Friday, 14 June 2013

Solar Power Satellite V

Dr. Massimiliano Vasile, dari Departemen Mechanical and Aerospace Engineering, University of Strathclyde, di UK yang memimpin penelitian energi surya ini, mengatakan, “Luar angkasa menyediakan sumber energi yang fantastis untuk mengumpulkan tenaga surya dan kami memiliki keuntungan dapat mengumpulkan energi itu terlepas dari siang ataupun malam dan kondisi cuaca."


Mahasiswa Ph.D. Thomas Sinn (kiri) dan Dr. Massimiliano Vasile (kanan) dengan prototipe satelit uji.

Pada daerah seperti gurun Sahara di mana tenaga surya yang berkualitas dapat ditangkap, akan sangat sulit untuk mendistribusikan energi tersebut ke daerah dimana energi tersebut dapat digunakan. Namun, penelitian ini berfokus pada bagaimana kita dapat menghapus kendala ini dan menggunakan sel surya berbasis ruang angkasa untuk mengirimkan energi ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. 

“Dengan menggunakan gelombang mikro atau laser kita memancarkan energy kembali ke bumi dan langsung menuju ke daerah tertentu.", Kata mereka.

Hal ini akan menyediakan sumber energi berkualitas yang dapat diandalkan dan akan menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan energi yang berasal dari sumber terbarukan di tanah. Platform ini akan menyediakan pengiriman energi surya yang konstan.

"Awalnya, satelit yang lebih kecil akan dapat menghasilkan energi yang cukup untuk sebuah desa kecil akan tetapi dengan teknologi yang tersedia sekarang, kami memiliki tujuan, untuk pada suatu hari menempatkan struktur yang cukup besar pada ruang angkasa untuk mengumpulkan energi yang akan mampu memberikan daya bagi kota besar.", jelas mereka.

Di tahun-tahun yang lalu, sebuah tim ilmuwan dan mahasiswa teknik di Strathclyde mengembangkan percobaan inovatif ‘space web’ yang dibawa oleh roket dari Lingkaran Arktik menuju batas ruang angkasa dengan bumi. 

Advantages of an SPS:


The SPS concept is attractive because space has several major advantages over the Earth's surface for the collection of solar power. There is no air in space, so the collecting surfaces would receive much more intense sunlight, unaffected by weather. In geostationary orbit, an SPS would be illuminated over 99% of the time. The SPS would be in Earth's shadow on only a few days at the spring and fall equinoxes; and even then for a maximum of 75 minutes late at night when power demands are at their lowest.


This characteristic of SPS based power generation systems to avoid the expensive storage facilities (eg, lakes behind dams, oil storage tanks, coal dumps, etc) necessary in many Earth-based power generation systems. Additionally, an SPS will have none of the polluting consequences of fossil fuel systems, nor the ecological problems resulting from many renewable or low impact power generation systems (eg, dam retention lakes).

Economically, an SPS deployment project would create many new jobs and contract opportunities for industry, which may have political implications in the country or region which undertakes the project. Certainly the energy from an SPS would reduce political tension resulting from unequal distribution of energy supplies (eg, oil, gas, etc). For nations on the equator, SPS provides an incentive to stabilise and a sustained opportunity to lease land for launch sites.

An SPS would also be applicable on a global scale. Nuclear power especially is something many governments would be reluctant to sell to developing nations in which political pressures might lead to proliferation. Whether bio-fuels can support the western world, let alone the developed world, is currently a matter of debate. SPS poses no such problems.

Developing the industrial capacity needed to construct and maintain one or more SPS systems would significantly reduce the cost of other space endeavours. For example, a manned Mars mission might only cost hundreds of millions, instead of tens of billions, if it can rely on an already existing capability.

More long-term, the potential power production possible is enormous. If power stations can be placed outside Earth orbit, the upper limit is vastly higher still. In the extreme, such arrangements are called Dyson spheres.

Other web pages devoted to SSP (alphabetical)
Kunjungi Juga:

Pusat Teknologi Satelit - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

Semoga Bermanfaat.


To Be Continued

No comments: