Thursday 6 June 2013

Apa Itu Mesin Carnot?

Tak mungkin didapatkan mesin panas yang bekerja antara dua tandon panas dengan efisiensi 100 persen.

Kalau demikian, berapakah efisiensi maksimum yang mungkin bagi mesin semacam itu? 

Pertanyaan maha sulit ini terjawab pada tahun 1824 oleh seorang Ilmuwan muda Perancis: Sadi Carnot
[Nicolas Léonard Sadi Carnot]
Was a French military engineer and physicist, often described as the "father of thermodynamics".



Fields Physicist and engineer
Institutions French army
Alma mater École Polytechnique
École Royale du Génie
Sorbonne
Collège de France
Academic advisors Siméon Denis Poisson
André-Marie Ampère
François Arago
Known for Carnot cycle
Carnot efficiency
Carnot theorem
Carnot heat engine
Influenced Émile Clapeyron
Rudolf Clausius
Lord Kelvin

Pemecahan persoalan ini dikemukakan sebelum hukum pertama termodinamika dirumuskan. Carnot menemukan bahwa semua mesin reversibel yang bekerja antara dua tandon panas mempunyai efisiensi yang sama dan bahwa tidak ada mesin yang dapat mempunyai efisiensi yg lebih besar daripada efisiensi mesin reversibel.

Hasil ini dikenal dengan sebagai Teorema Carnot: Tidak ada mesin yang bekerja di antara dua tandon panas yang tersedia dapat lebih efisien daripada mesin reversibel yg bekerja di antara kedua tandon itu.

Mesin reveribel yang bekerja di antara dua tandon panas dinamakan Mesin Carnot.

Nama tersebut diberikan untuk menghormati ketekunan sang Ilmuwan muda dalam memecahkan salah satu permaslahan ilmu fisika Termodinamika.


Mesin Carnot:

Adalah mesin kalor hipotetis  yang beroperasi dalam suatu siklus reversibel yang disebut siklus Carnot. Model dasar mesin ini dirancang oleh Nicolas Léonard Sadi Carnot, seorang insinyur militer Perancis pada tahun 1824. Model mesin Carnot kemudian dikembangkan secara grafis oleh Émile Clapeyron 1834, dan diuraikan secara matematis oleh Rudolf Clausius pada 1850-an dan 1860-an. Dari pengembangan Clausius dan Clapeyron inilah konsep dari entropi mulai muncul.




Contoh mudah mengenai mesin dengan efisiensi mendekati 100% adalah pembangkit listrik tenaga air.

Mungkinkah mesin tersebut digerakkan oleh air, menghasilkan listrik untuk menyedot air dan memutar dirinya sendiri.?

Kelebihan kapasitas dari tenaga yang dihasilkan dapat disalurkan sebagai produk akhirnya.

Artinya, mesin pembangkit tersebut tidak memerlukan bahan bakar untuk memutar turbin
(kecuali pertama kali).

Dengan model ini, defisit tenaga listrik yang sering terjadi semestinya dapat diantisipasi sejak awal.

Sumber:

Arip Nurahman Notes

NASA Glenn Research Center

Kuliah Termodinamika


Oleh: Drs. H. Saeful Karim, M.Si.
(Dosen Senior Termodinamika, Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia, Pendiri Pondok Pesantren Myskatul Anwar, Penasehat Spiritual Mentri, TNI-Polri dan Pemimpin Daerah)

Terima Kasih

Semoga Bermanfaat.

No comments: