"Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia
(agar mereka mendapat pelajaran)."
~Q.S. Ali Imran: 140 ~
Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia.
Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat
yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan
pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah
peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam
struktur hirarki sosial.
Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan terlepas dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban.
Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEKS.
Menurut Ibnu Khaldun (1332-1406) peradaban seperti makhluk hidup yang memiliki umur. Ia bermula dari fase kelahiran, remaja, menua lalu mati. Dan kalau kita mau berpikir dan merenungkan sejarah kehidupan ini apa yang dikatakan oleh Ibnu Khaldun bisa kita amati. Kita tengok saja masa prasejarah Islam, dimana Islam dihimpit oleh dua imperium besar yaitu Persia dan Romawi.
Dari sebuah suku atau kabilah yang tidak diperhitungkan secara geografis dan dengan kebiasaan kaum yang suka berperang dan tidak bermoral, tapi Islam bergerak secara luar biasa dengan menyatukan kabilah-kabilah dan menggantikan keterikatan suku atau keturunan dengan sebuah ikatan yang luar biasa yaitu aqidah keimanan kepada Allah SWT.
Dan peradaban Pesia maupun Romawi sudah tidak ada yang ada adalah bekas-bekas peninggalannya.
Di dalam perjalanannya mulai dari masa Kenabian Muhammad Saw, Khulafaur Rasyidin, Bani Umayah, Bani Abbasiyah sampai kepada kekuasaan Turki Utsmani, Islam sudah menyumbangkan sebuah tatanan peradaban yang luar biasa mulai dari dimensi sosial, ekonomi, politik, militer, edukasi dan lain-lain.
Tapi sudah Sunatullah bahwasanya perubahan dan kemajuan merupakan keniscayaan dalam sebuah peradaban.
Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan terlepas dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban.
Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEKS.
Menurut Ibnu Khaldun (1332-1406) peradaban seperti makhluk hidup yang memiliki umur. Ia bermula dari fase kelahiran, remaja, menua lalu mati. Dan kalau kita mau berpikir dan merenungkan sejarah kehidupan ini apa yang dikatakan oleh Ibnu Khaldun bisa kita amati. Kita tengok saja masa prasejarah Islam, dimana Islam dihimpit oleh dua imperium besar yaitu Persia dan Romawi.
Dari sebuah suku atau kabilah yang tidak diperhitungkan secara geografis dan dengan kebiasaan kaum yang suka berperang dan tidak bermoral, tapi Islam bergerak secara luar biasa dengan menyatukan kabilah-kabilah dan menggantikan keterikatan suku atau keturunan dengan sebuah ikatan yang luar biasa yaitu aqidah keimanan kepada Allah SWT.
Dan peradaban Pesia maupun Romawi sudah tidak ada yang ada adalah bekas-bekas peninggalannya.
Di dalam perjalanannya mulai dari masa Kenabian Muhammad Saw, Khulafaur Rasyidin, Bani Umayah, Bani Abbasiyah sampai kepada kekuasaan Turki Utsmani, Islam sudah menyumbangkan sebuah tatanan peradaban yang luar biasa mulai dari dimensi sosial, ekonomi, politik, militer, edukasi dan lain-lain.
Tapi sudah Sunatullah bahwasanya perubahan dan kemajuan merupakan keniscayaan dalam sebuah peradaban.
"That the nation shall under God have a new birth of freedom, and that Governments of the people, by the people and for the people shall not perish from the earth"
~Abraham Lincoln~
Bagaimana cara melahirkan dan membangun sebuah Peradaban Super?Sebuah Peradaban yang bertahan Ribuan bahkan Jutaan Tahun?
1. Kalau kita pelajari semua sejarah negara-negara termaju dunia sekarang, para Superpowers, dari Amerika, Uni Soviet, Jepang, Imperium Inggris yang menguasai seluruh dunia, Jerman (dari masa sebelum Perang Dunia II sampai sekarang), juga Singapura (negara kecil tersukses di dunia), dapatkah kita juga menjadi:
Negara Termaju di Dunia ?
2. Kalau kita mempelajari semua peradaban terbesar dalam sejarah dunia, dari jaman keemasan Yunani-Romawi, Cina, peradaban Islam abad 8-13, dan Renaisans Eropa, mungkinkah kita bisa menciptakan:
Peradaban Besar Baru ?
Peradaban Besar Baru ?
3. Seandainya kita gabungkan semua keunggulan mereka, keunggulan dari semua bangsa terunggul itu, mungkinkah kita menciptakan sebuah bangsa yang bahkan jauh lebih unggul lagi ?
A Super Superpower, A Super Civilization ?
Bagaimana caranya ?
No comments:
Post a Comment