Friday 2 August 2013

Menyebar Luaskan: Open Access Education

Intro:

Students today are born into a culture of free and open resources. Access to Information and tools has been available since they were born. In the future, students will continue to demand access to free materials both inside the classroom and outside the classroom. Through constructivist education, many will create and contribute to the pool of available educational learning materials.

Content


Kondisi negara Indonesia yang unik, serta perubahan yang terjadi di era global seperti ini mengharuskan kita mengembangkan sistem pendidikan yang lebih terbuka, lebih luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa memandang usia, jender, lokasi, kondisi sosial ekonomi, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. 

Sistem pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh yang merupakan subsistem dari pendidikan nasional. Penekanan akan peran penting sistem pendidikan jarak jauh dan terbuka dalam pendidikan nasional telah dirumuskan dalam undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan perubahan visi, misi, dan strategi pendidikan nasional dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 

Pengaruh gabungan kondisi geografis, pertumbuhan, dan sebaran penduduk telah mendorong para pengambil kebijakan di bidang pendidikan untuk menjadikan sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh sebagai alternatif untuk mengatasi pemerataan kesempatan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi penyelenggaraan pendidikan antarwilayah, antarpulau, dan antarkelompok penduduk usia sekolah maupun penduduk usia diluar sekolah.

Jumlah dan Potensi Pelajar Indonesia
Hanya tinggal menambah sedikit saja, maka jumlah pelajar Indonesia sebanyak 58 juta pelajar akan menyamai jumlah penduduk Inggris Raya. Dari 58 juta siswa itu, 8 juta siswa SLTA, 50 juta siswa SD-SLTP; dan 10 persen dari mereka memerlukan subsidi pendidikan.

Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mukhlis Catio, di Pekanbaru, Riau, mengungkapkan data yang dimiliki kementerian itu.

Menurut dia, dari puluhan juta pelajar itu, lebih dari sepuluh persennya selayaknya mendapatkan subsidi pendidikan atau beasiswa, yang amat penting guna menghindari gambaran buruk masa depan bangsa ini.

Bayangkan Jika Jumlah ini dioptimalkan hingga jenjang perguruan tinggi?

FUTURE E-Learning Experience for 22nd Century



Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pendidikan Bangsa
Banyak orang diseluruh penjuru dunia mengakui bahwa sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang sulit diatasi dengan cara konvensional. 

Permasalahan itu misalnya banyak anak usia sekolah yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena tinggal di tempat yang jauh dari sekolah, banyak anak maupun orang dewasa yang ingin memperoleh pendidikan tetapi tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena harus bekerja mencari nafkah pada jam sekolah.

Banyaknya orang pada waktu mudanya mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan dan sekarang ingin mendapatkan kesempatan kedua tetapi tidak meninggalkan pekerjaannya, banyaknya orang yang ingin mendapatkan pendidikan tetapi tidak dapat karena cacat badan, sakit, tinggal di penjara, tidak dapat meninggalkan rumah karena banyaknya urusan dan tanggung jawab keluarga, dan sebagainya. 

Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga telah merubah kehidupan kita, dalam berbagai bentuk aplikasi. Pengertian teknologi termasuk teknologi komunikasi dan informasi, hendaknya tidak di pandang sebagai hardware atau hanya sebagai fasilitas belaka. 

Semua teknologi pada hakikatnya adalah proses untuk mendapatkan nilai tambah. Proses itu memang menghasilkan produk yang bermanfaat. Sedangkan pemanfaatan produk itu tidak terlepas dari budaya lain atau sistem yang telah ada. 

Teknologi yang tepat guna adalah teknologi yang sesuai dengan budaya masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat yang belum terjamah dengan teknologi komunikasi dan informasi berbasis elektronik, maka teknologi cetak mungkin adalah pilihan yang tepat.

Kondisi masyarakat Indonesia yang beragam memerlukan berbagai macam teknologi untuk keperluan penyediaan jasa pendidikan. 

Teknologi sebagai suatu proses meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Proses harus rasional dan efisien; 
2. Harus menyistem, karena dalam pengertian sistem segala sesuatu akan mempunyai dampak dan dipengaruhi oleh hal lain dalam lingkungannya; 
3. Harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif, efisien, dan serasi; 
4. Melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan; 
5. Mengarah pada pemecahan masalah bersama; 
6. Memadukan berbagai prinsip, konsep, dan gagasan; 
7. Mempertimbangkan kondisi lingkungan untuk mencapai tujuan.

Sources:

http://en.wikipedia.org/wiki/Open_education
http://wikieducator.org/Main_Page
http://www.ocwconsortium.org/
Arip Nurahman Notes
Seva Nisa Blogspot
Antara News
Institute for Infocomm Research 

No comments: