai kendaraan yang  menggunakan peralatan elektronik.

Apa prinsip fisika yang menjadi kunci utama  teknologi yang menyelubungi pesawat-pesawat canggih masa kini? 

Sederhana saja! Jika kita sedang bercermin (menggunakan cermin yang  datar), kita melihat bayangan kita pada cermin tersebut.

Tapi jika cerminnya kita  miringkan ke atas (pada sudut tertentu), otomatis bayangan kita tidak lagi terlihat. 

Yang terlihat di cermin adalah bayangan langit-langit kamar. Ini berarti  gelombang cahaya dipantulkan ke arah yang menjauh dari kita (tidak lagi  dipantulkan ke mata kita).

Kenapa ini bisa terjadi?

Pesawat siluman (bahasa Inggris: stealth aircraft) atau disebut pesawat amat senyap adalah pesawat yang dirancang untuk menyerap dan membelokkan radar menggunakan teknologi siluman, membuatnya lebih sulit untuk dideteksi.

Saat cermin belum dimiringkan, gelombang cahaya yang ada di sekitar kita dipantulkan (oleh cermin) ke mata kita sehingga kita bisa melihat bayangan kita sendiri di cermin tersebut.

Gelombang cahaya pasti memantul ketika bertumbukan dengan suatu permukaan.

Prinsip ini digunakan dalam teknologi Radar, tetapi gelombang yang digunakannya bukan gelombang cahaya, melainkan gelombang elektromagnetik.

Gelombang pantulannya akan dideteksi oleh alat penerima (receiver) sehingga jika ada pesawat mendekat, bisa langsung diketahui jarak, kecepatan, dan spesifikasi pesawat itu



(Gambar 1).

Pesawat berteknologi stealth bisa mengelabui receiver sinyal radar itu! Gelombang pantulan yang seharusnya diterima oleh receiver justru dibelokkan ke arah lain (Gambar 2) atau menjauh dari lokasi stasiun penerima sinyal.



Ini memberi kesan gelombangnya tidak dipantulkan sama sekali (lewat begitu saja).

Jika gelombang tidak dipantulkan itu berarti tidak ada benda apa pun di lokasi yang sedang dipantau (gelombangnya tidak menumbuk suatu permukaan).

Ini seperti cermin yang dimiringkan tadi!

Kesannya kita tidak ada di depan cermin itu karena bayangan yang ditunjukkan cermin adalah bayangan langit-langit, bukan bayangan kita.

Padahal kita tetap berdiri di tempat yang sama, hanya saja tidak terlihat.


“The best defense is a good offence”
~Anonim~

Pesawat siluman memiliki kemampuan untuk menghindari pendeteksian, baik deteksi secara visual, audio, sensor panas, maupun gelombang radio (radar).

Secara visual, pesawat lebih sulit untuk terlihat bila mempunyai warna yang sama dengan warna latar belakangnya (kamuflase).

Secara audio, tentunya berusaha untuk membuat pesawat semakin tenang. Secara sensor panas, pesawat biasanya dideteksi dari panas yang timbul dari badannya atau dari temperatur udara di sekelilingnya.

Bagian paling panas dari pesawat adalah saluran buangan udara mesin atau exhaust dan leading edge(bagian pesawat yang pertama membelah udara).

Panas dari exhaust bisa dikurangi dengan cara mencampur semburan mesin dengan udara dingin dari luar badan pesawat sebelum dihembuskan keluar pesawat dan memperpanjang pipa exhaust (seperti A-4 Skyhawk Indonesia yang mempunyai exhaust lebih panjang dibanding versi standarnya).

Bagian exhaust ini biasanya dikejar oleh rudal anti-pesawat dengan sensor inframerah. Akan tetapi rudal pencari panas modern kini juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mengejar panas yang dihasilkan akibat pergesekan permukaan badan pesawat dengan udara.

Deteksi secara gelombang radio adalah dengan cara mencegah gelombang radio dari radar tidak terpantul dari badan pesawat dan kembali ke radar.

Gelombang radio tersebut bisa diserap jika badan pesawat dilapisi RAM (Radar Absorbent Material), dipantulkan ke arah lain, atau sedemikian sehingga gelombang tersebut menjadi hilang atau saling meniadakan

(hal inilah yang mendasari bentuk pesawat siluman yang mempunyai bentuk yang lain dari pesawat biasa atau agak aneh).

Pesawat siluman biasanya tidak 100% tidak terdeteksi radar. Tetapi karena memiliki RCS (Radar Cross Section) yang kecil maka di layar radar hanya tampak sebesar gerombolan burung, bukan pesawat.



Penulis dan Peneliti Muda berada di Pameran PT. Dirgantara Indonesia


Penemuan IPTEKS Pesawat Siluman

'Siluman' dikembangkan oleh seorang ilmuwan Fisika Rusia, pada tahun 1966 oleh Dr. Pyotr Ufimtsev melalui sebuah kertas kerja yang berjudul method of edge waves in the physical theory diffraction (Metode Gelombang Tepian dalam Teori Fisika Difraksi) yang merupakan kertas kerja yang cukup panjang namun tidak bertele-tele yang diterbitkan oleh salah satu media di Moskow pada tahun 1966.

Namun kertas kerja ini tidak memperoleh sambutan yang hangat oleh para ahli di sana, karena banyak isinya yang tidak bisa dicerna oleh akal sehat. Padahal Ufimtsev adalah ahli yang berpengalaman dalam Institut Rekayasa Radio Moskow.

Ide murni Ufimtsev berupa formulasi pelumpuhan radar dan jaringan kerjanya diambil dari kesimpulan mentah fisikawan ahli Inggris James Clerk Maxwell pada abad ke-19 di mana setelah diramu berkali-kali ditambah dengan penalaran terpadu, Ufimtsev mengkalkulasikan cara-cara baru, yakni membentuk ruang bentuk geometris khusus yang mencerminkan radiasi elektromagnetis.

Dengan menciptakan kalkulasi silang sebuah radar yang mudah dilumpuhkan.

Ia menetapkan rumus konfigurasi bersisi dua dimensi, berupa tata cara mengutak-atik komponen dalam sebuah radar.

Hasilnya, radar bisa terganggu bila dikacaukan dengan sinar dua dimensi tadi. Sinar itu sebenarnya masih belum cukup tetapi jika dikalkulasikan secara cermat dari situ bisa diciptakan pesawat tiga dimensi yang sulit dilacak radar.

Secara teoritis, banyak sekali kekuatan untuk melumpuhkan stealth, namun diperlukan sangat banyak jaringan komputer yang bekerja sangat cepat. Persisnya seperti mengamati bola dengan menggunakan teropong di mana bisa dilokalisasi namun jangan harap bisa menjejaknya sehingga ibarat bola yang dimainkan, para pemain sudah menggiring bola entah ke mana dan tidak mungkin menembak bola yang terbang entah ke mana arahnya dengan senapan angin.

Pada tahun 1979, Rusia mengembangkan satu pesawat intai dan dari uji coba ternyata berhasil mengecoh radar anti pesawat terbang Amerika Serikat di padang pasir Nevada.

General design

The general design of a stealth aircraft is always aimed at reducing radar and thermal detection. It is the designer's top priority to satisfy the following conditions; some of which are listed below, by using their skills, which ultimately decides the success of the aircraft:-
  • Reducing thermal emission from thrust
  • Reducing radar detection by altering some general configuration (like introducing the split rudder)
  • Reducing radar detection when the aircraft opens its weapons bay
  • Reducing infra-red and radar detection during adverse weather conditions


List of stealth aircraft


In service
Formerly in service
Under development
Conceptual
Cancelled
Technology demonstrators




"If we don't end war, war will end us."

~H. G. Wells~

Sumber:

1. Prof. Yohanes Surya, Ph.D.
3. Rao, G.A., & Mahulikar, S.P.: (2002) "Integrated review of stealth technology and its role in airpower", Aeronautical Journal, v. 106(1066): 629-641.
4. Mahulikar, S.P., Sonawane, H.R., & Rao, G.A.: (2007) "Infrared signature studies of aerospace vehicles", Progress in Aerospace Sciences, v. 43(7-8): 218-245.
5. a b c Myhra, David (July 2009). "Northrop Tests Hitler's 'Stealth' Fighter". Aviation History 19(6): 11.
6. a b c John Pike (2008-01-21). "Global Security.org F-22". Globalsecurity.org. Retrieved 2010-12-16.
8. "FAS.org". FAS.org. Retrieved 2010-12-16.
9. Robinson, Tim. "Not so hidden dragon – China’s J-20 assessed." Aerospace Insight, 14 January 2011.






No comments: