Showing posts with label Inspirasi dan Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi dan Motivasi. Show all posts

Thursday, 8 August 2013

Berkah Ramadhan: Tanah yang Telah Di Janjikan Mimpi-Mimpi

Di sini di Desa Bangunharja, tempat aku hadir ke alam raya, kembali aku mencapai puncak falsafah pengembaraan selama ini.

Pada titik ini, hatiku bergetar dan merunduk takzim pada pesan-pesan suci Al-Qur'an:

Bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan.

Pengembaraanku selama ini untuk mencari dan membentuk diri semoga Engkau Rahmati dan Ridhai
Ya Robbi.

Aku tertunduk sujud di depan Mimbar Mesjid Al-Ikhlas.

Kawan-kawan semua maafkanlah segala salah dan khilaf kami sekeluarga.

Selamat Menuju Hari Kemenangan.

Terima kasih.

Dari sahabat dan keluarga kalian.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Wednesday, 7 August 2013

Keluarga Kami Seneby

Rasanya baru kemarin kita duduk bersama di kelas memakai seragam putih abu.

Dengan berbagai kisah dan cerita suka-duka.

Sudah lebih dari 9 tahun kita bersama melewati berbagai rona kehidupan kita masing-masing.

Apalagi bila teringat insiden UN itu tuh? Hadeuh. Wkwkkwk.

Hampura dulur-dulur sadaya. T_T

Apabila aku rindu kalian, kupandangi lagi album kenangan SMA kita yang penuh warna itu.

Kok bisa ya kita dulu seperti itu? Heu.,heu.,heu.,

Kok bisa ya kita sampai saat ini bisa terus bersalam-silaturahmi?

Meski "pasukan" Seneby tak lengkap hadir semoga kekeluargaan ini tetap langgeng abadi.

Mendengarkan kisah-kisah para sahabat yang telah memiliki keberhasilan di ranahnya membuat hati ini sangat gembira dan bangga.

Maafkan segala khilaf dan salah ku sobat semua.

Selamat berkarya di "ladang" masing-masing Kawan.

Seneby We Are Family

Together Forever

Aku di sini hanya dapat mendoakan yang terbaik, semoga apa-apa yang kalian cita-citakan dan impikan dapat teraih serta mendapat Ridha-Nya.

Semoga hingga anak cucu kita kelak persahabatan dan kekeluargaan ini tetap Allah pelihara.


Aamiin.

Terima Kasih Kawan-Kawan ku.

Tuesday, 6 August 2013

Maha Desain: The Meaning Of Life

Where Do We Come From? What Are We? Where Are We Going?

Situs Originos Dei Est Miratio



“Karena adanya hukum seperti gravitasi, alam semesta dapat dan akan menciptakan dirinya sendiri dari tanpa sesuatu apapun (nothing).

Penciptaan spontan adalah alasannya mengapa ’sesuatu’ itu ada dari tanpa sesuatu apapun, inilah alasan mengapa alam semesta eksis dan kita pun juga eksis.”

And what lay before?

Is anything certain in life?

The brain is responsible not only for the reality we perceive, but also for our emotions and meaning too.

Love and honour, right and wrong, are part of the universe we create in our minds just as a table, a plane, and a galaxy.

Konsep yang dibawa oleh Professor Hawking di dalam buku barunya tersebut menempatkan dirinya dalam posisi self defeating (kalah dengan sendirinya), sebab ketika dia mengklaim bahwa sesuatu itu berasal dari tanpa sesuatu apapun dan tanpa adanya kausalitas pada konsep kuantum level yang diusungnya.

Maka ini sama artinya dengan mengatakan bahwa bukunya The Grand Design tidaklah ditulis oleh dirinya, namun buku tersebut ada secara spontan dan eksis tanpa adanya kausalitas, dan berasal dari tanpa sesuatu apapun (nothing).

Bahwa buku baru tidaklah baru sebagai buku, karena manusia sudah melihat banyak buku.

The meaning of life is what you choose it to be.

Source:

The Grand Design By:
Prof. Stephen Hawking dan Leonard Mlodinow 

Walohualambissawab

Menuju Indonesia Super Genius

Kegiatan Belajar Mengajar di Masa Depan 

"A Great Nation is the Nation that Writes"
*Prof. H. A. Chaedar Alwasilah, M.A., Ph.D.*




Apakah anak-anak Indonesia setara kecerdasannya dengan anak-anak bangsa-bangsa maju di dunia?

Ataukah Anak-anak Indonesia bisa lebih unggul lagi dari mereka?

Prof. Habibie gemar Belajar, Einstein senang belajar. Newton senang belajar, Leonardo da Vinci, asyik belajar. Feynman, Michio Kaku, Alan Lightman, Carl Sagan, Stephen Hawking senang belajar, Bill Gates Gila Belajar, Steve Jobs sangat maniak belajar desain dan komputer.

Semua anak-anak yang disebut cerdas, dimanapun, di Indonesia atau di dunia, senang belajar.

Bagi mereka alam semesta adalah keajaiban.

Planet-planet lain di luar angkasa adalah sesuatu yang fantastik. Mungkin ada makhluk lain atau peradaban besar di sana yang tidak kita ketahui.

Bagaimana pesawat raksasa yang berbobot ratusan ton bisa terbang, adalah sesuatu yang ajaib.

Bagaimana seluruh alam bisa berada dalam keteraturan, dari kuark sampai planet dan galaksi adalah sesuatu yang maha-dahsyat?

Bagaimana kecepatan cahaya bisa diukur, atau bagaimana sebuah partikel super kecil bisa berubah menjadi kekuatan energi maha-dahsyat?

E = mc² 
On The Shoulders of Giants  


Semuanya seperti sesuatu yang nyaris tidak masuk akal.

Tapi itulah keajaiban dunia, keajaiban alam semesta, keajaiban sains dan teknologi. 

Mereka jadi senang belajar, karena mereka beruntung mendapat proses belajar yang menyenangkan, dan asyik. 

Mereka mempunyai buku-buku yang menyenangkan dan asyik, ensiklopedia ilmu dengan gambar-gambar yang keren, indah, dan berwarna-warni, bahkan komik-komik sains-fiksi yang seru.

Kalau mereka tidak bisa membelinya, mereka bisa membacanya di perpustakaan sepuas-puasnya.

Mereka juga suka menonton film sains-fiksi, atau benda-benda ”ajaib” yang menstimulasi pikiran mereka. 

Mereka punya pembimbing yang menyenangkan.

Orangtua mereka mengajarkan mereka keasyikan sains, mereka punya teman, kakak, paman, dan guru-guru di sekolah yang juga menyenangkan dan mengajarkan bahwa alam semesta itu penuh dengan keajaiban.

Karena senang, intensitas belajarnya jadi tinggi, itu saja. 

Seluruh dunia jadi terbuka buat mereka, indah, ringan, menyenangkan, dan gampang.

Dan mereka mendapat gelar, anak-anak cerdas, bahkan super genius. 

Semangat Pelajar Indonesia

Sumber: 

Kak Eko Laksono, Imperium Indonesia
Intel Corporation
Arip Nurahman Notes
Universitas Pendidikan Indonesia

Membangun Kualitas Manusia Indonesia



Titik berangkatnya adalah kesadaran bahwa garda terdepan untuk meraih kemenangan adalah kualitas manusia.

Kualitas manusia ini hanya bisa diraih lewat pendidikan yang berkualitas.

Pendidikan berkualitas itu sebab utamanya bukan karena gedung, buku, kurikulum atau bahasa tapi hadir dari guru yang berkualitas. 

Soal pendidikan adalah soal guru. 

Di balik kompleksitas perdebatan yang rumit dan panjang soal sistem pendidikan, soal kurikulum, soal ujian dan semacamnya, terdapat para guru. 

Mereka berdiri di depan anak didiknya; mereka mendidik, merangsang, dan menginspirasi.

Pada pundak guru-guru ini, kita titipkan persiapan masa depan republik ini.

Para guru adalah futurolog yang sebenarnya, dihadapannya duduk anak didik yang akan jadi wajah masa depan Republik ini. 

Cara kita memikirkan, menghormati dan memperlakukan guru hari ini adalah cara kita menghormati masa depan bangsa ini.

Dengan tegas harus saya katakan sebagai bangsa kita secara lisan nyatakan peduli, tapi senyatanya tak peduli pada nasib guru.

Bangsa ini titipkan anak-anaknya pada para guru, tapi kita tak mau peduli nasib mereka.

Libatkan diri kita untuk mempersiapkan masa depan Indonesia.

Mulailah belajar dan mengajar.

Untuk kita, untuk masa depan anak-anak kita dan untuk melunasi janji kemerdekaan:

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. 

Sumber: 

Prof. Anies Rasyid Baswedan, M.A., Ph.D.
Rektor Universitas Paramadina, dan Founder Indonesia Mengajar.
Arip Nurahman Notes
JTOKU Indonesia

Antara Cita-Cita dan Janji Kemerdekaan

Menjadi pemimpin adalah menjadi pemberi janji. 

Saya tak sepaham dengan pendirian: beri bukti, bukan janji. 

Dengan memberi janji, ada sesuatu yang bisa ditagih. 

Bagaimana mungkin kita menagih sesuatu yang tak pernah dijanjikan sebelumnya?! 

Keberhasilan seorang pemimpin justru terutama dilihat dari keberhasilannya memperpendek jarak antara janji dan kenyataan. 

Semakin pendek jarak, semakin berhasil dia. Demikian sebaliknya. 

Konsitusi menegaskan empat janji, bukan cita-cita. 

Saya lebih suka menyebutnya sebagai Janji Kemerdekaan, bukan Cita-cita Kemedekaan. 

Cita-cita itu sesuatu yang ingin dicapai tapi bisa abstrak. Cita-cita itu jika tercapai akan disyukuri, jika tidak tercapai akan direvisi. 

Janji adalah hutang yang harus dilunasi. Janji tak pantas dan tak boleh direvisi. Republik ini berjanji dan janjinya harus dilunasi. Tanggung jawab melunasi itu menempel pada semua kita, walau beban terbesar adalah pada siapa pun yang menjadi pemimpin di republik ini. 

Janji kemerdekaan kita adalah: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 

Kita pasti mafhum, empat janji itu luar biasa berat. 

Setiap pemimpin dan kita semua mestinya menyadari bahwa hal tersebut adalah janji yang harus dibayar lunas. 

Saya kurang sependapat dengan konsep pemimpin yang menawarkan diri: saksikan, saya akan hadir untuk menyelesaikan masalah Anda. Itu kuno. 

Kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah kepemimpinan yang menggerakan. 

Kepemimpinan yang memberikan semangat, hadir membawa “nyawa”, menyajikan nuansa, dan menyodorkan perasaan tujuan yang sama. 

Pemimpin yang mampu memberi inspirasi sehingga lahir afeksi aktif dari orang-orang yang dipimpinnya. Yang membuat orang yang dipimpin bergerak untuk ikut, untuk turun tangan bekerja dan berkontribusi untuk menyelesaikan masalah. 

Bukan pemimpin yang menumbuhkan afeksi pasif, yang membuat orang-orang yang dipimpin terlena, hanya diminta untuk menonton pemimpinnya bekerja, dan tidak bisa keluar dari jebakan pola hubungan patron-client yang telah menghantui bangsa kita begitu lama. 

Pendekatan yang lebih tepat adalah kepemimpinan yang hadir untuk merangsang semua orang untuk mau menyelesaikan masalah. Mungkin istilah yang pas adalah menggerakkan. Pemimpin bisa menggerakan jika dia DIPERCAYA. 

Tanpa trust maka pemimpin tidak akan mungkin diikuti, apalagi menggerakan. 

Bila rumus Trust itu dibuat dalam sebuah persamaan sederhana, maka angka Trust bisa dirumuskan sbb: 

Nilai Kepercayaan = Kompetensi+ Integritas + Kedekatan – Self-Interest. 

Hari ini kepercayaan kita pada pemimpin-pemimpin mengalami penurunan yang luar biasa bukan karena skor kompetensi yang rendah tapi karena Rendahnya angka Integritas dan rendahnya Angka Kedekatan serta tingginya angka Self-Interest. 

Sehingga skor Kepercayaan jatuh, jadi amat rendah bahkan banyak yang nilai kepercayaannya
sudah minus ! 

Sumber:

Prof. Anies Rasyid Baswedan, M.A., Ph.D.

Rektor Universitas Paramadina dan Founder Indonesia Mengajar.

Monday, 5 August 2013

Mengembangkan Kurikulum Kebangkitan

"Jika suatu masyarakat mencitakan kemajuan, keunggulan, kehebatan dan kesejahteraan berkelanjutan, namun menepikan pendidikan rakyatnya maka mungkin mereka mencitakan sesuatu hal yang tak ada dan tak pernah ada" 
*Arip*

Setiap komunitas dan masyarakat yang terbelakang atau berkembang pasti menginginkan suatu perubahan signifikan pada kehidupannya.

Bangkit memang tidaklah mudah, namun pasti bisa.

Berdiri tatkala terjerembab memang bukan perkara gampang, namun jika kita menengok usaha anak kecil yang ingin bisa berjalan, mereka tak peduli berapa kali jatuh pasti mereka dapat berdiri kembali. 

Begitu seterusnya.

Sekolah sebagai kawah candra dimuka para pelajar muda agaknya perlu mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang tahan banting, dan pembawa kebangkitan. 

Bagaimana caranya? 

Kita lihat saja, banyak ekstrakurikuler di sekolah yang menyajikan berbagai macam pelatihan leadership yang cukup, hal ini harus dioptimalkan.

Sumber:

Arip Nurahman Notes

Apa itu Kepemimpinan Strategis dan Visioner?


"Mau jadi juara dalam pertandingan? Siapkan diri baik-baik dan berlatihlah dengan keras. Tidak ada jalan yang lunak"
~SBY at Universitas Pertahanan Indonesia~ 

Beberapa bulan yang lalu Presiden SBY pernah memberikan kuliah umum di Universitas Pertahanan Indonesia mengenai arti penting sebuah kepemimpinan Strategis dan Visioner.

Beberapa garis besarnya adalah:

1. Jaga kesinambungan upaya bangsa menuju Indonesia yang maju, kuat & sejahtera tahun 2045

2. Jaga kondisi nasional yang stabil, demokratis, aman & seimbang dalam dinamika perubahan besar.

3. Gigih perjuangkan kepentingan strategis Indonesia di kancah global, dalam kapasitas sebagai pemimpin dunia.

Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi diantara pemimpin dan yang dipimpin untuk menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya. (Joseph C. Rost: 1993 ;Triantoro Safaria)

Apa yang terdapat dalam kepemimpinan?

Pemimpin dan yang dipimpin saling mempengaruhi!

Terjadi perubahan bukan mempertahankan status quo!

Perubahan ditujukan pada tujuan yang dinginkan dan dimiliki bersama Kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang terjadi diantara orang-orang, sehingga kepemimpinan melibatkan pengikut (Followers).

Proses kepemimpinan juga melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan pengikut untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama Baik pemimpin ataupun pengikut mengambil tanggungjawab pribadi (personal responsibility) untuk mencapai tujuan bersama tersebut.

Kemajuan organisasi dicapai melalui proses yang membutuhkan energi besar dan ketahanan menghadapi hambatan. Tugas pemimpin adalah menciptakan sinergi yang solid melalui visi, misi, strategi, dan bentuk organisasi yang disiapkan sebagai sarana mencapai tujuan tertinggi.

Pemimpin senantiasa dihadapi oleh perubahan yang cepat, kompleks, informasi yang ambigu, globalisasi, kemajuan teknologi yang cepat, perubahan gaya hidup, dll.

Akibatnya pemimpin dibebani permasalah: Stress dan fokus pada internal dan perubahan jangka pendek lupa pada perpekstif jangka panjang.

Kepemimpinan Strategis bertanggung jawab menciptakan harmoni antara tuntutan lingkungan eksternal organisasi (dunia) dengan visi, misi, strategi, dan implementasi organisasi.

Visi menggambarkan wujud organisasi di masa depan.

Misi menggambarkan nilai-nilai pokok (cored valued), tujuan (purpose), dan alasan akan eksistensi organisasi, serta langkah dan cara mewujudkan visi Strategi menyediakan arah yang menerjemahkan visi menjadi aksi dan merupakan dasar bagi pengembangan mekanisme spesifik untuk menolong organisasi mencapai tujuannya.

Paradigma Kepemimpinan

1. Paradigma Lama (Masa Industry):

Stabilitas Kontrol Kompetisi Barang

2. Paradigma Baru (Masa Informasi):

Perubahan Pemberdayaan Kolaborasi Orang dan Hubungan 

Sumber:

Kuliah Umum SBY di Universitas Pertahanan Indonesia
Masicang Blog
Arip Nurahman Notes

Sunday, 4 August 2013

Mengembangkan Self Leadership & Personal Development

Seseorang yang mampu mengembangkan diri dan mengatasi berbagai tantangan, kesulitan dan soal hidup dengan luar biasa (Adversity Quotient).

Beliaulah Nabi Muhammad, S.A.W. adalah sebuah contoh yang sangat dan harus kita teladani, sedari kecil beliau telah ditempa oleh berbagai cobaan dan ujian hidup, tapi dengan itu beliau tumbuh menjadi pemuda super. 

Bayangkan usia 6 tahun beliau sudah yatim piatu, dan diasuh oleh sang kakek. Usia 8 tahun ditinggal oleh sang kakek tercinta dan dititipkan ke sang paman yang kehidupannya sedang-sedang saja bahkan sering kekurangan.

Dalam usia dibawah 10 tahun beliau harus mengais nafkah sendiri menjadi penggembala, mencari kayu bakar, buruh batu dan pasir serta bekerja serabutan untuk penduduk Mekkah. 

Hingga akhirnya menjadi seorang pengusaha tangguh nyaris tanpa modal.

Pelajaran yang harus kita ambil adalah bagaimana ia berjuang melawan semua keterbatasan
(a complex-life difficulties) sehingga menjadi seorang pemuda super hebat.

Semoga di bulan Ramadhan yang mulia ini kita semua diberikan kekuatan dan kesabaran untuk meneladai kanjeng Nabi Muhammad S.A.W.

Meskipun sangat jauh tingkatan beliau untuk diteladani namun semoga saja dengan perjuangan dan ikhtiar dalam Ramadhan kali ini kita semua diberikan hidayah oleh yang Maha Kuasa.

Amin.

Sumber:

Dr. Muhammaad Syafi'i Antonio, M.Ec.
Dr. Muhammad Husain Haekal
Arip Nurahman Notes

Saturday, 3 August 2013

Panggilan Hati Menjadi Seorang Guru

Teaching is a special calling. It is not a job well-suited to everyone. In fact, many new teachers leave within the first 3-5 years of teaching. However, there are many rewards that come with this oft maligned career.
Classroom of the Future: Enabling Imagination
 
 
Here are my top ten reasons why teaching can be a great profession. 
 
1. Student Potential 

2. Student Successes 

3. Teaching a Subject Helps You Learn a Subject 

4. Daily Humor

5. Affecting the Future 

6. Staying Younger 

7. Autonomy in the Classroom

8. Conducive to Family Life 

9. Job Security 

10. Many Holidays  He.,.He.,.He.,.

Sources: 
1. Harvard Graduate School of Education
2. Super Teacher
3. Arip Nurahman Notes
4. Indonesia University of Education
5. HP Corporation

Friday, 2 August 2013

Tafakur: Ketika Sang Waktu Terhenti

Seminggu kemarin penulis sempat mengikuti shalat jenajah di Mesjid Al-Furqon UPI, salah seorang guru besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Pedagogik telah berpulang kepada-Nya. Kami bersama ikut menyolatkan dan mendoakan beliau.

Kawan ku inilah rahasia besar manusia, kita tidak tahu kapan dan dimana kita akan kembali pada-Nya.

Kita pun tak tahu dengan cara apa dan dengan kondisi bagaimana kita akan menghadap Kepada-Nya.

Bila Waktu Telah Berakhir

Oleh: Opick



Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yang sementara
Bagai manakah bila semua
Hilang dan pergi meninggalkan diri mu

Bagimanakah bila saat nya
Waktu terhenti tak kau sadari

Masikah ada jalan bagi mu
Untuk kembali mengulang ke masa lalu

Dunia dipenuhi dengan hiasan

Semua dan sgala yang ada akan kembali pada-Nya

Bila waktu tlah memanggil

Teman sejati hanyalah amal

Bila waktu tlah terhenti

Teman sejati tinggalah sepi.


Dear sahabat-sahabat ku semua, dalam momen Ramadhan ini kami sekeluarga memohon maaf atas segala salah dan khilaf.

Semoga kita semua kembali kepada-Nya dalam keada'an Khusnul Khatimah.

Semoga kedamaian dilimpahkan kepada kita diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga barakah dari Allah. 


Thursday, 1 August 2013

Berkah Ramadhan: Ketika Para Rangers Buka Shaum Bersama

Allhamdulilah seminggu kemarin penulis dapat berjumpa dan buka bersama dengan 
para sahabat Fisika UPI 2007 
Power Rangers he.,.he.,he.,

Ruaarrr Biasa mereka telah hebat dan mantap.
Saya masih menjadi Ranger paling Bungsu.
Duuuhhh heu.,.heu.,heu.,


Bersua kembali dengan para sahabat yang telah menempuh kehidupan masing-masing sungguh sangat bahagia, mendengarkan kisah-kisah kehidupan baru mereka. Penuh Warna dan sangat Indah. Mengenang masa-masa ketika bertarung dengan tugas-tugas fisika yang njelimet dan WoW banget gitu. Hadoooh.,.#_#.

Sebelum kami menikmati santap buka shaum berjamaah, tak lupa Kang H. Bambang Achdiyat, S.Pd. memberikan wejangan kepada kita semua dan memberikan buku karyanya: Find Your Best Teacher: Perjalanan Menemui Guru Terbaik Menuju Puncak Kehidupan.

Memberikan petuah bijak bagaimana menghadapi permasalahan pelik, keluarga, persahabatan dan memberdayakan ummat.

Setelah itu masing-masing dari kami menceritakan pengalaman baru di tempat mereka mengabdi, luar biasa sekali, Allhamdulilah sebagian besar dari mereka tengah melanjutkan pendidikan Master sambil mengajar, ada juga yang sudah siap-siap menikah ha.,ha.,ha., inilah topik yang paling hoooottt yang mereka bicarakan. Wkkwkwkwk.^_^.

Dan tentu saja saya dibantai habis-habisan oleh kawan-kawan mengenai apa saja kegiatan yang selama ini dikerjakan. Hadeuhhh.

Thanks banget kawan-kawan he.,he.,he.,

Banyak sekali mendapat masukan dan nasehat dari kawan-kawan Rangers ini, semoga penulis dapat melaksanakannya, amin.

Melaksanakan shalat berjama'ah bersama, terasa dekat kembali kekeluargaan dan persahabatan ini. 

Dilanjutkan kembali ngobrol-ngobrol bareng meskipun pertanyaannya cendrung ke arah "Perjodohan" he.,he.,he., itu bisa menjadi sangat sensitif bagi sebagian orang yang (mohon maaf) belum mendapatkan jodohnya sementara usia semakin menua umpamanya. [Nunjuk Ke diri Sendiri hi.,.hi.,hi,.]

Untuk masalah yang satu ini hanya dapat menjadi pendengar yang baik, meski kadang-kadang diberondong Kepo Ilmiah, Edukatif dan Religius dari kawan-kawan, Defense aja ah.,.ha.,ha.,ha., 

Semoga segala niat dan cita-cita kalian menjadi berkah kawan.

Enam Tahun yang Lalu Saat Kami Masih Lengkap Bersama di Isola Bumi Siliwangi


Imajinasi Para Mahasiswa Pendidikan Fisika: Power Rangers S.Pd.
 

Kisah The Lone Ranger pertama kali saya baca dari novelnya Mas Andrea Hirata; Sang Pemimpi, ternyata hari ini telah ada diputar di layar lebar. Kisah persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi dan pengharapan, bahwa begitu besarnya kekuatan sebuah mimpi sehingga dapat membawa seseorang menerjang kerasnya kehidupan dan batas kemustahilan.

John Reid [Lone Ranger]: "If we ride together, we ride for justice." 
 Tonto: "Justice is what I seek" 


Terima Kasih Kang Bambang atas bukunya, Kang Angga atas tumpangannya kapan nikah nih? Wkwkkw, Nuhun Kang Dzikri tos traktiran he.,he., Teh Siti, Kang Marjan, enggal geura nangtoskeun tanggal, Kang Ruli, Kang Purwa, Kang Bagus, Teh Nina, Teh Fauziah dan semua kawan-kawan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia 2007.

The Lone Ranger

Semoga penulis dapat sehebat kalian.

Terima Kasih Kawan-Kawan ku.

Semangat.

Kuliah Umum MenDikBud: Prof. Mohammad Nuh

Terima Kasih Ya Robbana, Seminggu yang lalu, tanggal 26-07-2013, Ketika mengikuti shalat Tarawih bersama Kang Saepudin Al-Bantani di Mesjid Salman ITB, Akhirnya Allah mempertemukan saya dengan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA. 
Beliau berkesempatan memberikan ceramah tarawih kepada jamaah dan sempat juga memberikan beasiswa kepada seorang mahasiswa yang menjadi imam muda di Mesjid Salman yang fasih bacaan Al-Qur'annya.
Subhannallah.
Sedikit Biografi Prof. Mohammad Nuh.

Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 17 Juni 1959; umur 54 tahun) adalah Menteri Pendidikan Nasional Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (2007–2009) dan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode tahun 2003–2006.

Mohammad Nuh adalah anak ketiga dari 10 bersaudara. Ayahnya H. Muchammad Nabhani, adalah pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya. Ia melanjutkan studi di Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan lulus tahun 1983.

Mohammad Nuh mengawali kariernya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984. Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis. Mohammad Nuh juga melanjutkan studi S3 di universitas tersebut.

Prof. Mohammad Nuh menikah dengan drg. Layly Rahmawati, dan ia dikaruniai seorang puteri bernama Rachma Rizqina Mardhotillah, yang lahir di Perancis.

Pada tahun 1997, Prof. Mohammad Nuh diangkat menjadi direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS. Berkat lobi dan kepemimpinannya, PENS menjadi rekanan tepercaya Japan International Cooperation Agency (JICA) sejak tahun 1990.

Pada tanggal 15 Februari 2003, Prof. Mohammad Nuh dikukuhkan sebagai rektor ITS. Pada tahun yang sama, Nuh dikukuhkan sebagai guru besar (profesor) bidang ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika. Ia adalah rektor termuda dalam sejarah ITS, yakni berusia 42 tahun saat menjabat. 

Semasa menjabat sebagai rektor, ia menulis buku berjudul Strategi dan Arah Kebijakan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (disingkat Indonesia-SAKTI).

Selain sebagai rektor, Prof. Mohammad Nuh juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Pengurus PCNU Surabaya, Sekretaris Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya, Anggota Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, serta Ketua Yayasan Pendidikan Al Islah Surabaya.

Prof. Muhammad Nuh juga dikenal sebagai seorang Kiayi, sering memberi ceramah dan khutbah jumat di berbagai masjid di Surabaya dan dikenal sebagai Ulama.

Prof. Mohammad Nuh, Memberikan Wejangan Kepada Para Jama'ah di Mesjid Salman ITB

Turut hadir Dirjen DikTi: Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc.


Sedikit Cuplikan Tausyiah Beliau: Membangun Ummat yang Rahmatan Lil Alamin.

Kita lahir di bumi Indonesia dan tumbuh bersama di Nusantara, tentu sudah menjadi kewajiban dan hak kita untuk memajukan dan memebesarkan Indonesia, negeri ini adalah bumi tempat kita lahir dan dibesakan, mari kita bersama membangun Bangsa. Kata beliau.

Mari kita menjadi umat yang Rohmatan Lil alamin yaitu umat yang menjadi rahmat bagi semesta alam, menghidari segala bentuk kekerasan. Tebarkanlah kasih sayang kepada umat manusia, karena Rosul pun mengajarkan kebaikan. Tambah Prof. M. Nuh.

Ia mengajak untuk Mengoptimalkan potensi MASKAM (mesjid kampus) untuk memberdayakan umat, karena Mesjid Kampus memiliki potensi yang tidak dimiliki oleh mesjid-mesjid lainnya.

Seperti jamaah MASKAM yang selalu baru tiap tahunnya, memiliki jumlah kaum intelektual yang banyak juga memiliki kepekaan sosial-kebangsaan yang lebih kuat.

Pak Nuh juga mengajak untuk mengibarkan bendera Rohmatan Lil alamin di segala lini kehidupan; raih sodara-sodara kita yang masih extrem dalam pemahammannya, tegasnya.

Bendera Rohmatan Lil alamin ini terdari dari Tiang yang kokoh berarti: Iman dan Akidah, Tali yang Kuat yaitu: Hablumminalloh dan Habluminanas. Memperbaiki hubungan sesama manusia, menghindari kegersangan sosial yang bermakna meminimalisir tindakan kekerasan-mengedepankan kasih sayang.

Kibaran Bendera Rohmatan Lil alamin ini butuh kompnen ke-3 yaitu kemauan untuk dikibarkan.

Kemauan ini berarti: Ilmu dan Keterampilan kita dalam mengelola masyarakat.

Inilah sebenarnya modal untuk mendirikan bangsa yang Rahman dan Rahim; Masyarakat yang penuh kasih sayang.

Para Nabi kita pun mengajarkan pendekatan Psikososial kasih sayang dalam mengajak umat bukan dengan "Hard Power".

Prof. M. Nuh pun, bercerita bahwa ketika zaman Nabi Muhammad pernah ada seorang warga pedalaman badui yang tiba-tiba mengencingi mesjid, para sahabat lantas marah bukan main dan hendak mengejar orang itu, Rosul melerai para sahabat untuk tak mengejarnya, tapi lekas-lekaslah cuci dan bersihkan bekas "nya" itu. Nabi pun memberikan pemahaman kepada orang pedalaman itu dengan pendekatan personal, bahwa hal itu tak boleh dilakukan.

Sebaliknya kepada para sahabat pun memberikan penjelasan bahwa: orang itu perlu dibina dan diarahkan. Maka di sinilah peran Wudhu sebagai alat sesuci bagi umat, yaitu saling membersihkan dan mensucikan, para wali pun mengajarkan pendekatan kasih sayang tanpa kekerasan dalam berdakwah.

Seperti Petuah Sunan Drajat:

1. Memangun resep teyasing Sasomo: Kita selalu membuat senang hati orang lain.

2. Jroning suko kudu eling Ian waspodo: Didalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada.

3. Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah: Di dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan.

4. Meper Hardaning Pancadriya: Kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu.

5. Heneng – Hening – Henung: Dalam keadaan diam kita akan mem­peroleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur.

6. Mulyo guno Panca Waktu: Suatu kebahagiaan lahir bathin hanya bisa kita capai dengan sholat lima waktu.

7. Menehono teken marang wong kang wuto, Menehono mangan marang wong kang luwe, Menehono busono marang wong kang wudo, Menehono ngiyup marang wongkang kodanan:

Ajarkan ilmu pada orang yang tidak tahu, Berilah makan kepada orang yang lapar, Berilah baju kepada orang yang tidak punya baju, serta beri perlindungan orang yang menderita.

Begitu sedikit pesan beliau kepada para jama'ah.

"Kalau kita tidak mampu mengembangkan budaya Nasional sendiri habislah kita. Hancurlah kita"
*Prof. Mohammad Nuh*
Allhamdulilah Ya Robbana Akhirnya Saya dapat Bertemu dan Berjabat Tangan dengan 
Bapak MenDikBud Prof. Mohammad Nuh, Semoga Segala Kecerdasan dan Kebaikannya Terserap. Aamiin
Terima Kasih Ya Allah.

Ya Robbana kami berdo'a semoga kami dan para siswa kami suatu saat nanti ada yang menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I.

Sehingga membawa negeri ini menjadi sebuah bangsa dengan Sistem Pendidikan Terbaik, Terhebat dan Terunggul di Dunia.

Amin.

Semoga do'a dan harapan baik kami bagi negeri ini mendapat Ridha Mu.

Semangat Indonesia Bisa!

Tuesday, 30 July 2013

Berkah Ramadhan: Master Plan Percepatan Pembangunan Kelautan Indonesia

Sejak ditandatanganinya perjanjian Internasional dalam Konvensi PBB Hukum Laut (United Nations Conference on the Law Of the Sea/UNCLOS) pada 1982 di Montego Bay, Jamaika, masyarakat dunia mengakui bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki wilayah laut yang sangat luas, mulai dari laut teritorial, zona tambahan (contiguous zone), Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sampai dengan Landas Kontinen (continental shelf).

Dengan kekayaan alam melimpah, jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa, dan posisi geoekonomi sangat strategis, Indonesia yang akan  merayakan 68 tahun merdeka, seharusnya sudah menjadi bangsa besar yang maju dan makmur.

Bersama Para Founders Forsalim di Pangandaran
Namun, hingga kini Indonesia masih sebagai negara berkembang dengan angka pengangguran dan kemiskinan yang tinggi serta daya saing rendah. 

Banyak faktor yang menyebabkan kita terbelakang, mulai dari karut-marutnya sistem politik dan hukum sampai lemahnya penguasaan IPTEK.
Namun, salah satu penyebab utamanya adalah karena paradigma pembangunan nasional terlalu berorientasi pada daratan (land-based development), sedangkan laut hanya diperlakukan sebagai tempat eksploitasi SDA secara ekstraktif, pembuangan limbah, dan berlangsungya berbagai kegiatan ilegal.
Padahal, Nusantara ini merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau tak kurang dari 17.840 dan total luas perairannya mencapai lebih kurang 5.800.000 km persegi.

Bahkan dengan diberlakukannya Perjanjian Hukum Laut Tahun 1982 (disahkan tahun 1985), total luas wilayah perairan Indonesia bertambah menjadi sekitar 8.800.000 km persegi. Sebagai tambahan bahwa total panjang garis pantai terluar Indonesia yang mencapai 95.181 km ini merupakan yang terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada.

Dalam wilayah pesisir dan lautan itu terdapat potensi berbagai SDA dan jasa-jasa lingkungan yang sangat besar, yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal.

Total Potensi Ekonomi Kelautan Indonesia dapat mencapai US$ 12 Trilyun dalam 10 Tahun Pertumbuhan.

Sedikitnya ada 11 sektor ekonomi kelautan yang dapat dikembangkan:

(1) Perikanan tangkap, (2) Perikanan budidaya, (3) Industri pengolahan hasil perikanan, (4) Industri bioteknologi kelautan, (5) pertambangan dan energi, (6) pariwisata bahari, (7) kehutanan, (8) perhubungan laut, (9) sumberdaya pulau-pulau kecil, (10) industri dan jasa maritim, dan (11) SDA non-konvensional.


Potensi produksi lestari sumberdaya ikan laut Indonesia mencapai 6,4 juta ton/tahun atau 8% dari potensi lestari ikan laut dunia. Saat ini tingkat pemanfaatannya baru mencapai 4,5 juta ton. Potensi produksi budidaya laut diperkirakan mencapai 45 juta ton/tahun, dan budidaya perairan payau (tambak) sekitar 5 juta ton/tahun. Sementara itu, total produksi budidaya laut dan tambak baru sebesar 2,5 juta ton (5% potensi produksi) pada 2007.

Dengan Percepatan Pembangunan Ekonomi Kelautan Potensi ini dapat dilipatkan gandakan hingga 5 kali.

Potensi Bioteknologi Kelautan

Indonesia juga memiliki potensi industri bioteknologi kelautan sangat besar berupa industri makanan dan minuman, farmasi (seperti Omega-3, squalence, viagra, dan sun-chlorela), bioenergi, bioremediasi, genetic engineering, dan beragam industri lainnya yang hingga kini hampir belum tersentuh pembangunan. Potensi ekonomi perikanan dan bioteknologi kelautan diperkirakan mencapai US$ 100 milyar setiap tahunnya.

Potensi Ekonomi Pariwisata Bahari

Kendati belum ada perhitungan tentang potensi ekonomi pariwisata bahari. Namun jika dibandingkan dengan Queensland, Australia dengan panjang garis pantai yang hanya 2100 km mampu menghasilkan devisa pariwisata bahari sebesar US$ 2 miliar/tahun, maka sejatinya potensi ekonomi pariwisata bahari Indonesia sangat besar. Indonesia dapat mencapai US $ 50 miliar/tahun.

Potensi Migas & Pertambangan Lepas Pantai

Sekitar 70% produksi minyak dan gas bumi berasal dari kawasan pesisir dan lautan. Dari 60 cekungan yang potensial mengandung migas, 40 cekungan terdapat di lepas pantai, 14 di pesisir, dan hanya 6 yang di daratan. Dari seluruh cekungan tersebut diperkirakan potensinya sebesar 11,3 miliar barel minyak bumi. Cadangan gas bumi diperkirakan sebesar 101,7 triliun kaki kubik.

Kawasan ini juga kaya akan berbagai jenis bahan tambang dan mineral, seperti emas, perak, timah, bijih besi, dan mineral berat.

Belum lama ini ditemukan jenis energi baru pengganti BBM berupa gas hidrat dan gas biogenik di lepas pantai Barat Sumatera dan Selatan Jawa Barat serta bagian utara Selat Makassar dengan potensi yang sangat besar, melebihi seluruh potensi minyak dan gas bumi (Richardson, 2008). Potensinya dapat mencapai Puluhan Trilyun Dolar.

Potensi ekonomi perhubungan laut diperkirakan sebesar US$30 miliar/tahun. Ini berdasarkan pada perhitungan bahwa sejak 15 tahun terakhir kita mengeluarkan devisa sekitar US$ 15 miliar/tahun untuk membayar armada pelayaran asing yang mengangkut 97% dari total barang yang diekspor dan diimpor ke Indonesia, dan yang mengangkut 50% total barang yang dikapalkan antar pulau di wilayah Indonesia.

Potensi Ekonomi dari Industri dan Jasa Maritim

Belum lagi potensi ekonomi dari industri dan jasa maritim (seperti galangan kapal, coastal and offshore engineering, pabrik peralatan dan mesin kapal serta perikanan, dan teknologi komunikasi dan informasi), pulau-pulau kecil, dan SDA non-konvensional yang sangat besar.

Bila Indonesia mampu meningkatkan kemampuannya dalam industri dan jasa maritim setara Korea Selatan dan Singapura, maka potensi ekonominya dapat mencapai sekitar US$ 4 Triliun per 10 tahun pembangunan.

SDA non-konvesional

Adalah SDA yang terdapat di wilayah pesisir dan lautan, tetapi karena belum ada tekonologinya atau secara ekonomi belum menguntungkan, sehingga belum bisa dimanfaatkan.

Contohnya adalah:
Deep sea water industries, gas hidrat dan biogenik, bioenergi dari algae laut, energi gelombang, energi pasang surut, OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion), sumber-sumber mata air tawar di dasar laut (Becker and Carlin, 2004), energi listrik dari ion Na+ dan Cl- , energi nuklir, dan mineral laut.

Lautan merupakan gudang terbesar di planet bumi yang mengandung sekitar 50.000 triliun ton berbagai logam dan garam mineral, seperti emas, tembaga, perak, mangan, lithium, bromium, magnesium, chlor, yodium, fosfor, sulfur, borium, sodium khlorida, magnesium khlorida, magnesium sulfat, kalsium sulfat, dan potassium sulfat. Setiap mil kubik air laut mengandung 4 juta ton magnesium, emas senilai 93 juta dolar AS, dan perak senilai 8,5 juta dolar AS.

Kang Fadly Fauzie Firdausi, Assistant of Lecturer Civil Enginnering at Universitas Muhamadiyah Yogyakarta
dan Ketua Forsalim di Pantai Pangandaran

Di dalam lautan juga terdapat sekitar 10 triliun ton deuterium, sejenis isotop hidrogen yang mudah dipisahkan dari air laut dan merupakan bahan bakar utama bagi reaktor pembangkit energi sistem nuklir fusi, yang lebih aman ketimbang sistem nuklir fisi. 

Dengan teknologi nuklir yang relatif aman ini, lautan sesungguhnya dapat mencukupi kebutuhan energi bagi umat manusia sejagat raya secara berkelanjutan (Carson, 1973).

Potensi total ekonomi kesebelas sektor kelautan Indonesia diperkirakan mencapai US$ 1,2 Trilyun Per Tahun atau lebih dari sembilan kali lipat APBN 2009 dan satu setengah kali PDB saat ini.

Sedangkan, kesempatan kerja yang dapat dibangkitkan mencapai 40 juta orang lebih. Ekonomi kelautan semakin strategis bagi Indonesia, seiring dengan pergeseran pusat ekonomi dunia dari Poros Atlantik ke Asia-Pasifik.

Dewasa ini, 70% perdagangan dunia berlangsung di kawasan Asia-Pasifik. Sekitar 75% produk dan komoditas yang diperdagangkan di transportasi melalui laut Indonesia dengan nilai sekitar US$ 1,3 triliun per tahun.

Bagaimana Menyusun Master Plan Percepatan Pembangunan Kelautan Nusantara agar semua potensinya dapat tergali?

Bersama Kawan-Kawan di Pantai Sayang Heulang Garut Selatan.

To Be Continued

Sumber:

Center For Coastal and Marine Resources Studies
Bogor Agricultural University

Ocean Paradigm Study Group

Kementrian Kelautan dan Perikanan

LIPI

Semoga Bermanfaat

Indonesia Bisa!

Sunday, 28 July 2013

Berkah Ramadhan: Antara Ranca Manyar dan History of The World

Berkumpul bersama kawan-kawan lama, buka shaum bareng memang luar biasa menyenangkan ditambah banyak makanan pula he.,he.,dan hiburan seru yang ilmiah serta edukatif.
Bersua kembali dengan sahabat semasa SMA di Desa Ranca Manyar Kecamatan Bale Endah, pengalaman yang seru dan sangat kocak, makan bareng, bercanda ngobrol ngalor-ngidul dan nonton Sky Fall serta A History of The World.
Mungkin arti dari Ranca Manyar itu adalah "Kolamnya Burung Manyar", Ranca itu istilah dalam bahasa sunda yang mungkin merujuk kepada sebuah "Situ Leutik" yang air nya mulai surut, sedangkan Manyar adalah sejenis burung [Manuk Manyar].

Kita akrab mendengar kata-kata: Ranca Kole, Ranca Go'ong, Ranca Ekek dan Lain-lain. Ini menunjukan bahwa dahulu kala daerah Tatar Sunda kaya akan Situ (Danau) sisa dari Danau Raksasa Bandung Purba.

Tikukur jeung Manuk Manyar 
Kadupak ku Manuk Heulang
Hayu Urang Getol Diajar
Sangkan Hirup Bagja-Meunang

Sedangkan A History of The World adalah sebuah Film Dokumenter dari BBC Knowledge yang kebetulan pada episode ini menayangkan mengenai kebangkitan bangsa-bangsa akibat Revolusi Industri.

Digambarkan bagaimana bangsa-bangsa bangkit dan menjadi para Super Power dimulai dengan adanya Revolusi Industri yang dipicu oleh penemuan Mesin Uap oleh James Watt.

Apa Itu Mesin Uap?
 
Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam uap air dan mengubahnya menjadi energi mekanis. Mesin uap digunakan dalam pompa, lokomotif dan kapal laut, dan sangat penting dalam Revolusi Industri.

Mesin uap merupakan mesin pembakaran eksternal, dengan cairan yang terpisah dari hasil pembakaran. Sumber panas yang dapat digunakan yaitu tenaga surya, tenaga nuklir, atau tenaga panas bumi. Jika uap berkembang melalui piston atau turbin, akan menyebabkan kerja mekanik.



Hatur Nuhun:
Kang Luki, Om Dian, A Gin-gin dan Kang Dadan.

Sumber: 

Wikipedia


Saturday, 27 July 2013

Hikmah Ramadhan: Melahirkan Para Super Leaders

We were Once, A Great Nation.

Kita sebagai bangsa yang baru lahir kembali, harus dengan cepat sekali, cepat, berlari dan terbang mengejar keterbelakangan kita ini!

Mengejar disegala lapangan.


"Maka rakyat kami (oleh kaum imperialis) dibikin rakyat yang ‘hidup kecil’ dan ‘nrima’, rendah pengetahuannya, lembek kemauannya, sedikit nafsu-nafsunya, dan padam kegagahannya."

Bersama Para Anak Muda, Generasi Masa Depan Indonesia

Apakah Indonesia bangsa kuli? 

Een natie van koelies, en een koeli onder de naties? 

Di suatu masa, Indonesia adalah bangsa yang dihormati seluruh dunia, disegani bahkan oleh bangsa-bangsa Superpowers. 

Kita adalah bangsa yang berdiri tegak sejajar dengan bangsa-bangsa terbesar di dunia.

Mungkin yang kita perlu lakukan adalah kembali mempelajari sumber-sumber kekuatan Indonesia dulu. 

Mungkin kita akan menemukan kembali rahasianya.

Mungkin.

Jayalah Indonesia

Maju Terus 

Sumber:

Imperium Indonesia
Arip Nurahman Notes

Membangkitkan Para Raksasa Indonesia

"Ide Itu Mempunyai Sayap, Tulislah Ia Sebelum Terbang" 
*Prof. H. A. Chaedar Alwasilah, M.A., Ph.D.*

Nanos Gigantum Humeris Insidentes  
     "If I have seen further it is by standing on the shoulders of giants."
*Isaac Newton*

Setiap kebangkitan bangsa-bangsa terbesar dalam panggung sejarah peradaban manusia selalu dipicu oleh kaum muda yang tercerahkan. 
Mereka bepikir, bekerja, dan berjuang mendobrak kebiasaan, menghancurkan kelembaman peradaban yang tak kunjung menampilkan kegagahan dan kehebatan.
Meskipun adakalanya mereka terkucilkan, tak dipercaya bahkan dimusuhi oleh sebagian masyarakatnya. Terkadang para pemuda tersebut dibuang sejarah peradaban. 
Namun demikian mereka sama sekali tak henti menginginkan perubahan ke arah yg lebih baik. Inilah bahan bakar atau energi sebuah bangsa: PEMUDA, ditangan merekalah takdir sebuah bangsa tergenggam.
Maka yang diperlukan saat ini adalah bagaimana supaya sebanyak-banyaknya pemuda kita, tercerahkan, menjadi para "Super Young Leaders". Menjadi para "Super Stars" panggung peradaban dengan cara menjadi orang-orang pemberi solusi.
Penyelesai permasalahan pelik rakyat, dokter bagi penyakit masyarakat, dan guru bagi kebodohan umat. Inilah masanya, inilah saatnya dimana kita semua para pemuda bahu membahu bekerja meneteskan keringat kita untuk membangkitkan "Raksasa Nusantara".
Membangkitkan energi rakyat yg terbuang sia-sia.

Membangkitkan kegagahan dan kewibawaan Sang Saka serta Sang Garuda

di bawah Panji Bhineka Tunggal Ika.

Bangkit Indonesia. 

Semoga Amin.

Sumber:

Imperium Indonesia
Arip Nurahman Notes
Pacific Rim

Friday, 26 July 2013

Hikmah Peringatan Nuzulul Qur'an: Pengembangan Sains dan Teknologi

"Al-Quran dengan isyaratnya mendorong eksplorasi antariksa dengan sains, tentang perilaku orbit benda langit dan sifat fisis lainnya untuk pengembangan wahana antariksa."
*Prof. H. Thomas Djamaluddin, M.Sc., D.Sc.*

Menembus penjuru langit dan bumi harus dengan kekuatan. Kekuatan itu adalah sains dan teknologi. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang kokoh dalam penguasaan sains dan teknologi.

Langit pun bisa dikuasai. 

Pesawat terbang, roket, dan satelit mutlak diperlukan untuk menguasai langit yang pada gilirannya akan menguasai penjuru bumi. Teknologi antariksa kini digunakan untuk memudahkan komunikasi navigasi segenap penjuru bumi, mengamati perilaku alam, dan mengeksplorasi kandungan sumber dayanya.


Membangun Generasi Ulil Albab

Bintang Kejora yang sesungguhnya bukan bintang melainkan planet Venus. Walau sangat terang, kecerlangannya tidaklah abadi. 
Menjelang isya cahayanya ditenggelamkan oleh cahaya bulan pasca purnama. Tidak lama ia di langit yang tinggi, hanya dalam beberapa jam bintang cemerlang itu benar-benar terbenam. 
 
Muncullah bulan pasca purnama dengan  wajah masih hampir bulat terang menguasai langit malam ini. 

Tetapi rembulan pun tak kan abadi. Saat pagi Matahari muncul jauh lebih terang, cahayanya memucatkan rembulan di ufuk barat menjelang terbenam.
Matahari pun tak kekal di langit, ada saatnya akan terbenam pula. Bayangkan suasana seperti itu bukan di tengah kota, tetapi di tengah padang pasir.

Bayangkan kita sedang bersama Nabiyullah Ibrahim ‘alaihi salam yang sedang merenungi makna tauhid, keesaan Allah, dengan akal langsung dari alam. 

Allah menceritakan kisah menarik itu di dalam QS Al-An’am: 76-79. 

 “….Ketika malam telah gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.” Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat.” Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”. Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."

Banyak hikmah dapat kita petik dari kisah Nabi Ibrahim tersebut untuk merenungi ayat-ayat kauniyah, ayat-ayat Allah di alam, untuk menemukan hakikat Allah dan mengambil pelajaran darinya. 

Ya, membaca ayat-ayat-Nya. 

Hal yang sama dalam format berbeda diajarkan juga oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah Muhammad SAW pada malam turunnya Al-Qur-an, Nuzulul Qur'an:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-Alaq:1 – 5).

”Bacalah” bukan sekadar bermakna membaca ayat-ayat Allah di kitab, tetapi membaca juga ayat-ayat Allah di alam semesta, ayat-ayat kauniyah. 

Membaca alam bermakna merenungi ciptaan Allah. Asal usulnya, prosesnya, hukum-hukum yang berlaku padanya, dan kesudahannya. Itulah menjadikan intelektualitas manusia berkembang. 

Kecendekiawanannya lebih bermakna. 

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (para cendekia), (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (Bila dijumpai sesuatu yang mengagumkan, ia mengembalikannya kepada Allah yang menciptakan): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau”. (Namun dengan menyadari keterbatasan ilmu yang berpotensi salah dalam penjelajahan inetelektualnya sehingga senantiasa ia mohon ampunan Allah), “maka peliharalah Kami dari siksa neraka”. (Q.S ALI IMRAN: 190-191)

Pada ayat tersebut Allah mengajarkan kita semua untuk menjadi “ulil albab”, orang yang senantiasa menggunakan akalnya. Menjadi cendekiawan yang senantiasa membaca alam. 

Empat Cirinya: 

Berdzikir, Berfikir, Bertauhid, dan Beristighfar.

Senantiasa berdzikir (ingat) kepada Allah dalam segala situasi. 

Tak jemu berfikir tentang segala fenomena alam. Bertauhid mengesakan Allah yang menciptakan alam ini. Tak lupa beristighfar atas kemungkinan lalai dan salah dalam pemikirannya. 

Membaca alam secara mendalam kemudian menganalisisnya, merumuskannya, dan mengujinya akan menghasilkan sains, ilmu pengetahuan.

Al-Quran mendorong umat Islam untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. 

Ayat pembuka saat turunnya Al-Quran ”iqra, bacalah”, menjadi motivasi utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Mestinya juga menjadi pendorong untuk melahirkan inovasi. Ada tiga peran utama sains yang juga diajarkan Al-Qur-an. 

Pertama, peran sains menjawab keingintahuan manusia. Keingintahuan utama adalah asal-usul sesuatu dan mekanisme kejadian di alam. Beberapa hal diisyaratkan di dalam Al-Quran untuk renungan bagi manusia untuk memikirkannya. 

Kedua, peran sains melandasi pengembangan teknologi yang memudahkan manusia. Sepanjang sejarah manusia, teknologi dikembangkan untuk memudahkan aktivitas manusia. Perilaku alam yang dikaji sains banyak menginspirasi pengembangan teknologi. 

Beberapa ayat Al-Quran pun memberi tantangan untuk menguasai teknologi untuk mengungkap rahasia alam.

Ketiga, menurut ajaran Islam sains juga berperan membantu mendekatkan diri kepada Allah.

Wallohualam Bissawab.

Sumber:

Prof. H. Thomas Djamaluddin, M.Sc., D.Sc.

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, LAPAN.

(Ceramah Hikmah Peringatan Nuzulul Qur'an di Istana Negara, 17 Ramadhan 1431/26 Agustus 2010)

Semoga Bermanfaat.

Hikmah Ramadhan: Dari Bangunharja Hingga Bandung Raya

“Pergilah merantau untuk mencari kemuliaan, karena dalam perjalanan itu ada lima kegunaan; yaitu menghilangkan kesedihan, mendapatkan penghidupan, mendapatkan ilmu, mengagungkan jiwa, dan dapat bergaul dengan orang banyak”. 
*Imam Syafi’i*

Sekitar 6 Tahun yang lalu penulis menginjakkan kaki di tanah Bandung, Paris Van Java, untuk menimba Ilmu di Isola Bumi Siliwangi. Berangkat dari sebuah Desa Indah bertahtakan hutan dan mempunyai permadani alam yang hijau yaitu sawah-ladang yang menghampar.


Ditakdirkan untuk menggumuli Pendidikan Fisika di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Semoga perjuangan kami ini mendapatkan berkah-Mu ya Robbana.

Terinspirasi membuat sebuah karya sederhana.

Penyusunan Rencana Induk Metropolitan Bandung Raya.



Sebuah harapan daerah Bandung Raya yang Bersih, Hijau, Berbunga dan Penuh Seni Budaya. Memiliki wawasan daerah yang berpendidikan maju, pusat tumbuh kembangannya IPTEK yang tinggi, juga masyarakat religius penuh kasih sayang ramah tamah.
 Penulis Bersama Para Siswa di Mesjid Al-Furqon Universitas Pendidikan Indonesia

 "Wahai Anak Muda Jelajahi Indonesiamu yang luas lagi indah. Jengkali Benua Amerika yang Menawan, Reguk semua Ilmu Pengetahuan di sana, lalu berlabuhlah di Altar Suci Harvard University yang Megah."

Terima Kasih Kawan-Kawan Semoga Ramadhan kali ini Menjadi Hikmah Bagi Kita Semua.

Amin.

Thursday, 25 July 2013

Mentafakuri Nuzulul Qur'an: Melahirkan Para Super Teacher

Allhamdulilah Malam ini dapat mengikuti terawih berjama'ah dan peringatan Nuzulul Qur'an di mesjid Nurul Fallah. Hadir sebagai penceramah adalah Bpk. Uztadz  H. Mulyana, S.Ag., M.Pd.

Beliau menjelaskan bagaimana Al-Qur'an diturunakan, dan menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat Manusia, bahkan dapat bertahan dari metode pencarian kebenaran ilmiah, yaitu metode Falsifikasi dan Metode Verifikasi.

Semoga kita semua dapat memahami dan menerapkan Al-Qur'an yang Mulia.

Malam Nuzulul Qur'an
 
Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW. 

Wahyu, Waktu dan Tempat Kejadian 

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan menjadi : 

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya 

Saat wahyu ini diturunkan Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar).

Sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah, dan lainnya adalah pada bulan Ramadhan pada tanggal 17 (Al-Bara' bin Azib) , 21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo' ) Peringatan Nuzulul Qur'an Sebagian muslim, memperingati waktu terjadinya peristiwa tersebut secara khusus. 

Di Indonesia setiap tanggal 17 Ramadhan, biasanya dilakukan ceramah atau pengajian khusus bertemakan Nuzulul Qur'an. Dilihat dari pada bulan yang disuruh kita berpuasa sebulan penuh maka turunnya Al Quran terjadi pada bulan ramadhan. 

Dan dilihat dari pada 10 hari terakhir pada bulan ramadhan turunnya lailatul qadar maka tentunya turunnya al quran terjadi pada 10 malam terakhir pada bulan ramadhan dan diikuti pada bulan-bulan selanjutnya. 

Dan menurut musnad Imam Ahmad, turunnya Al-Qur'an pada tanggal 24 Ramadhan, namun masih ada perbedaan pendapat antara ulama. Namun yang paling masyhur adalah tanggal 17 Ramadhan.

Sang Guru, Find Your Best Teacher: Perjalanan Menemui Guru Terbaik Menuju Puncak Kehidupan

Oleh: Kang H. Bambang Achdiyat, S.Pd.

Sebuah Magnum Opus dari seorang sahabat Pendiri Belajar Menuju Ihsan, Guru Fisika, Motivator Muda, sedang menempuh pendidikan Master di Institut Teknologi Bandung dan Penulis yang sangat produktif.

Bercengkrama dan bertukar pengalaman dengan beliau sungguh mencerahkan.

Mendapatkan sebuah karya luar biasa darinya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.

Terima Kasih Abang.

Inilah sekilas buku karya Kang Bambang. 


Kata Pengantar Tokoh

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.Si.

Guru Besar UPI, Direktur Pascasarjana UNIKU

Buku ini mendeskripsikan kepada kita sebuah perjalanan yang tidak biasa. Sebuah perjalanan seseorang yang penuh dengan banyak pertanyaan dan kesungguhan untuk menemukan dirinya yang berhak atas kehidupan yang mapan di masa depan dalam banyak segi, yaitu spiritual, sosial, pendidikan, keluarga, karir, dan finansial.

Berbeda dengan buku pengembangan diri yang lain, buku ini menyuguhkan berbagai argumen yang memang ada di masyarakat dan sering menjadi barrier pertumbuhan masyarakat kita. Penulis kemudian membahasnya dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah sekali dicerna oleh berbagai kalangan masyarakat. Saya sangat mengapresiasi buku FIND YOUR BEST TEACHER ini, karena pasti sangat dibutuhkan bagi kaum muda yang sedang tumbuh.

Inti dari buku ini adalah sebuah kejujuran seorang manusia yang mengakui bahwa sehebat-hebat dirinya pasti akan ada orang yang jauh lebih hebat dari dirinya. Karena itu, tugas kita adalah menemukan orang itu dan segera belajar darinya sebagai seorang murid kepada gurunya, yang tidak terbatasi oleh perbedaan suku, bangsa, warna kulit, usia, dan status sosial.

Testimoni :

"Saya setuju dengan buku ini, bahwa tugas kita adalah sesegera mungkin menemukan orang yang lebih mampu dari kita dan belajar darinya."
-Prof. Dr. H. Disman M.S.: Guru Besar UPI Bandung-

"Jika Anda memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam hidup, sepertinya buku ini bisa membantu Anda menemukan jawabannya"
-Dr. H. Edi Suryadi, M.Si : Dekan FPEB UPI Bandung-

"Buku ini membahas secara sederhana masalah-masalah di masyarakat kita dengan bahasa yang mudah dicerna oleh banyak kalangan."
-Dr. Marlan Nirsyamsu, M.M.: Kabid SMP Dinas Pendidikan Kab. Bandung-

"Inilah salah satu karya anak bangsa Indonesia yang ditunggu sejak lama. Ribuan anak muda akan memerlukan kisah-kisah dan jawaban dalam buku ini untuk tumbuh dan menjadi mapan semuda mungkin."
-Kakang Harudin, M.Pd.: Ketua MGMP Ekonomi Syariah Kota Tasikmalaya-

“Buku ini menegaskan sebuah statemen lama, bahwa hanya ada dua profesi di dunia ini : “Guru dan bukan Guru”
-Dwi Fahrial : Penulis dan Konsultan Pendidikan-

"Guru yang Mengispirasi lebih baik dari guru yang mengajar sekedarnya. Murid yang sungguh-sungguh belajar lebih baik dari yang sekedar pintar. Buku ini mengajak kita belajar banyak hal mengenai kearifan hidup. Mengispirasi. Segar. Mencerahkan. Membuat hidup lebih bermutu. Baca sampai tuntas agar hidup berkualitas."
-Jauhar Al-Zanky: Penulis, Inspirator Muda-

"Mumtazz… Buku yang sangat menarik, ringkas, dan sarat makna jika terus membacanya menjadikan kita ingat terus akan kekuatan Allah swt."
-Teguh Muhammad F. Lc : Ustadz, Pengusaha Printing-

"Siapapun Anda tanpa pikir panjang, memutuskan untuk membaca buku ini adalah pilihan yang keren sekeren penjelasan dari buku ini. Dengan pendekatan yang sangat spesial saya merasa ada di zona lain, Hidup saya yang baru dibuat setelah membaca naskah ini. menggunakan kacamata ilmu pengetahuan yang amak menarik perspektifnya, sehingga informasi yang tersampaikan tidak setengah-setengah. Kali ini saya harus berkata bahwa buku ini sangat relevan dengan permasalahan yang sering muncul, apalagi untuk anak muda, termasuk saya."
-Hana Izzatul Jannah: Penulis dan Inpirator Muda-

"Buku ini menjelaskan bahwa kita itu membutuhkan seseorang yang mempunyai pengetahuan lebih dan mengupas tuntas atas hal yang kita perlukan."
-Muthmainnah Al-Khoeriyah: Siswa SMAIT Assyifa Boarding School-


"Buku Ini menginspirasi saya untuk terus berubah menjadi lebih baik, juga untuk menjawab berbagai masalah kehidupan yang sering kita temui dan mengubah sudut pandang kita akan sesuatu yang sering kita anggap buruk seperti ‘malas’ ataupun ‘galau’ menjadi kekuatan besar."
-Sidhi Razinda/Siswa SMAN 3 Bandung-

Satu kata untuk buku ini, “SUPER”
-Noria Mardiyani S.Pd: Wakasek SMK Al-Huda Ciamis-

"Jika Anda kekurangan waktu menemui banyak guru untuk bertanya banyak hal, temukan di buku ini. Anda akan dapatkan jawabannya."
-Atep Muhammad: Mahasiswa STAI Al-Ma'arif Ciamis-

Kang Bambang Sedang Memberikan Motivasi Kepada Siswa SMP dan SMA di Mesjid Al-Furqon
Universitas Pendidikan Indonesia

Ini adalah buku yang menggambarkan perjalanan seseorang menemui guru-guru pilihan untuk pertanyaan-pertanyaan yang sering mengganggu kita mengenai masa depan.

1. Mengapa dan bagaimana caranya sebagian orang yang usianya lebih muda dari kita telah berhasil melakukan dan mendapatkan lebih banyak hal dari kita dalam karir, keluarga, pendidikan, finansial, dan spiritual?

2. Mengapa sepertinya ada orang yang begitu lancarnya mencapai posisi-posisi puncaknya semuda mungkin?

Doa menjadi hal yang ajaib bagi dirinya. Jika pada sebagian orang teknik-teknik ini telah bekerja dengan AJAIB, mengapa tidak kita coba?

Hidup itu fungsi waktu, semakin banyak hal yang bisa kita lakukan dan dapatkan dalam rentang hidup kita yang singkat prestasi kita semakin besar.

Mari kita jujur, apakah grafik kehidupan kita sekarang naik?

Atau hidup kita sekarang monoton?

Atau bahkan ternyata sekarang grafik kita sedang turun?

Tugas kita adalah sesegera mungkin menemukan guru-guru pilihan dan belajar darinya.

Karena hukumnya :

PASTI ada orang yang lebih hebat dari kita, tugas kita adalah menemukannya dan belajar darinya.

Kenapa Buku ini Penting bagi Anda?

Karena buku ini menghemat waktu dan uang Anda.

1. Anda tidak perlu menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menemukan guru-guru tertentu untuk bertanya banyak hal, Anda cukup dalam 1 hari saja membaca buku ini bahkan bisa kurang.

2. Anda tidak perlu mengeluarkan uang jutaan untuk mengikuti seminar, beli buku pengembangan diri, dan pendidikan untuk mendapatkan jawabannya seperti yang penulis lakukan.

3. Saya berikan 6 tahun perjalanan hidup saya dalam 1 buku ini, semog bermanfaat bagi Anda.

Kang Ruli, Kang Angga dan Kang Bambang sedang berdiskusi-bertukar pikiran


Majulah Peradaban Islam

Jayalah Pendidikan Indonesia

Insha Allah

Amin.