Wednesday, 10 April 2013

The Iron Lady on Science and Education

"Being powerful is like being a lady. If you have to tell people you are, you aren't."
~Margaret Thatcher, Perdana Menteri Inggris Legendaris~

Mungkin sahabat yang budiman pernah menonton sebuah film berjudul The Iron Lady, sebuah karya yang menakjubkan, saya sendiri sangat terinspirasi ketika menontonnya.

Karya yang menampilkan kisah sejarah seorang wanita hebat dari Imperium Britania Raya.

Margaret Hilda Thatcher

Ternyata beliau adalah seorang lulusan Sarjana Sains dari Oxford University.

Thatcher yang lahir dengan nama asli Margaret Hilda Thatcher pada 13 Oktober 1925 gigih mempertahankan keteguhan moral, nasionalisme, berikut hak pribadi sebagai warga negara. Keteguhan sikapnya itulah yang membuat Inggris tampil percaya diri dalam hubungan internasional di berbagai bidang.

Mantan Perdana Menteri Inggris, Mendiang Margaret Hilda Thatcher, terkenal dengan julukan "Si Wanita Besi" atau "Iron Lady". Hal ini tak lepas dari gayanya, baik dalam memimpin Partai Konservatif maupun menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris 1979-1990. 

Julukan ini awalnya diberikan oleh wartawan militer asal Uni Soviet, Kapten Yuri Gavrilov. Saat itu, Thatcher konsisten menentang Uni Soviet dan komunisme. Julukan ini kali pertama muncul di harian 24 Januari 1976 Red Star pada 1976. 

Lima hari sebelumnya, Thatcher berpidato berjudul "Britain Awake" di Kensington Town Hall, London. Pada pidato tersebut, Thatcher mengkritik dominasi militer Soviet, yang menghabiskan anggaran 20 persen lebih besar dari AS setiap tahun untuk penelitian dan pengembangan militer dipandang telah mengancam Inggris.

"Mereka tahu bahwa mereka adalah negara super power dalam satu aspek saja, yaitu aspek militer. (Namun), mereka adalah sebuah kegagalan dalam terminologi kemanusiaan dan ekonomi," ketus Thatcher. 

Berikut ini sejumlah momen penting semasa hidup Thatcher

- Lahir dengan nama Margaret Roberts pada 13 Oktober 1925.
- Kali pertama ikut pemilu Parlemen pada 1950.
- Menikah dengan pengusaha Denis Thatcher pada 1951.
- Terpilih menjadi anggota Parlemen dari Partai Konservatif untuk wilayah Finchley pada 1959.
- Dipilih menjadi Menteri Pendidikan oleh PM Ted Heath pada 1970.
- Menjadi perdana menteri perempuan pertama pada 1979.
- Mengirim pasukan untuk mengambil alih Pulau Falklands pada 1982.
- Menang mutlak pada Pemilu 1983.
- Selamat dari serangan bom kelompok Irish Republican Army di Hotel Brighton pada 1984.
- Menang pada Pemilu 1987 untuk kali ketiga.
- Mengundurkan diri setelah menghadapi tantangan kepemimpinan pada 1990.


"I love argument, I love debate. I don't expect anyone just to sit there and agree with me, that's not their job."
~Margaret Thatcher
~

Saat Thatcher Berkunjung ke Indonesia

Dalam masa hidupnya, mantan Perdana Menteri Inggris, Margareth Hilda Thatcher, pernah mengunjungi Indonesia pada April 1985. Itulah kunjungan pertama Thatcher ke Tanah Air dan ia menyesal karena hanya bertamu dalam waktu sangat singkat.

Dikutip dari kliping harian Kompas pada awal April 1985, kunjungan Thatcher selama tiga hari mulai Selasa (9/4/1985) bertujuan untuk mempererat kerja sama kedua negara. Dalam kunjungannya, ia sempat berkeliling Taman Mini Indonesia Indah dengan diantar oleh Presiden RI Soeharto beserta Ibu Negara Ny Tien Soeharto.

Pembicaraan Thatcher dengan Presiden Soeharto waktu itu meliputi berbagai topik, khususnya mengenai pembangunan ekonomi Indonesia. Waktu itu Thatcher berjanji bahwa Inggris akan memberikan bantuan lebih banyak kepada Indonesia, terutama di bidang industri dan teknologi. Kedua belah pihak juga membicarakan masalah dunia, antara lain masalah ekonomi dunia, hubungan Timur-Barat, perlucutan senjata, ASEAN, Vietnam, dan masalah Kamboja.

Dalam jumpa pers di Istana Negara, "The Iron Lady" juga menyatakan rasa senangnya saat berkunjung di Indonesia. Ia sangat terkesan akan keramahtamahan dan rasa persahabatan dari tuan rumah. Bahkan dengan suara jelas dan tegas ia berkata, "Yang saya sesalkan dari kunjungan saya ke Indonesia adalah singkatnya kunjungan itu."

Selain mengunjungi ibu kota Negara, Thatcher juga berkunjung ke PT  IPTN di Bandung. Setelah jumpa pers di Istana Negara, ia dan suaminya diantar oleh Presiden dan Nyonya Tien Soeharto ke Bandara Halim Perdanakusuma menuju Bandung.

Thatcher dilepas dengan upacara kenegaraan dan diiringi lagu kebangsaan kedua negara serta tembakan meriam sebanyak 19 kali. Dengan pesawat khusus Royal Air Force, ia dan rombongan tiba di Bandung.

Di sana ia berkunjung ke Institut Teknologi Bandung. Kunjungan itu disambut meriah oleh mahasiswa serta warga Bandung, bahkan anak-anak, yang berjejalan di jalan-jalan yang ia lewati. Sambutan itu dibalas dengan senyum dan lambaian tangan dari Thatcher.

Thatcher kemudian mengunjungi PT Nurtanio/IPTN dan disambut oleh Menteri Riset dan Teknologi  Prof. B.J. Habibie. Dalam kesempatan itu, Thatcher menilai bahwa Inggris sebagai negara industri yang maju di bidang telekomunikasi, sistem perancangan komputer, perangkat lunak dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.

"A world without nuclear weapons would be less stable and more dangerous for all of us."
~Margaret Thatcher~


Sumber:

Kompas
http://en.wikipedia.org/wiki/Margaret_Thatcher
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Iron_Lady_%28film%29


No comments: