"The release of atomic energy has not created a new problem. It has merely made more urgent the necessity of solving an existing one."
~Albert Einstein~
An InterContinental Ballistic Missile (ICBM) is a ballistic missile with a range of more than 5,500 kilometres (3,400 mi) typically designed for nuclear weapons delivery (delivering one or more nuclear warheads). Most modern designs support multiple independently targetable reentry vehicles (MIRVs), allowing a single missile to carry several warheads, each of which can strike a different target.
Modern ICBMs
Modern ICBMs typically carry multiple independently targetable reentry vehicles (MIRVs), each of which carries a separate nuclear warhead, allowing a single missile to hit multiple targets. MIRV was an outgrowth of the rapidly shrinking size and weight of modern warheads and the Strategic Arms Limitation Treaties which imposed limitations on the number of launch vehicles (SALT I and SALT II).
It has also proved to be an "easy answer" to proposed deployments of ABM systems it is far less expensive to add more warheads to an existing missile system than to build an ABM system capable of shooting down the additional warheads; hence, most ABM system proposals have been judged to be impractical.
The first operational ABM systems were deployed in the U.S. during 1970s. Safeguard ABM facility was located in North Dakota and was operational from 1975 to 1976. The USSR deployed its Galosh ABM system around Moscow in the 1970s, which remains in service. Israel deployed a national ABM system based on the Arrow missile in 1998, but it is mainly designed to intercept shorter-ranged theater ballistic missiles, not ICBMs. The U.S. Alaska-based National missile defense system attained initial operational capability in 2004.
Modern ICBMs
Modern ICBMs typically carry multiple independently targetable reentry vehicles (MIRVs), each of which carries a separate nuclear warhead, allowing a single missile to hit multiple targets. MIRV was an outgrowth of the rapidly shrinking size and weight of modern warheads and the Strategic Arms Limitation Treaties which imposed limitations on the number of launch vehicles (SALT I and SALT II).
It has also proved to be an "easy answer" to proposed deployments of ABM systems it is far less expensive to add more warheads to an existing missile system than to build an ABM system capable of shooting down the additional warheads; hence, most ABM system proposals have been judged to be impractical.
The first operational ABM systems were deployed in the U.S. during 1970s. Safeguard ABM facility was located in North Dakota and was operational from 1975 to 1976. The USSR deployed its Galosh ABM system around Moscow in the 1970s, which remains in service. Israel deployed a national ABM system based on the Arrow missile in 1998, but it is mainly designed to intercept shorter-ranged theater ballistic missiles, not ICBMs. The U.S. Alaska-based National missile defense system attained initial operational capability in 2004.
ICBMs can be deployed from multiple platforms:
- in missile silos, which offer some protection from military attack (including, the designers hope, some protection from a nuclear first strike)
- on submarines: submarine-launched ballistic missiles (SLBMs); most or all SLBMs have the long range of ICBMs (as opposed to IRBMs)
- on heavy trucks; this applies to one version of the RT-2UTTH Topol M which may be deployed from a self-propelled mobile launcher, capable of moving through roadless terrain, and launching a missile from any point along its route
- mobile launchers on rails; this applies, for example, to РТ-23УТТХ "Молодец" (RT-23UTTH "Molodets" SS-24 "Sсаlреl")
During storage, one of the most important features of the missile is its serviceability. One of the key features of the first computer-controlled ICBM, the Minuteman missile, was that it could quickly and easily use its computer to test itself.
Mengenal Berbagai Macam RUDAL
Peluru kendali (disingkat: rudal), peluru berpandu atau misil adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan arah. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "misil" merujuk kepada roket dengan sistem kendali, sedangkan "roket" digunakan untuk roket tanpa sistem kendali.
Perbedaan utama di antara keduanya dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.
Peluru kendali pertama digunakan dalam sebuah operasi adalah peluru kendali Jerman dalam Perang Dunia II. Yang paling terkenal adalah V-1 dan V-2, keduanya menggunakan sistem autopilot sederhana untuk menjaga arah terbang peluru agar tetap pada yang rute telah ditentukan sebelumnya.
Jenis Peluru Kendali:
Peluru kendali balistik
Peluru kendali balistik adalah peluru kendali yang memakai lintasan trayektori yang ditentukan oleh balistik dalam sistem pengirimannya. Peluru kendali ini hanya dikendalikan dalam masa peluncuran saja. Peluru kendali balistik yang pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman pada 1930-an dan 1940-an atas instruksi dari Walter Dornberger.
Peluru kendali balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap seperti silo misil (Missile launch facility), kendaraan peluncur, pesawat, kapal atau kapal selam. Tahap peluncuran dapat berlangsung dari puluhan detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri sampai dengan tiga tingkat roket.
Trayektori rudal balistik terdiri dari tiga tahap yaitu tahap peluncuran, tahap terbang bebas dan fase memasuki kembali atmosfir Bumi.
Rudal balistik berhulu ledak nuklir AS.
*LGM-30 Minuteman, rudal balistik berhulu ledak nuklir AS.
Land-based ICBMs
- Peacekeeper (10,000 km (6,200 mi)+) (USA)
- Minuteman (10,000+ km) (USA)
- R-36M2 (SS-18) (10,000+ km) (Soviet Union, Russia)
- UR-100N (SS-19) (10,000+ km) (Soviet Union, Russia)
- RT-2PM "Topol" (SS-25) (10,000+ km) (Soviet Union, Russia)
- RT-2UTTH "Topol M" (SS-27) (10,000+ km) (Russia)
- RS-24 "Yars" (SS-29) (10,000+ km) (Russia)
- Agni-V (5500–6000 km) (India)
- Agni-VI (8000–10000 km) (India) Under Development
- Dong Feng 31 (10,000+ km) (China)
- DF-5 (10,000+ km) (China)
- DF-41 (10,000+ km) (China)
- Jericho III (4,800 to 11,500 km) (Israel)
Peluru kendali jelajah
Peluru kendali jelajah adalah peluru kendali yang memakai sayap dan menggunakan jet sebagai tenaga penggerak. Peluru kendali jelajah intinya adalah bom terbang. Peluru kendali jelajah dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dalam jumlah besar atau nuklir dan dapat menjangkau ratusan mil dengan tingkat akurasi tinggi.
Peluru kendali jelajah modern dapat terbang mencapai kecepatan supersonik atau di atas subsonik, menggunakan sistem kendali otomatis dan terbang pada ketinggian rendah untuk menghindari radar.
Rudal jelajah pertama yang dikembangkan adalah Kettering Bug yang dikembangkan oleh Amerika Serikat pada 1917 untuk digunakan dalam Perang Dunia I.
Rudal ini terbang lurus untuk waktu yang telah ditentukan sebelumnya kemudian sayapnya akan dilepaskan untuk kemudian badan rudal yang mengandung hulu ledak jatuh menghujam tanah. Rudal ini tidak pernah digunakan dalam perang karena Perang Dunia I selesai sebelum rudal ini dapat digunakan. Rudal jenis ini yang terkenal antara lain adalah BGM-109 Tomahawk AS yang dapat mencapai jangkauan 1.100 km.
Peluru kendali anti-kapal
Peluru kendali anti-kapal
Peluru kendali anti-kapal adalah rudal yang fungsi utamanya adalah untuk menghancurkan kapal permukaan. Kebanyakan rudal anti-kapal menggunakan sistem pemandu inersial dan pelacak radar aktif. Rudal anti-kapal adalah salah satu dari sekian rudal jarak pendek yang digunakan dalam Perang Dunia II.
Jerman menggunakannya untuk menenggalamkan banyak kapal sekutu sebelum pihak sekutu menemukan cara untuk mengatasinya (prinsipnya dengan radio jamming). Rudal anti-kapal dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat, helikopter dan kendaraan darat. Rudal anti-kapal yang terkenal dalam sejarah adalah rudal Jerman, Fritz X dan Henschel Hs 293.
Peluru kendali darat ke udara
Peluru kendali darat ke udara adalah peluru kendali yang diluncurkan dari darat untuk menghancurkan pesawat. Istilah terkenal untuk rudal jenis ini adalah SAM yang merupakan singkatan dari rudal darat ke udara dalam bahasa Inggris yaitu suface-to-air missile.
Rudal darat ke udara dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur. SAM terkecil yang dikembangkan oleh Uni Soviet dapat dibawa dan diluncurkan oleh seorang tentara. SAM juga dapat diluncurkan dari kapal, contoh dari jenis ini adalah Aegis.
Peluru kendali udara ke udara
Peluru kendali udara ke udara adalah rudal yang dipasang di pesawat terbang dengan target menghancurkan pesawat musuh. Rudal udara ke udara yang terkenal antara lain adalah AIM-9 Sidewinder buatan Amerika Serikat. Rudal jenis ini dapat mendeteksi target dengan menggunakan pelacak radar, inframerah atau laser.
Rudal udara ke udara umumnya berbentuk panjang, silinder tipis untuk mengurangi efek gesekan pada kecepatan tinggi. Rudal ini umumnya digerakkan oleh satu atau lebih roket berbahan bakar padat atau cair.
Contohnya: MBDA Meteor buatan Britania Raya menggunakan ramjet dan dapat mencapai kecepatan Mach 4.
Peluru kendali anti-tank
Peluru kendali anti-tank adalah rudal yang fungsi utamanya untuk menghancurkan tank atau kendaraan lapis baja lainnya. Rudal anti-tank generasi pertama seperti AG-3 Sagger dikendalikan dengan menggunakan joystick. Rudal anti-tank generasi kedua seperti BGM-71 TOW dan AGM-114 Hellfire menggunakan radio, penanda laser atau kamera di ujung rudal.
Rudal anti-tank generasi ketiga seperti FGM-148 Javelin buatan AS dan Nag buatan India adalah dari jenis "tembak dan lupakan". Nag menggunakan pelacak inframerah serta gelombang milimeter.
Peluru kendali anti-balistik
MIM-104 Patriot
Peluru kendali anti-balistik
adalah peluru kendali dengan fungsi utama untuk menyergap dan menghancurkan peluru kendali balistik lawan. Rudal anti-balistik jarak pendek antara lain Arrow buatan Israel dan MIM-104 Patriot buatan AS. Sedangkan rudal anti-balistik yang dirancang untuk melawan ICBM sebelumnya hanya ada dua yaitu Safeguard AS yang menggunakan LIM-49A Spartan dan Sprint serta A-35 Rusia. A-35 kemudian dikembangkan menjadi A-135 yang menggunakan Gorgon dan Gazelle. Amerika Serikat kemudian mengembangkan Ground-Based Midcourse Defense.
adalah peluru kendali dengan fungsi utama untuk menyergap dan menghancurkan peluru kendali balistik lawan. Rudal anti-balistik jarak pendek antara lain Arrow buatan Israel dan MIM-104 Patriot buatan AS. Sedangkan rudal anti-balistik yang dirancang untuk melawan ICBM sebelumnya hanya ada dua yaitu Safeguard AS yang menggunakan LIM-49A Spartan dan Sprint serta A-35 Rusia. A-35 kemudian dikembangkan menjadi A-135 yang menggunakan Gorgon dan Gazelle. Amerika Serikat kemudian mengembangkan Ground-Based Midcourse Defense.
Peluru kendali anti-satelit
Peluru kendali anti-satelit adalah rudal yang memiliki fungsi untuk menghancurkan satelit buatan musuh. Rudal jenis ini antara lain adalah Anti-satellite weapons (ASAT) yang diluncurkan dari pesawat. Rudal jenis ini relatif masih dalam tahap pengembangan.
Torpedo
Torpedo adalah proyektil berpenggerak sendiri yang diluncurkan dari atas permukaan atau di bawah permukaan air yang kemudian meluncur di bawah permukaan air, dirancang untuk meledak pada kontak atau jarak tertentu dengan target. Torpedo dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, helikopter, pesawat dan ranjau laut.
Beberapa contoh torpedo modern antara lain MK 48 AS yang diluncurkan dari tabung torpedo kapal selam dan menggunakan sonar pasif atau aktif, serta VA-111 Shkval buatan Rusia yang menggunakan efek superkavitasi dapat mencapai kecepatan 200 knot atau 370 km/jam.
"War does not determine who is right - only who is left."
~Bertrand Russell~
~Bertrand Russell~
Bagaimana kalau rudal-rudal atau InterContinental Ballistic Missile ini digunakan untuk menghancurkan benda-benda antariksa (Asteroid, Meteorit dll) yang akan menghujam bumi?
Dr. Mahmoud Ahmadinejad, M. Eng.
Presiden Iran yang Sederhana dan Kharismatik
Dosen Peraih Gelar Doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi di Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST)
Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.
Ya Robbana, semoga Bangsa Kami suatu saat nanti dikaruniai Pemimpin yang Amanah dan Mencintai-Mu.
Amin.
Sumber:
1. Wikipedia
2. http://lemjiantek.mil.id/ [Sekolah Tinggi Teknologi TNI-AD/Lembaga Pengkajian Teknologi KODIKLAT TNI-AD]
Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250. Presiden Ahmadinejad masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinya, seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.
Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.
Ya Robbana, semoga Bangsa Kami suatu saat nanti dikaruniai Pemimpin yang Amanah dan Mencintai-Mu.
Amin.
Sumber:
1. Wikipedia
2. http://lemjiantek.mil.id/ [Sekolah Tinggi Teknologi TNI-AD/Lembaga Pengkajian Teknologi KODIKLAT TNI-AD]
No comments:
Post a Comment