Saturday 3 August 2013

Kuliah Umum: Pendidikan Ekonomi Pertahanan: PEP

Pendidikan Ekonomi Pertahanan

Ekonomi pertahanan (Defence Economic), merupakan studi tentang biaya-biaya pertahanan yang mengkaji masalah pertahanan dan perdamaian dengan menggunakan analisis dan metode ekonomi yang meliputi kajian mikroekonomi dan makroekonomi seperti optimiasi statis dan dinamis, teori-teori pertumbuhan, distribusi, perbandingan data statistik dan ekonometrik (penggunaan statistika model ekonomi).

John Perkins speaks at University of San Francsico


John Perkins adalah penulis asal Amerika Serikat (AS) yang mengungkapkan kejahatan korporatokrasi, jaringan yang bertujuan memetik laba melalui cara-cara korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dari negara-negara Dunia Ketiga, termasuk Indonesia. 

Dalam bukunya yang pertama, Confessions of An Economic Hit Man (2004) Perkins menyebut dirinya bandit ekonomi (Economic Hit Man (EHM) yang bekerja di perusahaan konsultan MAIN di Boston, AS.

Ekonomi Pertahanan

Sedangkan pelaku-pelaku dalam studi ekonomi pertahanan ini antara lain, Menteri Pertahanan, birokrat, kontraktor pertahanan, anggota parlemen, bangsa-bangsa yang bersekutu, para gerilyawan, teroris dan pemberontak (Sandler, 2000: 208). 

Bidang ini berkembang pesat setelah Perang Dunia II, yang topik-topiknya mencakup; perlombaan senjata, studi aliansi dan pembagian beban, kesejahteraan, penjualan senjata, kebijakan pembelian senjata, pertahanan dan pembangunan, industri senjata, persetujuan pembatasan senjata, dampak ekonomis dari suatu perjanjian, evaluasi usulan perlucutan senjata, pengalihan industri pertahanan, dan sebagainya. 

Ketika terjadi Perang Dingin Blok Barat dan Blok Timur, perhatian ekonomi pertahanan umumnya tertuju pada masalah-masalah beban pertahanan dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan pada pasca Perang Dingin, para ekonom pertahanan memusatkan perhatian pada konversi perindustrian militer, aspek sumber daya persenjataan, biaya pemeliharaan pasukan penjaga perdamaian, dan pengukuran keuntungan perdamaian (Sandler, 2000: 209).

Sumber:

1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Kementrian Pertahanan
3. Pentagon

No comments: