Showing posts with label Space Manupacturing. Show all posts
Showing posts with label Space Manupacturing. Show all posts

Saturday, 27 July 2013

Kuliah Umum: Cara Membuat Statsiun Antariksa

BIG BIGGER BIGGEST: Space Station

 

Stasiun luar angkasa atau stasiun orbit adalah struktur buatan yang didesain manusia untuk hidup di luar angkasa. Sebuah Stasiun Luar Angkasa dibedakan dari pesawat luar angkasa berawak lainnya karena ketiadaan propulsi utama atau fasilitas pendaratan; tetapi, kendaraan lain digunakan sebagai kendaraan ke dan dari stasiun ini. 

Stasiun luar angkasa didesain untuk hidup di orbit jangka-menengah, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan. Stasiun luar angkasa juga digunakan untuk mempelajari efek jangka panjang penerbangan luar angkasa terhadap tubuh manusia dan juga untuk menyediakan platform untuk jumlah yang lebih banyak dan panjang untuk penelitian saintifik dari yang telah tersedia di kendaraan luar angkasa lainnya.

Semua durasi penerbangan luar angkasa berawak telah dicetak di atas stasiun luar angkasa. Rekor durasi 437,7 hari dipegang oleh Valeri Polyakov di atas Mir dari 1994 sampai 1995. Pada 2003, 3 astronot telah menyelesaikan satu misi dengan lebih dari setahun, semua di atas Mir.

A space station is a complex system with many interrelated subsystems:

1. Structure 
2. Electrical power 
3. Thermal control 
4. Attitude determination and control 
5. Orbital navigation and propulsion
6. Automation and robotics
7.Computing and communications 
10. Environmental and life support 
11. Crew facilities 
12. Crew and cargo transportation

Children's Websites


Space Agency websites

Canada Canada, China China, Not the esa logo.png European Space Agency, France France, (use language button), Germany German Aerospace CenterDLR, Italy Italy, Japan Japan, Russia Russia (Energia), Russia Russia (Federal), United States USA. India [India]

Semoga Bermanfaat

Sunday, 21 July 2013

Mengenang 44 Tahun Pendaratan Manusia di Bulan

Empat puluh empat tahun lalu, roket Apollo 11 berhasil meluncur dengan sukses dari Cape Kennedy, Amerika Serikat (AS). Tiga astoronot di dalam roket itu mengemban ambisi yang besar dari pemerintah AS, yakni mendarat di bulan.

 US president Barack Obama hosts Apollo 11 astronauts, left to right, Edwin 'Buzz' Aldrin, Michael Collins and Alm. Neil Armstrong in the Oval Office.

Tepatnya pada 21 Juli 1969, astronot Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang menjejakkan kakinya di bulan, diikuti oleh Buzz Aldrin 20 menit kemudian. Sedangkan Michael Collins tetap beroperasi di dalam kapsul.

"Kami selalu merindukanmu, Neil," kata Buzz Aldrin, dalam perayaan 44 tahun pendaratan Apollo 11 di Bulan, dilansir NBC News, Minggu, 21 Juli 2013.

Perayaan yang digelar di Grumman Aerospace Florida's Space Coast, Amerika Serikat, pada Sabtu kemarin dihadiri oleh 200 orang. Dan beberapa orang diantaranya pernah terlibat di penerbangan Apollo 11.

Sayangnya, dalam perayaan tahun ini, Neil Armstrong tak bisa ikut serta. Neil sudah tiada. Neil menghembuskan nafas terkahir pada 25 Agustus tahun lalu, Ia meninggal di usia 82 tahun karena penyakit jantung.

Tapi, di 11 bulan semenjak kematiannya, sudah ada penghormatan besar kepada Neil, Aldrin dan Collins.

Prestasi Neil dan rekan-rekannya adalah sebuah lompatan besar bagi ilmu pengetahuan manusia.

"That's one small step for a man, a giant leap for mankind "

Dana Penerbangan Manusia Ke Bulan

When President Kennedy first chartered the Moon landing program, a preliminary cost estimate of $7 billion was generated, but this proved an extremely unrealistic guess of what could not possibly be determined precisely, and James Webb used his judgment as administrator to change the estimate to $20 billion before giving it to Vice President Johnson.


Webb's estimate shocked many at the time (including the President), but ultimately proved to be reasonably accurate. In January 1969, NASA prepared an itemized estimate of the run-out cost of the Apollo program. The total came to $23.9 billion, itemized as follows:
  • Apollo spacecraft: $7,945.0 million
  • Saturn I launch vehicles: $767.1 million
  • Saturn IB launch vehicles: $1,131.2 million
  • Saturn V launch vehicles: $6,871.1 million
  • Launch vehicle engine development: $854.2 million
  • Mission support: $1,432.3 million
  • Tracking and data acquisition: $664.1 million
  • Ground facilities: $1,830.3 million
  • Operation of installations: $2,420.6 million.
The final cost of project Apollo was reported to Congress as $25.4 billion in 1973. It took up the majority of NASA's budget while it was being developed.

For example, in 1966 it accounted for about 60 percent of NASA's total $5.2 billion budget.A single Saturn V launch in 1969 cost up to $375 million, compared to the National Science Foundation's fiscal year 1970 budget of $440 million.
In 2009, NASA held a symposium on project costs which presented an estimate of the Apollo program costs in 2005 dollars as roughly $170 billion. 
This included all research and development costs; the procurement of 15 Saturn V rockets, 16 Command/Service Modules, 12 Lunar Modules, plus program support and management costs; construction expenses for facilities and their upgrading, and costs for flight operations. 
This was based on a Congressional Budget Office report, A Budgetary Analysis of NASA’s New Vision for Space, September 2004.
The Space Review estimated in 2010 the cost of Apollo from 1959 to 1973 as $20.4 billion, or $109 billion in 2010 dollars, averaged over the six landings as $18 billion each.


Alm. Neil Alden Armstrong dikenal lewat ucapannya sesaat setelah menginjakkan kaki di Bulan, ”Itu adalah satu langkah kecil bagi seorang manusia, tetapi lompatan raksasa bagi kemanusiaan.”



Riwayat Alm. Armstrong, Aldrin, dan Collins tak bisa dipisahkan dari proyek Apollo yang dicanangkan oleh Presiden John F Kennedy pada 1961. Inilah proyek untuk mendaratkan warga Amerika di Bulan sebelum berakhirnya dekade 1960-an.

Setelah itu AS dengan didukung ahli peroketan termasyhur, Wernher von Braun membuat roket raksasa Saturnus V untuk meluncurkan wahana antariksa Apollo yang membawa tiga astronot. Roket setinggi 111 meter, setara dengan gedung bertingkat 36, itu sanggup membangkitkan 4 juta kilogram daya dorong dan mengangkut 150 ton muatan ke orbit Bulan (Space Age, William Walter, 1992).

Ketika mencapai orbit Bulan, dua astronot akan turun mendarat di Bulan dengan modul Bulan, mengambil contoh batu dan tanah Bulan, serta melakukan eksperimen yang datanya dikirim kembali ke Bumi.

Misi Apollo 11 yang membawa Armstrong sudah didahului dengan empat misi pendahuluan. Setelah Armstrong juga masih ada lima misi yang mendarat di Bulan sebelum proyek berakhir tahun 1972. Harusnya ada enam, tetapi Apollo ke-13 gagal mencapai tujuan.

Misi Armstrong diluncurkan tanggal 16 Juli 1969 dan empat hari kemudian mendarat di Laut Ketenangan di permukaan Bulan. Setelah mendarat Armstrong berkata, ”Pangkalan Ketenangan di sini. Rajawali telah mendarat” (Oxford Dictionary of Space Exploration).

Enggan Publisitas

Pada tahun-tahun setelah keberhasilan misi Apollo 11, Armstrong berulang-ulang ditanya, apa yang ia rasakan sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan, ia selalu menjawabnya dengan santun bahwa itu merupakan keberhasilan banyak orang.

”Saya sadar sepenuhnya bahwa itu merupakan puncak karya 300.000 sampai 400.000 orang selama satu dasawarsa.”

Itulah Armstrong yang amat rendah hati. Armstrong mengaku dirinya hanyalah insinyur yang kurang gaul. Namun, dengan segala kerendahan hatinya, ia adalah pahlawan yang ikut dalam 78 misi tempur sebagai pilot pesawat tempur Angkatan Laut AS selama Perang Korea. Ia juga membukukan lebih dari 1.000 jam terbang sebagai pilot penguji dalam sejumlah pesawat paling cepat juga paling berbahaya di dunia.

Penulis biografinya, James R Hansen menyebut Armstrong sebagai ”salah satu sosok yang paling dikenal, tetapi paling sedikit dimengerti di planet ini” (LA Times, 26/8).

Alm. Neil Alden Armstrong lahir di ladang pertanian kakeknya dekat Wapakoneta, Ohio, 5 Agustus 1930, dari keluarga bahagia dan konvensional. Ayahnya, Stephen Armstrong, adalah pegawai negeri yang bekerja di Ohio dan kemudian menjadi Asisten Direktur di Departemen Kesehatan dan Perbaikan Jiwa Ohio. Sementara ibunya, Viola, bersama keluarganya adalah pemilik ladang pertanian.

Armstrong sudah tertarik pada dunia penerbangan sejak usia dini dan ia mendapatkan lisensi terbang saat berusia 16 tahun. Berikutnya, ia juga belajar teknik aeronautika dan mendapatkan gelar di Universitas Purdue dan Universitas California Selatan. Ia pernah berdinas di Angkatan Laut AS dan ambil bagian dalam Perang Korea.

Armstrong sepanjang karier astronotnya terbang dua kali ke ruang angkasa. Yang pertama adalah pada tahun 1966 sebagai Komandan Misi Gemini 8, yang nyaris berakhir dengan bencana. Untunglah dia tetap tenang dan membawa wahana antariksa itu kembali ke Bumi setelah sebuah roket pendorong gagal bekerja dan wahana yang ia tumpangi berpusing tak terkendali.

Pascamisi bersejarah ke Bulan, Armstrong bekerja di NASA dengan tugas mengoordinasikan dan mengelola pekerjaan riset dan teknologi Badan Ruang Angkasa AS ini. Tahun 1971, ia mundur dari NASA dan mengajar ilmu teknik di Universitas Cincinnati selama hampir 10 tahun.

Armstrong yang pijakan kakinya disaksikan oleh sekitar 600 juta orang melalui tayangan langsung televisi hitam putih yang berbintik-bintik itu kini telah berpulang. Dalam pernyataannya, Presiden Barack Obama mengatakan, ketika Armstrong menginjakkan kaki di Bulan, ”Ia telah memberikan satu momen prestasi umat manusia yang tak akan dilupakan.”


A Saturn V rocket launches Apollo 11 in 1969

Misi Armstrong bersama kedua rekan awaknya Edwin Aldrin dan Michael Collins lepas landas di Tanjung Canaveral, mereka membawa aspirasi seluruh bangsa. Menurut Obama, mereka berangkat untuk memperlihatkan kepada dunia semangat AS bisa melihat apa yang tampaknya tak terbayangkan.

Riwayat Neil Armstrong, sejauh ada buku sejarah seperti dikatakan Administratur NASA Charles Bolden pasti akan ditemukan di sana karena perjalanan Apollo 11 sejauh 400.000 km tak akan pernah terlupakan.

Kini, anak-anak muda yang terinspirasi oleh heroisme Armstrong banyak yang menunggu kesempatan membuat sejarah baru. Memang tidak ada pencanangan program ruang angkasa baru hingga Proyek seperti Apollo yang disebut menghabiskan dana lebih dari 24 miliar dollar AS sekitar Rp 228 triliun (Webster’s New World Encyclopedia) tak akan berulang lagi.

Namun, AS giat menjelajahi planet Mars, seperti diperlihatkan dalam pendaratan penjelajah Curiosity 11 bulan yg silam, sehingga diharapkan manakala dana telah cukup tersedia, ikhtiar manusia mencari LEBENSRAUM baru mengingat Bumi yang semakin merosot tingkat kelayakan huninya bisa dimulai lagi.

Keanggunan kepahlawanan Neil Armstrong, Edwin Aldrin dan Collins kiranya akan terus menjadi obor bagi generasi umat manusia yang ditakdirkan menjadi pengelana angkasa.

Ayo Generasi Muda Indonesia Semangat

Kita Juga Harus Bisa

Insha Allah.

Sumber:

Viva News
Kompas Sains
http://en.wikipedia.org/wiki/Apollo_program
NASA

Saturday, 20 July 2013

Kuliah Umum: Pidato Ilmiah John F. Kennedy

John F. Kennedy: Moon Speech (1962) 



Kuncinya Semangat Ilmiah dan Strategi Penerapan Kebijakan Sains Teknologi Melalui Pemudayaan Pendidikan Serta Kewirausahaan

"We choose to go to the moon. We choose to go to the moon in this decade and do the other things, not because they are easy, but because they are hard, because that goal will serve to organize and measure the best of our energies and skills, because that challenge is one that we are willing to accept, one we are unwilling to postpone, and one which we intend to win, and the others, too."
*Alm. John F. Kennedy*

Membangun masyarakat berbasis pengetahuan, saat ini telah menjadi keinginan hampir semua bangsa di dunia, baik yang tergolong maju maupun yang tengah berkembang dan terbelakang. 

Banyak negara kemudian berhasil, namun tidak sedikit yang masih kandas. Dalam meraih kemajuan berbasis Iptek, tiap negara telah menerapkan strategi dan taktik yang berbeda-beda, serta yang terpenting lagi adalah Politik Sains dan Teknologi yang memihak rakyat. 

Hal ini disebabkan karena strategi penerapan sains-teknologi sangat erat terkait dengan budaya dan sistem politik secara umum (termasuk politik ekonomi) suatu negara. Politik Sains dan Teknologi akan berdampak positif bagi perekonomian suatu bangsa manakala unsur-unsurnya saling menunjang satu sama lain (compatible), dan pelaksanaanya sangat didukung secara substansial (bukan hanya secara legal) oleh political power bangsa tersebut. 

Dan, yang tak kalah pentingnya adalah politik sains-teknologi yang tepat dan selaras itu dilaksanakan secara konsisten dari satu periode pemerintahan ke pemerintahan berikutnya.

Sebagai contohnya, ketika Presiden AS John F. Kennedy pada tahun 1960-an mengambil keputusan untuk membuat program “Pergi ke Bulan”, pada dasarnya ia telah menentukan Strategi Iptek bagi bangsanya dengan jangkauan visi jauh ke depan. 

Politik Iptek yang tampaknya tidak memberikan nilai ekonomis (karena mengandung sunk-cost) ini, dalam perkembangannya di kemudian hari berhasil menciptakan sistem ekonomi baru, yaitu sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan (Knowledge Based Economy) dengan terobosan Iptek di bidang mikroelektronika, komputer, robotik, material baru, dan bioteknologi. 

Para Entrepreneur muda yang berbasis Iptek (Ilmuwan cum wirausahawan) AS memanfaatkan peluang ini dan berhasil membentuk para kapitalis/konglomerat kecil (golongan menengah) yang kuat, yang lahir dari proyek-proyek inkubator seperti di Silicon valley. 

Program ke Bulan juga dilaksanakan oleh Uni Soviet pada waktu itu, tetapi dampaknya tidak mampu menggerakan perekonomian nasionalnya seperti AS. 

Hal ini terutama disebabkan karena politik Iptek "Pergi ke Bulan” Uni Soviet tidak di dukung oleh sisitem politik dan ekonominya sehingga para pelaku ekonomi di negara tersebut tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada. Dampak yang dirasakan terbatas pada pengembangan Iptek Perang. 

Masyarakat tidak bisa memetik buah dari politik Iptek itu karena kendala sistem politik dan sistem perkonomian yg tertutup sehingga tidak mungkin lahir entrepreneur yang mampau menangkap kesempatan pasar.

Lain halnya dengan Jepang, dengan kemampuan yang luar biasa dalam bidang Riset Terapan (Applied Research) mereka memilih cerminan politik Iptek “meniru” karena mampu menerapkan strategi: copiying to catch up tanpa mengembangkan (basic research) secara totalitas. 

Dengan cara ini Jepang mampu menjadi kekuatan ekonomi kompetitif, strategi Iptek meniru Jepang ini banyak diikuti oleh negara-negara maju baru, seperti Korea Selatan, China, Malaysia dan India. 

Bagaimana dengan Indonesia?

Penentuan Produk, Produksi atau golongan barang yang memenuhi persyaratan untuk menjalankan fungsinya sebagai wahana transformasi suatu bangsa dilakukan atas dasar pertimbangan kondisi geografis, kekayaan alam, laju perkembangan ekonomi, luas pasar dalam negeri dan faktor-faktor pendukung lainnya. 

Beberapa wahana Transformasi Iptek dalam Domain Ekonomi Industri yang perlu dikembangkan di tanah air. 

1. Industri Dirgantara 
2. Industri Maritim dan Perkapalan 
3. Industri Transportasi Darat (Kereta Api dan Otomotif) 
4. Elektronika, Komputer dan TIK 
5. Energi
6. Industri Rekayasa Manufaktur (Alat-alat dan mesin untuk mengolah sumber daya alam, energi, mineral dan hasil pertanian, juga mesin-mesin berat) 
7. Industri BioTek, Life Science dan Kesehatan 
8. Industri Pertahanan dan Keamanan

Semangat

Indonesia Bisa!

Thursday, 18 July 2013

Resep Membuat Teleskop Terbesar di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Telescope

"We cannot teach people anything; we can only help them discover it within themselves."
*Alm. Galileo Galilei*



Large Binocular Telescope Observatory


Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.

Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.

Telescopes may be classified by the wavelengths of light they detect:

Light Comparison
Name Wavelength Frequency (Hz) Photon Energy (eV)
Gamma ray less than 0.01 nm more than 10 EHZ 100 keV – 300+ GeV X
X-Ray 0.01 to 10 nm 30 PHz – 30 EHZ 120 eV to 120 keV X
Ultraviolet 10 nm – 400 nm 30 EHZ – 790 THz 3 eV to 124 eV
Visible 390 nm – 750 nm 790 THz – 405 THz 1.7 eV – 3.3 eV X
Infrared 750 nm – 1 mm 405 THz – 300 GHz 1.24 meV – 1.7 eV X
Microwave 1 mm – 1 meter 300 GHz – 300 MHz 1.24 meV – 1.24 µeV
Radio 1 mm – km 300 GHz3 Hz 1.24 meV – 12.4 feV X

Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.

 Penulis dan Para Pelajar Mengunjungi Observatorium Bosscha di Lembang

Sebuah teleskop seharga £1 miliar, atau setara Rp.14,5 triliun, bernama Array Atacama Large Millimeter (ALMA) telah diresmikan pada 13 Maret 2013, waktu setempat.

Ada harga ada rupa. Dengan biaya produksi yang fantastis, para ilmuwan mengklaim teleskop termahal ini dapat menyaksikan saat-saat pertama alam semesta terbentuk.

Teleskop yang disebut-sebut paling canggih di dunia ini merupakan proyek astronomi terbesar sepanjang sejarah. Alat super mewah ini dibangun di gurun Llano Chajnantor yang gersang di Chile.

Dibangun di ketinggian 5.000 meter dan memiliki 66 antena raksasa yang berdiameter 12 meter, teleskop ini mengumpulkan gelombang radio di luar angkasa dengan bantuan cahaya optik. Informasi tersebut kemudian diproses oleh sebuah komputer super.

Para ilmuwan percaya, teleskop ALMA siap mengamati terbentuknya alam semesta, seperti melihat bagaimana bintang dan planet tercipta.

Teleskop raksasa ini merupakan hasil kolaborasi dari negara-negara di Eropa, Asia Timur, dan Amerika Utara, yang menyumbang sebesar £950 juta, setara Rp.13,771 triliun, sedangkan Inggris menyumbang £65.000, setara Rp.941 juta.

ALMA: Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array

 
"Para komunitas ilmiah akan menggunakan ALMA untuk penelitian mengenai asal usul pembentukan bintang, planet, dan tata surya lain," kata Thijs de Graaw, direktur ALMA, dilansir Telegraph, 13 Maret 2013.

"Bahkan, mungkin bisa menemukan bagaimana teori Big Bang terjadi," tandasnya.

Dia menambahkan, ini adalah revolusi dalam sejarah alam semesta. Teleskop ini fokus untuk melihat terbentuknya awan debu pada proses terciptanya planet. Teleskop ALMA akan membuka babak baru ilmu astronomi.

"Diharapkan teleskop mampu menjelaskan asal usul unsur terciptanya matahari, bintang, planet, dan akhirnya manusia," ungkap Thijs de Graaw.

Sementara menurut Brian Ellison, manajer proyek Teleskop Alma mengatakan, semua makhluk terbuat dari stardust. Teleskop ALMA akan menjawab beberapa pertanyaan tentang dari mana manusia berasal.

"Teleskop ALMA diperkirakan akan menangkap gambar sepuluh kali lebih tajam dari teleskop luar angkasa Hubble," tutup Ellison.

Name Out In aperture (m) equiv. Area (m) Area (m²) Mirrors Note Altitude
Gran Telescopio Canarias (GTC) Grantelescopio.jpg GranTeCan Mosaic.jpg 10.4 10.4 74 m² 36 x 1.9 m hexagonal segments for M1 Commissioned 2009; Largest single mirror 2267 m
Southern African Large Telescope (SALT) Southern African Large Telescope 720x576px.jpg Salt Mirror.jpg 11 (max.) 9.2 66–45 m² 92 x 1 m hexagon; 11 x 9.8 m mirror HET twin but larger optically. Spherical M1 w/ fixed mirror; spectroscopy (see here) 1783 m
Keck 1 & 2 KeckObservatory20071020.jpg KeckObservatory20071013.jpg 10 m each 10 m 76 m2  each 36 x 1.8 m hexagons M1 mirrors each largest twin telescopes
152 m² total optical area
4145 m
VLT 1,2,3, & 4 Very Large Telescope Array.aerial view.jpg Creating a Star.jpg 8.2 m each 8.2 53 m² each 1 x 8.2 m M1 each Largest quadruplet telescope
210 m² total optical area
2635 m
Large Binocular Telescope (LBT) LBT-Gebaeude.jpg LBT 3.JPG 8.4 m each 11.7 111 m² (both sides) 2 x 8.4 m M1 mirrors; 1 mount Largest Binocular; largest non-segmented mirrors; 22.8 m aperture planned  3221 m

Ada tiga jenis teleskop optik utama:

Teleskop pembiasan yang menggunakan lensa untuk membentuk sebuah gambar.
Teleskop pemantulan yang menggunakan susunan cermin untuk membentuk sebuah gambar.
Teleskop Catadioptric yang menggunakan cermin dikombinasikan dengan lensa untuk membentuk sebuah gambar.




Semangat Maju Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bangsa

Indonesia Bisa!

Monday, 24 June 2013

Keberhasilan Negeri Kung Fu Panda Menjelajahi Antariksa

Setelah Misi Antariksa "Sakral", China Targetkan Misi ke Bulan.



Pesawat luar angkasa China meluncur membawa tiga astronot pada Selasa (11/6/2013).

Tiga astronot akan menjalankan misi 15 hari untuk mengembangkan stasiun luar angkasa.

 The Long March-2F rocket carrying China's manned Shenzhou-10 spacecraft blasts off from the launch pad in Jiuquan, China.

Shenzou 10, nama pesawat luar angkasa itu, meluncur dari wilayah terpencil di Gurun Gobi, China, pada pukul 16.38 WIB dalam kondisi cuaca yang hangat dan langit biru bersih minim awan.

Pesawat luar angkasa ini nantinya akan "parkir" di Tiangong (Heavenly Palace) 1, modul stasiun luar angkasa percobaan. Sementara astronot akan menjalankan serangkaian eksperimen untuk menguji sistem modul.

Setelah kembali ke Bumi, astronot juga akan memberi kuliah.

China sukses menjalankan misi ke luar angkasa dengan "parkir" di Tiangong 1 Juni lalu. Langkah ini merupakan lompatan bagi China dalam mengembangkan keahlian teknologi dan logistik untuk mewujudkan stasiun luar angkasa yang bisa ditinggali dalam waktu lama.

Presiden China, Dr. Xi Jinping, menyaksikan secara langsung peluncuran tersebut, memberi pengarahan kepada astronot sebelum meluncur dan berharap astronot dapat sukses menjalankan misinya.

Dr. Xi Jinping adalah Presiden RRC
Peraih gelar sarjana dalam bidang Teknik Kimia dan Doktor Hukum di Tsinghua University




Dr. Jinping merasa sangat berbahagia.

"Anda semua adalah kebanggaan bagi China dan misi ini agung dan sakral," kata Dr. Xi Jinping.

Misi ini akan menjadi misi terlama China di luar angkasa dan misi kedua bagi pimpinan astronot, Nie Haisheng.

Guru Pertama Mengajar dari Antariksa

Diberitakan China Daily, Selasa 11 Juni 2013, astronot wanita bernama Wang Yaping itu selain membantu pembangunan stasiun luar angkasa, dia juga akan berperan sebagai guru pertama dari orbit. Menggunakan kamera dari antariksa, Ibu Wang akan memberikan pelajaran soal luar angkasa pada murid SD dan SMP di China.

Wang akan berbicara soal pergerakan dan sifat cairan di lingkungan tanpa gravitasi. Dia juga akan mengajarkan secara langsung pada para siswa soal berat badan dan massa berdasarkan Hukum Newton. Ada juga sesi interaktif dimana siswa dapat bertanya langsung.

Lahir tahun 1980, Wang bergabung dengan Angkatan Udara China pada usia 17 tahun. Wanita dari Yantai, provinsi Shandong, ini adalah salah satu pilot wanita andalan AU China. Tahun 2010, Wang terpilih jadi anggota angkatan kedua astronot China dan pada April 2013 terpilih terbang pada misi Shenzhou-10.

Sebelumnya, dia menjadi astronot cadangan pada misi Shenzhou-9 tahun 2012. Pada misi kali ini, Wang akan terbang bersama dua astronot pria, yaitu Nie Haisheng dan Zhang Xiaoguang.


Warga Negara China pun memuji Ibu Wang Yaping 
Sebagai Wanita astronot Tercantik di seluruh alam semesta.
Hadeuh.,.bisa saja mereka he.,he.,

Misi kali ini semakin mendekatkan China pada ambisi mereka membuat stasiun luar angkasa sendiri. Awak Shenzhou-10 akan membangun pondasi untuk pembangunan stasiun yang ditargetkan rampung pada 2020 ini.

Ambisi China di luar angkasa ditandai dengan pengiriman Yang Liwei, astronot pertama ke antariksa pada misi Shenzhou-V, Oktober 2003. Tahun 2012, China melakukan 18 kali peluncuran ke antariksa. Tahun lalu, China menerbangkan astronot wanita pertama mereka ke orbit dan pertama kali melakukan docking manual ke modul luar angkasa.

Pesatnya peningkatan program luar angkasa China sekaligus menunjukkan semakin berkembangnya negara tersebut dari segi finansial.

Pada program tahun lalu, China telah merogoh kocek hingga 40 miliar yuan atau setara Rp.64,4 triliun untuk penerbangan ke Antariksa.

Organisasi Antariksa China

The China National Space Administration, an agency within the Commission of Science, Technology and Industry for National Defense currently headed by Sun Laiyan, is now responsible for launches. The Long March rocket is produced by the China Academy of Launch Vehicle Technology, and satellites are produced by the China Aerospace Science and Technology Corporation.

The latter organizations are state-owned enterprises; however, it is the intent of the PRC government that they not actively be state managed and that they behave much as private companies would in the West.

China Universities and institutes:

The space program also has close links with:



Kegiatan Pengajaran Perdana Tiongkok dari Angkasa Luar 

Kalau mereka bisa, Indonesia Juga Harus Bisa

Semangat!

Sumber:

Wikipedia

Kompas

http://www.cnsa.gov.cn/n1081/index.html [China National Space Administration]

http://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_space_program [Chinese Space Program]

http://indonesian.cri.cn/ [China Radio Internasional]


Sunday, 23 June 2013

Bisakah Indonesia Membuat Kapal Luar Angkasa?



“Logic will get you from A to B. Imagination will take you everywhere.” 
*Albert Einstein*

Spacecraft

Main article: Spacecraft
The Apollo Lunar Module on the lunar surface
The Apollo Lunar Module on the lunar surface

Spacecraft are vehicles capable of controlling their trajectory through space.

The first 'true spacecraft' is sometimes said to be Apollo Lunar Module, since this was the only manned vehicle to have been designed for, and operated only in space; and is notable for its non aerodynamic shape.

A spacecraft (or spaceship) is a vehicle, vessel or machine designed to fly in outer space. Spacecraft are used for a variety of purposes, including communications, earth observation, meteorology, navigation, planetary exploration and transportation of humans and cargo.

Currently, only twenty-four nations have spaceflight technology: Russia (Roscosmos, the Russian Space Forces), the United States (NASA, the US Air Force, SpaceX (a U.S private aerospace company)), the member states of the European Space Agency, the People's Republic of China (China National Space Administration), Japan (Japan Aerospace Exploration Agency), and India (Indian Space Research Organisation).

Impian Para Ilmuwan dan Teknolog Perancang Pesawat Antariksa

Ilmuwan mendambakan mampu membangun pesawat antariksa yang jauh lebih cepat dan mampu membawa beban lebih besar dari yang ada sekarang. Impian ilmuwan tersebut sedikit tergambar dari rancangan pesawat berikut.

Sebuah pesawat jet luar biasa akan dirancang untuk menjelajah luar angkasa layaknya penerbangan umum. Pesawat bernama Skylon ini menggunakan rancangan mesin khusus yang membuatnya berpotensi memiliki kecepatan hingga mach 5,5 atau 7242 km/jam.


Skylon would operate like more traditional transportation systems


Mesin yang dinamakan SABRE menggunakan prinsip mirip mesin jet konvensional namun menggunakan hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakarnya.


Pesawat XCOR Lynx Mark II

Axe akan mewujudkan mimpi traveler Indonesia untuk jalan-jalan ke luar angkasa. Untuk itu, Pesawat XCOR Lynx Mark II telah disiapkan. Tentu, ini bukanlah pesawat sembarangan dan bakal terbang menembus angkasa.

AXE meluncurkan acara AXE Apollo Space Academy (ASA) yang bakal membawa traveler Indonesia untuk melancong ke luar angkasa. Dalam acara ini, pesawat canggih yang nantinya bakal membawa traveler dari seluruh dunia pun ditampilkam dalam bentuk miniatur.

Marketing Director Space Expedition Coorporate, Cees Faes mengatakan 22 traveler dari seluruh dunia termasuk Indonesia nantinya akan terbang dari sebuah bandara di Kepulauan Karibia. Mereka akan terbang dengan Pesawat XCOR Lynx Mark II.

Percobaan Mesin Pesawat Luar Angkasa Lynx XCOR Aerosapce




Mark II Production Model

Maximum Altitude: +100 km (330,000 ft)


Rocket Engines 

Our rocket engines are built to customer specifications.  Below is a selection of engines that illustrate some of our capabilities.  Click on any engine class to learn more. (listed by order of thrust)

"Bandara pesawat luar angkasa ada di Mojave California. Namun astronot akan diterbangkan dari sebuah bandara pewsawat luar angkasa di Kepulauan Karibia." Ujar Cees.

Para traveler yang beruntung tersebut akan berada di luar angkasa dan berkeliling selama 20 menit. Peluncuran dari bumi menuju luar angkasa hanya memakan waktu 4 menit saja. Rencananya, pesawat tersebut siap terbang pada September 2013 mendatang.

Setelah siap, pesawat terlebih dulu diuji coba pada akhir tahun 2013. Nantinya, pesawat itu mampu membawa para traveler terbang sejauh 103 km ke luar angkasa selama 60 menit. Wow!

"Bila seseorang sudah terbang lebih dr 100 km di atas bumi, mereka sah disebut astronot," tutur Cees.

Sepulang dari perjalanan, mereka sudah sah dipanggil astronot. Seperti diutarakan Cees, jika seseorang sudah terbang lebih dari 100 km di atas bumi, dia sudah disebut sebagai astronot.

"Sesungguhnya ini adalah perjalanan nyata bagi calon astronot dan bukan hanya sekedar mimpi lagi," tutup Cees.



Majulah IPTEK Antariksa Indonesia
Sumber:

1. Wikipedia
2. NASA
3. Axe Appolo Space Academy
4. http://www.xcor.com/ [XCOR Aerospace]


Thursday, 20 June 2013

Penerbangan Manusia Ke-Antariksa

"Penelitian yang tekun untuk menguak rahasia langit kosmik mungkin akan mengantarkan manusia menuju keabadian di Syurga kelak" 
*A.N*

 

Human spaceflight

 

Main article: Human spaceflight
The first human spaceflight was Vostok 1 on April 12, 1961, on which cosmonaut Yuri Gagarin of the USSR made one orbit around the Earth. In official Soviet documents, there is no mention of the fact that Gagarin parachuted the final seven miles.

The international rules for aviation records stated that "The pilot remains in his craft from launch to landing". This rule, if applied, would have "disqualified" Gagarins space-flight. Currently the only spacecraft regularly used for human spaceflight are Russian Soyuz spacecraft and the U.S. Space Shuttle fleet. Each of those space programs have used other spacecraft in the past. Recently, the Shenzhou spacecraft has been used twice for human spaceflight, as has SpaceshipOne.

Weightlessness

 

Main article: Weightlessness
Astronauts on the ISS in weightless conditions. Michael Foale can be seen exercising in the foreground.
Astronauts on the ISS in weightless conditions. Michael Foale can be seen exercising in the foreground.

In a microgravity environment such as that provided by a spacecraft in orbit around the Earth, humans experience a sense of "weightlessness." Short-term exposure to microgravity causes space adaptation syndrome, a self-limiting nausea caused by derangement of the vestibular system. Long-term exposure causes multiple health issues. The most significant is bone loss, some of which is permanent, but microgravity also leads to significant deconditioning of muscular and cardiovascular tissues.

Radiation

 

Once above the atmosphere, radiation due to the Van Allen belts, solar radiation and cosmic radiation issues occur and increase.
Further away from the Earth, solar flares can give a fatal radiation dose in minutes, and cosmic radiation would significantly increase the chances of cancer over a decade exposure or more.

Life support

 

Main article: Life support system

In human spaceflight, the life support system is a group of devices that allow a human being to survive in outer space. NASA often uses the phrase Environmental Control and Life Support System or the acronym ECLSS when describing these systems for its human spaceflight missions.

The life support system may supply: air, water and food. It must also maintain the correct body temperature, an acceptable pressure on the body and deal with the body's waste products. Shielding against harmful external influences such as radiation and micro-meteorites may also be necessary. Components of the life support system are life-critical, and are designed and constructed using safety engineering techniques.

Interplanetary spaceflight

 

 

See also: Space probe
An artist's imaginative impression of a vehicle entering a wormhole for interstellar travel
An artist's imaginative impression of a vehicle entering a wormhole for interstellar travel

Interplanetary travel is travel between planets within a single planetary system. In practice, the use of the term is confined to travel between the planets of the Solar System.

Interstellar spaceflight

 

 

Main article: Interstellar travel
Five spacecraft are currently leaving the Solar System on escape trajectories. The one farthest from the Sun is Voyager 1, which is more than 100 AU distant and is moving at 3.6 AU per year.


In comparison Proxima Centauri, the closest star other than the Sun, is 267,000 AU distant. It will take Voyager 1 over 74,000 years to reach this distance. Vehicle designs using nuclear pulse propulsion might be able to reach the nearest star in a few decades however.

Intergalactic spaceflight

 

 

Main article: Intergalactic travel
Intergalactic travel involves spaceflight between galaxies, and is considered much more technologically demanding than even interstellar travel and, by current engineering terms, is considered science fiction.

Astrodynamics

 

Main article: Astrodynamics
Astrodynamics is the study of spacecraft trajectories, particularly as they relate to gravitational and propulsion effects. Astrodynamics allows for a spacecraft to arrive at its destination at the correct time without excessive propellant use.

Spacecraft propulsion

 

Main article: Spacecraft propulsion
Spacecraft today predominantly use rockets for propulsion, but other propulsion techniques such as ion drives are becoming more common, particularly for unmanned vehicles, and this can significantly reduce the vehicle's mass and increase its delta-v.

Costs, market and uses of spaceflight



Current spaceflights are frequently, but not invariably paid for by governments; but there are strong launch markets such as satellite television that is purely commercial, although the launchers themselves are often at least partly funded by governments.
Uses for spaceflight include:
There is growing interest in spacecraft and flights paid for by commercial companies and even private individuals. It is thought that some of the high cost of access to space is due to governmental inefficiencies; and certainly the costs of the governmental paperwork surrounding NASA is legendary.

If a commercial company were able to be more efficient, costs could come down significantly. Space launch vehicles such as Falcon I have been wholly developed with private finance, and the quoted costs for launch are lower.


Siapkah Kita Menjadi Astronot?

Antariksawan (lazim disebut astronot) adalah sebutan bagi orang yang telah menjalani latihan dalam program penerbangan antariksa manusia untuk memimpin, menerbangkan pesawat, atau menjadi awak pesawat antariksa. Istilah "astronot" juga kadang digunakan untuk merujuk secara spesifik kepada antariksawan yang berasal dari Amerika Serikat atau negara sahabat, berbeda dengan seorang kosmonot yang berasal dari Uni Soviet/Rusia. 

Kosmonot pertama adalah Yuri Gagarin. Semenjak tahun 2003 dikenal pula istilah taikonot (meski bukan istilah resmi pemerintah Tiongkok), antariksawan dari Tiongkok. Taikonot pertama adalah Yang Liwei.

Antariksawan-antariksawan pertama, baik di AS maupun Uni Soviet, biasanya merupakan pilot pesawat tempur, umumnya pilot-pilot penguji dengan latar belakang militer. Antariksawan militer biasanya menerima tanda kualifikasi khusus, dikenal di AS dengan nama Astronaut Badge setelah menyelesaikan latihan dan mengikuti penerbangan ke luar angkasa.

Majulah IPTEK Antariksa Nusantara

Sumber:

Wikipedia

NASA

https://www.axeapollo.com/id_ID/ [Axe Apollo Space Academy]

Kunjungi Juga: Sekolah dan Akademi Antariksa Indonesia

Indonesian Space Sciences & Technology School

Indonesian University Space Research Association

Semangat Indonesia

Tuesday, 10 April 2012

Memahami Sistem Transportasi Antariksa



"It suddenly struck me that that tiny pea, pretty and blue, was the Earth. I put up my thumb and shut one eye, and my thumb blotted out the planet Earth. I didn't feel like a giant. I felt very, very small."
*Neil Armstrong*





  • SOLID ROCKET BOOSTERS


    • EXTERNAL TANK


      • SPACE SHUTTLE COORDINATE SYSTEM

      • ORBITER STRUCTURE


        • ORBITER PASSIVE THERMAL CONTROL


        • ORBITER PURGE, VENT AND DRAIN SYSTEM

        • ORBITER FLIGHT CREW ESCAPE SYSTEMS


          • CREW EQUIPMENT



          • “Mystery creates wonder and wonder is the basis of man's desire to understand.”
            ~Neil Armstrong~


            • SPACE SHUTTLE ORBITER SYSTEMS


            • "Impian dan harapan manusia untuk menjelajahi Antariksa, mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya merupakan sebuah fitrah sebagai makhluk ciptaan-Nya"
              *Arip Nurahman*

              To Be Continued

              Kunjungi Juga:

              Mengenal Sistem Transportasi Antariksa

              Sumber:

              NASA

              LAPAN

              Wikipedia