Monday, 10 June 2013

The Job of a Defense Analyst

Identitas, Nasionalisme, Integritas 

Analysts are skilled subject-matter experts who study and evaluate information from many sources. Information flows in from around the world, including satellite surveillance, foreign newspapers and broadcasts, and human contacts. 

This information varies widely in terms of reliability, and often it is conflicting or incomplete. The analyst's role is to develop meaningful and usable intelligence assessments from all of those sources. 

Often this is like putting together the pieces of a puzzle, received at different times from different places, to form a picture that is complete enough to comprehend even when some pieces are still missing. 

Analysts are grouped into the following categories of expertise: 

*Analytic Methodologists develop and apply new or established approaches to analysis: such as statistical, polling, econometric, mathematical, or geospatial modeling methodologies to add rigor and precision to the DI’s overall intelligence analysis and collection.

*Counterintelligence Threat Analysts collect, study, and interpret a range of reports to identify and prevent foreign intelligence operations that threaten the Indonesian Government or Intelligence Community. 

*Counterterrorism Analysts help warn of terrorist threats by assessing the leadership, motivations, plans, and intentions of foreign terrorist groups and their state and nonstate sponsors. 

*Crime and Counternarcotics Analysts follow international narcotics trafficking and organized crime groups to detect emerging trends and patterns that will affect Indonesian national security. 

*Economic Analysts use their specialized skills to analyze and interpret economic trends and developments, assess and track foreign financial activities, and develop new econometric and modeling methodologies. 

*Intelligence Collection Analysts apply their expertise on intelligence collection systems capabilities, processes, and policies to drive the flow of intelligence information and provide colleagues the data needed to understand and analyze issues. 

*Leadership Analysts collect and analyze information on foreign leaders and organizations to offer Indonesian policymakers insights on their foreign counterparts. 

*Medical and Health Analysts are physicians who analyze and assess global health issues, such as disease outbreaks, and who follow the health of foreign leaders. 

*Military Analysts help Indonesian policymakers stay on top of threats by following foreign military and technical developments that affect another country’s ability to wage war or to threaten regional or international stability. 

*Political Analysts look at political, social, cultural, and historical information to interpret intelligence about foreign political systems and developments.

*Psychological and Psychiatric Analysts tap their expertise in psychology, psychiatry, or sociology to study the health of foreign officials and to assess the psychological and social factors that influence world events. 

*Science & Technology Analysts use their unique technical and scientific knowledge to identify and analyze weapons proliferation and proliferators; conventional weapons systems; chemical, biological, and nuclear weapons; information warfare; computer systems; and energy security. 

*Targeting Analysts use network analysis techniques and specialized analytical tools to identify and detail key figures and organizations who may pose a threat to Indonesian interests.

Prof. Juwono Sudarsono, M.A., Ph.D., 
Former Minister of Defense, Education and Environment
Founder Indonesia Defense University 


Universitas Pertahanan Indonesia disingkat UNHAN adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi serta pendidikan profesi dibidang pertahanan dan bela negara, dengan tujuan untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan yang berorientasi pada Tri Dharma perguruan tinggi, untuk mencapai standar pendidikan nasional dan universitas berstandar kelas dunia (world class).

1. Prodi Damai dan Resolusi Konflik.

Prodi ini merupakan suatu yang mengatasi konflik yang bersifat horizontal maupun vertikal.

Visi:


Prodi terdepannya ditingkat nasional dan internasional dalam mendukung perkembangan strategi pertahanan negara.

Misi:

Mendidik calon pimpinan sipil dan militer pengetahuan dalam bidang perdamaian (peace) yang memegang teguh nilai-nilai kebanyakan.

Profil kelulusan:

Magister sains bidang pertahanan yang memahami konsep dan teori sehingga mampu menjadi praktisi dan ilmuan yang merevitalisasikan, mengembangkan konsep damai dan resolusi damai secara komprehensif, berwawasan nasional dan global dengan prinsip identitas, nasionalisme dan integritas.

2. Prodi Ketahanan Energi.

Misi:

Menjadi pusat acuan perencanaan dan pembuatan konsep kebijakan dan strategi keamanan nasional ditinjau dari aspek energi.

Profil lulusan:

Menghasilkan Magister Sains bidang pertahanan yang mampu memimpin, merumuskan dan menerapkan kebijakan tata kelola ketahanan energi nasional yang relevan dengan perkembangan lingkungan strategis. Dengan demikian lulusannya mampu untuk berperan sebagai analis, perumus kebijakan, akademisi dan praktisi dalam ketahanan energi untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.

3. Prodi Manajemen Pertahanan.

Visi:

Menjadikan prodi ini yang memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang kajian manajemen pertahanan dan mendapatkan pengakuan pada tataran nasional maupun internasional.

Misi:

Menyelenggarakan pendidikan akademik dibidang manajemen pertahanan yang adaptif terhadap perkembangan dengan berbasis teknologi pembelajaran.

Profil Lulusan:

Menghasilkan Magister Sains bidang Pertahanan yang mampu merumuskan dan menerapkan kebijakan tata kelola pertahanan dan keamanan negara dalam kaitannya dengan perkembangan lingkungan strategis, serta mampu berperan sebagai analis, akademisi dan praktisi pertahanan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.

4. Prodi Strategi Perang Semesta.

Profil lulusan:

Magister Sains bidang Pertahanan yang mampu menjadi pemimpin, serta mampu merumuskan dan mengaplikasikan konsep strategi perang semesta yang berwawasan nasional dan internasional berdasarkan pengetahuan spesifik Indonesia dengan prinsip identitas, nasionalisme, dan integritas.

5. Prodi Peperangan Asimetris.

Profil lulusan:

Magister Sains bidang Pertahanan yang memahami konsep dan teori sehingga mampu menjadi ilmuwan dan praktisi dibidang peperangan asimetris guna memberikan rekomendasi, konsep dan strategi kebijakan penangkalan dan penindakan secara komprehensif, berwawasan nasional dan global dengan prinsip identitas, nasionalisme, dan integritas.

6. Prodi Ekonomi Pertahanan.


Profil lulusan:

Menghasilkan lulusan Magister Sains bidang Pertahanan yang mampu merumuskan kebijakan dan tata kelola pertahanan dalam perspektif ekonomi dihadapkan dengan keterbatasan sumberdaya dan perubahan lingkungan global, serta mampu menjadi analis, akademisi, dan praktisi pertahanan untuk kesejahteraan rakyat.

7. Prodi Manajemen Bencana untuk Keamanan Nasional.


Profil lulusan:

Menghasilkan Magister Sains bidang pertahanan yang mampu merumuskan dan menerapkan kebijakan tata kelola kebencanaan dan kaitannya dengan perkembangan lingkungan strategis, serta mampu berperan sebagai analis, manajer, akademisi dan praktisi kebencanaan untuk keamanan nasional.

Sekadar informasi, tahun ini Unhan akan membuka dua prodi baru, yaitu prodi Kampanye Militer khusus untuk Militer dan prodi Keamanan Maritim khusus untuk umum.

Semoga Bermanfaat

Sources:

CIA: Central Intelligence Agency
CSIS: Center for Strategic and International Studies
NSA: National Security Agency
UPI: Universitas Pertahanan Indonesia

No comments: