Friday 2 August 2013

Economics War: Confessions of an Economic Hitman

"There are two to conquer and enslave a nation. One is by sword. The other is by debt"
 *John Adams (1735-1826)* 

John Perkins: Confessions of an Economic Hitman

 

Korporatokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang dikendalikan, dikuasai atau dijalankan oleh beberapa korporat. Para korporat ini biasanya para pengusaha kaya raya atau konglomerat yang memiliki dana lebih dari cukup untuk mengendalikan kebijakan-kebijakan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain dalam suatu negara. 
Secara praktis biasanya para konglomerat ini merupakan donator atau penyumbang utama yang menghidupi para politikus, pejabat-pejabat militer dan kepala-kepala instansi suatu negara. 
Potensi negatif yang bisa muncul dari korporatokrasi adalah kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan yang diundang-undangkan oleh pemerintah hanya menguntungkan bagi bisnis para konglomerat saja, sehingga makin menindas golongan ekonomi lemah.

Dalam buku John Perkins yang berjudul Confenssion of an Economic Hit Man ia menjelaskan bahwa Economic Hit Man (EHM) merupakan istilah yang mengambarkan bagaimana profesioanal-profesional ekonom dicetak dan dibayar mahal oleh Amerika Serikat (AS) untuk menipu negara-negara miskin dan berkembang. Dengan cara memberikan utang yang sangat besar diluar kemampuan mereka untuk membayar sehingga pada akhirnya mereka berada dalam cengkraman AS yang bisa memenuhi kepentingan ekonomi, politik, dan militernya. 

Dibuku ini John Perkins menulis pengalaman pribadinya ketika menjadi seorang Economic Hit Man (Perusak Ekonomi). Pemerintah AS ingin mempertahankan dominasi ekonomi nomor satu di dunia dan tidak ingin negara-negara yang kaya dengan sumber daya alam jatuh ke tangan negara lain, terutama komunis.

Setiap negara yang berhasil dibujuk untuk bekerja sama dengan mereka mengalami kerusakan lingkungan yang amat parah, rakyat semakin miskin, dan negara terjerat hutang milyaran dollar yang tidak akan pernah bisa dibayar kembali, akibatnya negara tersebut menjadi negara boneka yang siap diperah dan dikendalikan sesukannya.

Mulai dari pencabutan subsidi, privatisasi-privatisasi perusahaan yang mengelola hajat hidup orang banyak, akses penuh untuk menyedot kekayaan alam dalam bentuk kontrak-kontrak yang sangat tidak menguntungkan negara tertindas.

Presiden negara pengutang akan ditekan untuk mendukung kepentingan-kepentingan AS (misalnya menyediakan lokasi untuk pangkalan militer/mendukung voting pro AS di dewan keamanan PBB/menjual kekayaan alamnya).

Pada dasarnya seorang EHM dilatih untuk membangun imperium AS dengan tujuan semua sumber daya dunia dikuasai demi mempertahankan kebijakan luar negeri AS (yang oleh Perkins disebut Corporatocracy dengan pilar-pilarnya adalah Badan Intelligent, Korporasi Besar, Bank Internasional, dan Pemerintah Amerika).


Dalam hal ini pemerintah AS tidak terjun secara langsung dia berlindung dibalik badan intelligent (Seperti CIA dan NSA)  perusahaan-perusahaan multinasional (Seperti Chevron, Exxon Mobile dll) serta lembaga-lembaga keuangan Internasional (Seperti Bank Dunia dan IMF).

Untuk merekrut orang-orang potensial menjadi EHM yang kemudian mengirim mereka untuk bekerja pada perusahan-perusahaan konsultan swasta yang nantinya dikirim ke berbagai negara miskin atau berkembang untuk memprediksikan perkembangan negara melalui manipulasi ekonomi yang diserti pencurangan dan penipuan agar mereka mau menerima hutang.

Namun apabila EHM tertangkap  pemerintah AS tidak mengalami resiko apapun.

Economic Hit Man (EHM) bekerja laksana seorang konsultan, kerja mereka mirip dengan mafia karena menggunakan segala cara termasuk cara kotor untuk mencapai tujuan politik dan ekonomi AS, kemudian tugas mereka harus membangkrutkan negeri penerima utang.

Setelah tersandera utang setinggi gunung, barulah si negara penerima dijadikan kuda yang dikendalikan sang kusir. Dalam hal ini, EHM berperan sebagai pihak ketiga, antara negara yang butuh bantuan (atau dipaksa membutuhkan bantuan pinjaman uang) dengan AS dan lembaga-lembaga donornya.

Pembentukan imperium terbesar di dunia ini sudah dikerjakan dari tahun 1950-an an sejak Perang Dunia ke II. EHM yang pertama adalah Roosevelt (Salah satu keluarga Teddy Roosevelt) yang berhasil menumbangkan pemerintahan Iran, hal ini menjadi awal era baru imperalisme yang menyalakan lautan api kekuasaan global bagi AS.

Iran dengan pemerintahan Mossadegh diberi label komunis oleh CIA sehingga Roosevelt menumbangkan kekuasaan Mossadegah dan mengembalikan kekuasaan Shan sebagai raja di segala raja Iran. Kekuasaan Sah menjadikan Iran ke era modern dan menjadi boneka CIA.

Namun hal ini ternyata menjadi bomerang tersendiri bagi Shah, karena akibat persahabatanya dengan AS dia dibenci oleh rakyatnya dan negara-negara Muslim lainnya (terkecuali israel yang juga bersahabat dengan AS). Pada akhirnya pemerintahan Shah tumbang akibat ulah pemberontak dari pemerintahannya.

Perkins menjelaskan bagaimana cara EHM merusak ekonomi di negara-negara berkembang dan miskin demi mempertahankan Corporatocracy untuk kekuasaan global AS.

Adapun Cara-Caranya adalah:

1. EHM menyalurkan hutang yang didanai oleh lembaga-lembaga keuangan Internasional (Bank Dunia dan IMF) dengan jumlah yang sangat besar melebihi kemampuan mereka untuk mengembalikan.

2. Apabila Negara-negara sasaran menolak menerima hutang tersebut, EHM mengeluarkan “The Jackals” (serigala-serigala) yaitu para agen CIA (Dinas Rahasia Amerika) dengan mengirimkan orang-orangnya masuk kesuatu negara tersebut, kemudian mencoba menggerakkan sebuah kudeta atau revolusi.

3. Apabila langkah ketiga tersebut tidak berhasil, maka yang akan dilakukan oleh The Jackals ialah operasi pembunuhan terhadap pemimpin negara seperti yang terjadi pada Ekuador (Jaime Roldos) dan presiden Panama (Omar Torrijos).

Jaime Roldos yang menyerang perusahaan minyak yang dikuasai oleh AS di Equador, dia menetapkan suatu Undang-Undang hidrokarbon yang akan mereformasi hubungan negara dengan perusahaan minyak, dia juga mengusir Summer Institute of Linguistics yang dianggap berkolusi dengan perusahaan minyak.

4. Apabila langkah-langkah diatas juga tidak berhasil, maka yang akan dilakukan ialah mengirimkan pasukan (tentara) untuk membunuh dan terbunuh atau menyatakan perang.

Seperti kasus Irak dimana Saddam Husein menolak untuk bekerjasama dengan AS dalam masalah perminyakan, "serigala-serigala" (agen CIA) mengirimkan pasukannya masuk Irak untuk melakukan kudeta dan revolusi.

Sadam Husein yang memiliki bodyguards tangguh dan berlapis-lapis membuat kegagalan kudeta sehingga CIA melakukan cara terakhir yaitu perang.

Semoga Bangsa-Bangsa Muslim Semakin Tangguh dalam segala bidang kehidupan, terutama Pendidikan, Ekonomi dan Pertahanan serta memperbaiki persatuan-kesatuan internal umatnya.

Amin.

Wallohualambissawab.

Sumber:

1. http://en.wikipedia.org/wiki/John_Perkins_(author)
2. Siti Istiqomah
3. Prime Idea
4. Zeitgeist: Addendum

No comments: