Monday, 10 June 2013

PERTAMINA featuring Saudi Arabian Oil Company

Saudi Aramco (Arabic: أرامكو السعوديةʾArāmkō s-Saʿūdiyyah), officially the Saudi Arabian Oil Company, is a Saudi Arabian national oil and natural gas company based in Dhahran, Saudi Arabia. Saudi Aramco's value has been estimated at up to US$10 trillion in the Financial Times, making it the world's most valuable company.

Saudi Aramco has both the largest proven crude oil reserves, at more than 260 billion barrels (4.1×1010 m3), and largest daily oil production. Headquartered in Dhahran, Saudi Arabia, Saudi Aramco operates the world's largest single hydrocarbon network, the Master Gas System.

 Kantor Pusat Saudi Aramco
Its yearly production is 7.9 billion barrels (1.26×109 m3), and it managed over 100 oil and gas fields in Saudi Arabia, including 279 trillionstandard cubic feet (scf) of natural gas reserves. Saudi Aramco owns the Ghawar Field, the world's largest oil field, and the Shaybah Field, one of the world's largest oil fields.

Tentang Saudi Aramco

Dimiliki oleh Pemerintah Arab Saudi, Saudi Aramco merupakan perusahaan minyak yang terintegrasi dan pemain terkemuka di bidang eksplorasi dan produksi, pengolahan minyak, pengolahan petrokimia, distribusi, perkapalan, dan pemasaran.


Bahkan Saudi Aramco adalah perusahaan paling bernilai di seluruh dunia yaitu nilainya sebesar 10 Triliun Dolar Amerika [Nilainya hampir mendekati Rp. 100.000.000.000.000.000./Seratus Ribu Trilyun Rupiah] puluhan kali lipat lebih bernilai dari: Industrial and Commercial Bank of China, Bank Terbesar di Dunia dan nilainya ratusan kali lipat dari perusahaan Apple yang di dirikan Steve Jobs itu.

[Hampir 12 Kali Lipat dari PDB(Pendapatan Nasional) Indonesia]

Perusahaan ini telah mengelola cadangan minyak, terbukti sebesar lebih dari 260 miliar barel, merupakan yang terbesar di dunia, dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia. Selain kantor pusatnya di Dhahran, Eastern Province, Arab Saudi, Saudi Aramco memiliki kantor afiliasi, perusahaan patungan dan anak perusahaan di China, Jepang, Belanda, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Saudi Aramco, silakan kunjungi: www.saudiaramco.com.

Saudi Aramco memiliki sebuah Universitas Pendukung IPTEKS-nya yaitu:  www.kfupm.edu.sa
[King Fahd University of Petroleum and Minerals]

Allhamdulilah KFUPM menyediakan Kursus Terbukanya di bawah ini:

 King Fahd University of Petroleum and Minerals

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC), anak perusahaan Saudi Aramco, dan PT Pertamina (Persero) telah menandatangani Nota Kesepahaman untuk melakukan kajian bersama mengenai kelayakan keekonomian rencana pembangunan proyek kilang minyak dan petrokimia terintegrasi di Tuban, Jawa Timur, Republik Indonesia.

Proyek kilang dan petrokimia yang direncanakan didesain untuk memproses minyak mentah 300.000 barel per hari (bph), yang sebagian besar akan dipasok oleh Saudi Aramco berdasarkan kontrak jangka panjang dan akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan Asia Tenggara.

Proyek merepresentasikan peluang bagi Saudi Aramco untuk bermitra dengan Pertamina, BUMN minyak dan gas Indonesia, dan untuk mengkapitalisasi peluang investasi di industri hilir Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan. Selain itu, kesepahaman ini akan lebih mengeratkan kerjasama antara Saudi Aramco dan Pertamina, serta meningkatkan prospek bagi diversifikasi ekonomi dan industrialisasi di Indonesia.


Tentang PT Pertamina (Persero)

Pertamina merupakan badan usaha milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang industri minyak dan gas (MIGAS).  Pertamina memiliki komitmen untuk mendorong proses transformasi dan pengembangan yang berkelanjutan guna mencapai standard internasional dalam pelaksanaan operasional, penataan lingkungan, dan pencapaian korporasi sebagai sasaran bersama.

Sebagai perusahaan migas nasional, Pertamina memegang komitmen dalam mewujudkan keseimbangan dalam pencapaian keuntungan perusahaan dengan kualitas pelayanan publik. Pertamina memiliki 54 tahun pengalaman dalam lingkungan geologi Indonesia yang menantang  merupakan perintis dalam pembangunan gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) dan kini telah beroperasi di enam negara.

Bisnis Pertamina meliputi eksplorasi dan produksi minyak dan gas; pengolahan kilang minyak, rekayasa dan pemasaran produk-produk migas dan petrokimia; pengembangan BBM nabati, tenaga panas bumi dan sumber-sumber daya energy berkelanjutan lainnya.

Pertamina memiliki unit operasi dan fasilitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pertamina melayani kebutuhan akan energy bagi lebih dari 240 juta rakyat Indonesia.


Pertamina Corporate University
 
PT Pertamina (Persero) meluncurkan Pertamina Corporate University sebagai sebuah terobosan baru dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Pertamina.  Langkah ini dilakukan seiring dengan semakin ketatnya persaingan di industri minyak dan gas (migas) dan dalam upaya untuk mencapai misinya sebagai perusahaan kelas dunia.

“Pertamina Corporate University ini kita harapkan benar-benar mampu menjadi “kawah candradimuka” bagi calon leader Pertamina di masa mendatang yang akan meng-energize Asia yang tidak hanya handal dalam hal business academic namun juga memiliki kemampuan praktik bisnis sesuai international best practices,” jelas Ibu Karen.

Masa depan Pertamina ada di tangan kaum muda



Dengan tersedianya SDM berkelas dunia, maka diharapkan upaya Pertamina untuk menjadi Asian Energy Champion pada tahun 2025 dapat direalisasikan.

“MoU ini merupakan langkah penting pertama untuk semakin mempererat hubungan kami dengan Pertamina yang sudah kuat, dan ini juga merupakan bagian dari strategi Saudi Aramco untuk meningkatkan eksistensi bisnis hilir globalnya,” kata Dawood M. Dawood, Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco. 

“Saudi Aramco berkomitmen untuk merancang investasi yang win-win dengan mitra untuk proyek yang menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dna pembangunan.” “Kerjasama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Republik Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestic yang sangat besar saat ini dan untuk di masa yang akan datang,” kata M. Afdal Bahaudin, Direktur Perencanaan Investasi dan Management Risiko Pertamina.

Mengapa Negara-Negara Muslim termasuk Indonesia, Timur Tengah [Arab] Terbelakang Ipteks-nya meskipun kaya SDA?
Mengapa kaum Muslim tak berdaya?

Dr. Saleem memberikan dua kesimpulan saja:

Dunia Muslim kurang memiliki kapasitas untuk menghasilkan IPTEK; 

dan gagal melakukan difusi IPTEK.

Terdapat kepincangan amat mencolok dalam bidang pendidikan. Di seluruh 57 negara anggota OKI hanya ada sekitar 500 universitas; sedangkan India ada 8.407 dan AS punya 5.758 universitas. Tidak ada universitas di dunia Muslim yang masuk 500 universitas terbaik ‘Academic Ranking of World Universities’ versi Shanghai Jiao Tong.

Hasilnya, hanya ada 230 ilmuwan per satu juta Muslim; sedangkan AS: 4.000-an dan Jepang: 5.000-an.


Memang, pendidikan di dunia Muslim jauh tertinggal. Sebagian besar karena keadaan ekonomi dan keuangan yang tidak memadai, sehingga gagal menyediakan pendidikan berkualitas sejak tingkat dasar sampai tinggi. Sedangkan beberapa negara Muslim kaya penghasil minyak tidak memprioritaskan pendidikan; banyak dana dihamburkan untuk anggaran pertahanan dan proyek mercusuar seperti gedung tertinggi di dunia.

Indonesia dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia masih berkutat dengan usaha peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan.

Meski 20 persen anggaran pusat dan daerah sudah diabdikan untuk pendidikan, sebagian besar pendidikan masih bermutu rendah. Sementara itu, sekolah dan universitas bermutu kian sulit terjangkau karena biaya kian mahal.

 
Jika Indonesia ingin merebut posisi terdepan dalam pendidikan di Dunia Muslim, pembenahan pendidikan mesti benar-benar menjadi prioritas pokok.


Ucapan Terima Kasih:

Kang Agus Heruman, S.Si. [Tengah menimba pengalaman di MTU sebuah Perusahaan Energi]

Kang H. Bambang Achdiyat, S.Pd. [Seorang Sahabat yang telah mengunjungi tanah Suci serta melihat kemajuan perekonomian negara-negara timur tengah]

Kang Rd. Bagus Wahid, S.Pd. [Seorang sahabat yang Tengah menimba ilmu Teknik Perminyakan]

Bapak Darmawan Prasodjo, M.Sc., Ph.D.

Dosen, Profesor Ekonomi dan Direktur Indonesia Center for Green Economy di Surya University, Alumni Texas A & M University, Nicholas Institute for Environmental Policy Solutions, Duke University, USA.
Chief Editor and Founder Petronomist

http://petronomist.com

Semoga Bermanfaat.

Amin

Semoga

Insha Allah.

No comments: